6

8 1 0
                                    

Hampir setengah jam jaerim satu ruangan dengan proffesor muda itu.

Gadis itu pun mulai merasa bosan.

Sesekali ia menggigit gigit bawah bibirnya.

Dan  di saksi kan Kyung-soo tanpa gadis itu ketahui.

"Kau bosan..." buka Kyung-soo

Jaerim mengangguk.

"Masam sekali bibirku aku ingin merokok tapi ruangan ini dilarang merokok.." kata nya

Kyung-soo pun beranjak dari duduk nya.

Lelaki itu tampak membuka laci pada meja kerja nya.

"Ini..."

Kyung-soo pun menyodorkan sebungkus coklat pada jaerim.

"Untukku..." tanya gadis itu.

"Um.. Ini sebagai ganti rokok..memakan itu lebih baik.."

Jaerim mendengus,dan mengambil coklat tersebut lalu ia buka bungkus nya untuk ia makan.

"Kau laki laki suka coklat juga proff.."

Kyung-soo mengendikkan bahu nya.

"Itu dari mahasiswi disini.. Setiap hari aku menerima nya.." tutur nya.

"Idola gadis gadis ternyata..." cibir gadis tersebut.

Kyung-soo pun menghentikan kegiatannya sejenak lalu mengalihkan pandangannya pada kertas di tangannya.

"Lalu..kau tidak menyukai ku.." kyungsoo tampak menunjukkan smirknya.

Sekali lagi jaerim berdecih kasar sambil terus mengunyah coklat di mulutnya.

"Proff mau kau setampan apa pun tenang saja.. Aku tidak akan mengejarmu.. Lagi pula aku tidak menyukaimu.." ujar gadis tersebut santai.

"Wahh benarkah.. seperti nya hanya kau yang menolakku .. Ah!- aku tahu... Kau saat ini sedang mencoba untuk setia kan?.." celoteh Kyung-soo

Jaerim tak menjawab ia tetap mengunyah coklat tersebut.

Ternyata coklat tidak begitu buruk untuk mengembalikan mood yang buruk.

Lumeran coklat di dalam mulut itu membuat ia merasa tenang dan begitu menikmati nya.

"...dan kau setia pada pria yang kau kirim kan hadiah itu.. Aku melihat nya kemarin.." celotehan Kyung-soo pun terus berlanjut.

Namun saat kata kata yang barusan Kyung-soo ucapkan menghentikan kunyahan tersebut.

Jaerim menatap ke arah Kyung-soo dingin.

"Kenapa?..." tanya Kyung-soo bingung
"Apa aku salah bicara.."

Jaerim tersenyum kecut. Gadis itu meletakkancoklat di tangannya pada sisi kanan meja tersebut.

"Itu loker wanita..."
Gumamnya.

Kyung-soo masih menatap kearah gadis itu. Ia masih menunggu kata kata apa yang selanjut nya ia dengar.

"Dan aku.." jeda jaerim
"Aku seorang Lesbi .."



Jder!

Kyung-soo tampak terkejut. Telinga nya terasa berdengung saat itu juga.

Ia tak menyangka gadis di hadapannya ini seorang 'Lesbian' dan Kyung-soo masih terdiam di tempat nya.

ia masih begitu shock dari ucapan gadis di depan nya tersebut.

"Kenapa proff.. Kau membenciku,atau kau merasa jijik.." ucap gadis itu dingin.

"Tidak..." kata Kyung-soo
"...hanya saja aku terkejut.. Kenapa kau berani berbicara jujur tentang rahasia mu.."

Jaerim tersenyum kecut

"untuk meyakinkan kepercayaan dirimu itu proff.. Bahwa aku tidak tertarik dengan pria.."
tuturnya.

Kyung-soo mencelos.

Entah kenapa kata kata gadis di hadapannya ini justru membuat nya sedih.

Ia tahu dari sorot mata gadis itu bahwa gadis di hadapannya ini tidak seperti ini sebelumnya.

Seakan gadis itu begitu tertutup dengan hidup nya. untuk menutupi semua masalahnya .

"Lalu..sejak kapan kau menjadi seperti ini.." tanya Kyung-soo

"Sejak aku SMA... Pacar pertama ku seorang kakak kelas di sekolahku.." jawabnya

"berhubungan dengan wanita apa itu tidak membuatmu risih.."

Jaerim melirik sekilas.

"Wanita itu mempunyai hati yang lembut.. Jika sedang bersama wanita aku akan selalu di perhatikan bahkan di sayang seperti kasih sayang seorang ibu.. Pelukan bahkan ciuman mereka begitu tulus seperti seorang ibu ..." aku nya menerawang

"...dan selama aku hidup saat ini.. Aku tidak pernah merasakan kasih sayang ibu.. Bahkan ayah sekalipun .. Tapi dengan kekasih wanitaku... Aku bisa mendapatkannya... Walau akhir nya mereka meninggalkan ku.. Apa karena rasa cinta ku ini salah.. Apa aku tidak Boleh merasakan perasaan menyimpang seperti ini.." ujar nya parau.

Kyung-soo menghela nafasnya.

"Apa masalah tadi malam berhubungan dengan gadis yang kau sukai itu Jaerim-ssi.." tebak Kyung-soo

Jaerim mengangguk.

"aku memergoki gadis itu berciuman panas dengan Chanyeol  ..." jawab gadis itu dingin.

Tangan mungil itu tampak mengepal diatas meja tersebut. Dan Kyung-soo melihat nya.

Jaerim masih merasa kesal jika mengingat kejadian malam kemarin.

"Lalu bagaimana setelah kau tahu jika gadis itu sudah bersama pria lain.."

"aku menjauhi nya... Dan mengirimkan surat pengakuan.. Surat terakhir yang akan ia baca.."

"jadi.." Kyung-soo menjeda ucapannya
"Kau tidak berniat untuk meluruskan kembali penyakit menyimpang mu ity.. Untuk membuka hati dengan pria misalnya.."

Jaerim tertawa sumbang.

"Lelaki .. Hah!! Aku sampai saat ini tidak berani.. Dan aku tidak merasakan suka saat dekat dengan pria . hampir semua temanku pria.. Tapi tidak ada yang ku suka.. Karena aku memang tidak tertarik ..."

"Begitu.." gumam kyungsoo
"Baiklah.." Kyung-soo melirik pada tumpukan kertas tersebut.
"Seperti nya kerjaan kita sudah selesai. . kau bisa pulang.. Katamu kau ada janji dengan temanmu kan?.." kata Kyung-soo

Jaerim masih sibuk memasukkan beberapa barang pribadi nya ke dalam ransel milik nya. Ia bergumam sebagai jawaban.

jaerim pun selesai gadis itu pun menghampiri Kyung-soo ke arah meja kebesarannya.

"Setelah ku tahu.. Kau ternyata tidak buruk proff.. Maaf kemarin aku sudah lancang denganmu.. Dan terimakasih sudah mau mendengarkan ceritaku.. Aku bukan tipe orang yang mudah jujur dengan kehidupanku.. Hanya beberapa orang saja yang tahu. .. Dan saat ini kau juga mulai mengetahui nya.. Ku harap kau tidak jijik dengan wanita yang memiliki penyakit menyimpang ini proff.. Aku permisi dahulu.. Selamat siang.."

Jaerim membungkuk hormat pada Kyung-soo lalu gadis itu melenggang pergi dari ruangan pribadi pria tersebut.

Namun tak di sangka kepergian gadis itu membuat seorang Kyung-soo tersenyum.

"Aku benar benar tertarik..." gumam nya.



.

.

.

.

.

Tbc

Different LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang