tw0

52 2 0
                                    

Minggu, 18 Juli 2015

tok tok tok

Suara pintu kamar Roseanne yang diketuk oleh sang ayah.

" Rose, ayo sarapan nak " ucap sang ayah dari balik pintu

" Ah iya yah "

Dan setelahnya ayah dan Rose turun kelantai bawah. Rose melihat wanita itu, ibu tirinya.

Ia memberi tatapan seolah olah ia merasa ' kenapa orang itu harus disana '

Ia benci.

" Selamat pagi " ucap Rose tanpa embel embel bu atau ma sekalipun.

Sang ibu tiri hanya melihatnya dan tersenyum.

Dan lagi, Rose benci melihatnya.

" Silahkan dimakan, Ros, pah " ucap sang ibu mengawali sarapan.

' Makanan beracun ' batin Rose sembari menyuap makanannya. aneh.

drrtt drtt

Ponsel sang ayah bergetar diatas meja. Dan segera ia mengangkatnya karena itu dari perusahaan.

" Ayah ngangkat telfon dulu ya " dan sang ayah berlalu begitu saja untuk mengangkat telfon tersebut.

ibu tirinya hanya tersenyum dan Rose hanya terdiam.

Setelah selesai menelfon, ayah menghampiri lagi dan bilang

" Ayah mau kekantor dulu, ada urusan mendadak. Sepertinya pulang sedikit sore atau bahkan bisa malam. "

" Ada apa yah? kenapa harus sampai sore? apa tidak bisa pulang dijam siang? " Rose melontarkan beberapa pertanyaan sekaligus.

" Tidak bisa nak, ini mendadak "

" Huh " Rose hanya bisa menghela nafas. Sungguh ia benci dalam posisi seperti ini. Lagi.

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

" Dadah yah " Rose melambaikan tangan kearah mobil ayahnya yang sedang melaju.

" Hei gadis bodoh, ngapain kau melambaikan tangan ke arah tua bangka itu "

Rose hanya diam mendengar perkataan ibu tirinya.

' Tidak sadar diri ' batin Rose.

Rose menatap ibu tirinya sekilas lalu mengatakan

" Munafik " dan langsung berlalu begitu saja, belum sempat melangkah untuk kedua kalinya, rambutnya sudah ditarik dari belakang oleh ibu tirinya.

" Anak kurang ngajar "

Rose langsung melepaskan tangan ibu tirinya dari rambutnya.

" Saya bukan anak anda. " Rose mengatakan itu dengan penuh penekanan.

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

" Roseanne Delicia "

" ROSE "

' tua bangka tak tau diri ' batin Rose

" Rose, telingamu dimana, tidakkah kamu mendengar ibu memanggilmu! " bentak sang ibu tiri.

Rose hanya memberi tatapan ' saya tidak peduli '

" apakah anda tidak melihat telinga saya terpasang disini " ucapnya sambil menunjuk telinganya " dan satu hal lagi, kamu bukan ibu saya " ucap Rose. lagi.

Plakk

Ibu tirinya menampar pipinya, sangat keras hingga membuat Rose lunglai dan jatuh terduduk.

" Hahaha " tawa sinis dari bibir Rose.

" Hanya ini? tidak lebih? " ucapnya lagi sambil memegang pipinya yang memanas.

" kalau begitu, ada saatnya saya memberi lebih ke anda. " ucapnya lagi untuk kesekian kalinya, tentu dengan tatapan matanya yang mematikan.

Ibu tirinya hanya menatapnya sekilas dan berlalu melewati Rose.

" Tua bangka munafik, sialan " umpat Rose yang masih dapat didengar oleh sang ibu.

Tin Tinnn

Ibu tirinya hendak berbalik arah untuk menghampirinya lagi, tetapi ada bunyi klakson mobil yang mengurungkan niatnya.

" Ibu saja yang membukakan pintunya "

" Perlu berapa kali saya bilang, saya bukan anak anda, wanita munafik "

Sang ibu berlalu begitu saja untuk menutupi kebusukannya.

Ceklek /bunyi pintu dibuka/

" Ayah sudah pulang? " tanya Rose dari lantai atas.

" Tidak, ada dokumen yang tertinggal "

" ah "

' bangsat ' batin Rose.

Mengapa dia benci dengan ibunya itu? idk, tunggu saatnya.

" lihatlah wanita jalang itu, sangat sangat munafik. "

' fck '

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

CHAP 2 DONEEE! YAY!🎉
Ah thankyou yang sudah baca fanfiction dari saya dan chvkjj!!!!!
Maaf masih segini dulu yaaa.

𝓭𝓮𝓿𝓲𝓪𝓷𝓽 𝓫𝓮𝓱𝓪𝓿𝓲𝓸𝓻 +roseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang