4

4 1 0
                                    

Shin jae rim side.

Sial.

Satu kata itu yang lebih mendominasi ku saat ini.

Satu harian ini hari buruk lebih mendominasi ku.

Selama pertemuan ku dengan Proffesor baru sialan itu.

Bahkan seseorang yang kucintai bercumbu mesra di hadapanku.

Sial.

Aku baru saja sampai pada apartemen kecil ku.

Setengah jam yang lalu aku kembali.

Bahkan boss ku di cafe sudah menghubungi ku untuk kembali.
Tapi aku malah mengabaikannya.

Baiklah.

Sepertinya gaji ku akan di potong setelah ini.

Menjadi barista di salah satu cafe Coffeshop aku bekerja.

Demi menyambung hidup tentu nya.

Lagi pula di cafe itu aku mengenal sosok yang ku cintai.
Ia langganan di cafe tempat ku bekerja.

Dan tak kusangka ia juga satu kampus denganku.

Keberuntungan itu seperti hadiah jackpot saat aku mengetahui nya.

Senang.tentu saja.

Sosok yang memiliki senyum indah. Menggantikan sosok yang kucintai yang pernah singgah di hatiku. Namun ia pergi bersama orang yang lebih pantas untuk ia miliki.

Apa aku tak pantas di cintai?

Apa aku akan merasakan luka lagi.

Aku masih ingat saat itu. Waktu ia menerima suratku di loker miliknya.

Ia membaca dengan senyum yang terus tersungging. setiap hadiah yang ia terima. Ia tidak pernah menolaknya.

Walau ia tak tahu jika sampai saat ini aku tidak menunjukkan keberadaanku.

Aku takut ia tidak bisa menerima keadaanku saat ini.

Namun kejadian tadi membuatku menyesal.

Kenapa tidak ku ungkapkan saja saat itu. Saat ia bertanya di balasan surat yang ku kirim saat itu.

Jika sudah seperti ini aku menyesal.

Aku tidak peduli jika ia menolak ku. Setidaknya ia tahu dan melihatku . aku juga ingin dia tahu bahwa aku memiliki cinta yang lebih tulus. Dengan caraku.

Namun seperti nya. Hari ini. Aku kehilangannya. Si brengsek itu sudah merebut sosok yang kucintai.

Aku kalah. Aku mengaku aku kalah.

Cinta itu tak ku dapat.
Dan aku sendiri.

Drrt drrttt

ponsel ku berdering.

Ku lihat nama pemanggil tersebut.

Rasa nya aku malas mengangkatnya setelah ku tahu siapa yang menghubungi.

"Yak! Gadis bodoh.. Kau lupa jika hari ini kau harus membayar hutang mu.. Cepat lah kemari... Jika kau tidak mau merasakan patah pada tulang kakimu..!!!"

"Aku tidak punya uang... Kau bisa menghubungi ku sebulan lagi.. Aku akan membayar nya..."

"kau bodoh !... sudah 2 bulan ini kau mengatakan hal yang sama.. 300 won itu uang kau tahu!.. Kau jual saja ginjal mu itu untuk menebusnya..!!! Aku tidak mau tahu! Besok anak buah ku akan ku kirim kan untuk menemui mu di kampus!..."

Flip!

Sialan!

Salah satu rentenir yang dulu pernah ku pinjam kan uang untuk penyembuhan orang tua mantan kekasih ku menghubungiku.

Sialan!

Sudah di campakkan aku di tinggal hutang sebanyak itu.

Menyesal saat ku tahu ia hanya memanfaatkan ku saat itu.

Memakai namaku sebagai jaminan tanpa ku ketahui.

Apa lagi ini.

Kenapa tuhan begitu mempermaikan hidupku.

prang!!!

Ku banting asbak rokok di hadapanku sampai tak berbentuk.

Aku benar benar depresi sekarang.

sialan.







.

.


.

.

Tbc

Different LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang