16 - Si Pengecut datang lagi

871 110 7
                                    

Setelah drama yang dilalui Irene dan Junmyeon di desa akhirnya Irene meminta pulang ke kota kepada Junmyeon.

"hantu bermata bolong di dapur sangat menyeramkan Suho, kau harus mengusirnya terlebih dahulu saat kita ke desa nanti, baru aku akan berkunjung"

Itu alasan yang Irene berikan saat Junmyeon mendesaknya memberi alasan yang logis kenapa mereka harus pulang ke kota padahal tanggal pulang yang sudah mereka tentukan masih lama.

Karena tak tega melihat wajah Irene yang memohon dan ditambah mengingat kejadian beberapa hari lalu Junmyeon menyetujui untuk pulang ke kota.

Junmyeon takut Hyungnya menambah 'perona ungu/biru' kewajahnya sewaktu-waktu nanti.

Saat semuanya sudah dikemas ulang Junmyeon menunggu Irene yang masih berpelukan dengan Yoona untuk keterakhir kali dalam bulan ini. Iya bulan ini.

Junmyeon dan Irene berencana pergi berkunjung ke desa setiap bulan. Itu berarti Junmyeon harus berkerja sangat ekstra satu kali sebulan untuk menggantikan waktu kerjanya saat ia berada di desa.

Untuk Irene, Junmyeon rela.

Saat selesai dengan Yoona, Irene berlari kearah Junmyeon sambil melambaikan tangan kearah Donghae dan Yoona.

"aku akan kembali bulan depan paman! bibi!" ucap Irene girang.

Junmyeon yang melihat kelakuan Irene yang begitu kekanak-kanakan hanya terkekeh gemas.

'BETAPA BERUNTUNGNYA AKU TUHAN' -JUNMYEON

"sudah siap berpisah dengan paman bibimu bocah?" ledek Junmyeon saat Irene memasuki mobil.

Irene hanya mendengus lalu memasang sabuk pengaman.

"aku lelah ingin tidur" lapornya pada Junmyeon.

"silahkan tidur tuan putri" ucap Junmyeon sambil memasukan gigi pada mobil lalu mobil keluar dari pekarangan sepasang suami istri yang tak lain adalah kakak dan ipar Junmyeon.

"tanganmu" ucap Irene dengan pose tangan meminta di depan wajah Junmyeon.

Junmyeon menurut dan menaruh tangannya di atas tangan Irene.

Irene menggenggamnya dengan lembut lalu tersenyum, menarik tangan Junmyeon yang ada digenggamannya sampai tangan Junmyeon lurus lalu beralih meraih lengan Junmyeon untuk dijadikan guling.

"untuk apa?" tanya Junmyeon singkat.

"agar nyenyak" jawab Irene dengan nada mengantuk.

Junmyeon terkekeh mendengar jawaban Irene. Ingin rasanya ia gigit hidung si pemeluk lengannya saat ini, namun sayang Junmyeon tak ingin membuat Irene terbangun jadi ia melanjutkan acara menyetir kembali ke kota dengan keheningan yang menyelimuti mobil.

======

4 jam menyetir dalam keadaan banyak lebam dimuka dan belum tidur dari malam tidak menyurutkan semangat Junmyeon untuk pergi ke kantor di tengah hari yang panasnya membakar, apalagi sekarang merupakan puncak musim panas.

Jika sebagian orang lebih memilih diam dirumah menikmati sejuknya udara AC atau ke mall menghamburkan uang dan melarikan diri dari teriknya matahari diluar, atau malah sebagian pergi liburan karena cuaca sedang cerah-terlampau cerah-.

Tenang saja, Junmyeon pergi ke kantor sudah mengenakan pakaian ala CEO-nya. Sebenarnya mau Junmyeon hanya memakai kaos oblong dan celana pendek baru bangun tidur pun semua karyawan terima-terima saja, toh auranya masih sama menyeramkan disaat Junmyeon memakai setelan jasnya.

Pain [SURENE❗]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang