Gerry 4

925 152 21
                                    

-Aldwin-


Anda: Baby, saya OTW apartemen kamu satu jam lagi.

Sayang: Oke. Kamu mau dijemput, Baby?

Anda: Tidak usah, Sayang. Nanti pasti ada driver yang ngantar.

Sayang: Okay kalau begitu. Aku tunggu, yah?

Sayang: And Oh... Kamu mau steaknya dimasak gimana? Well-cooked aja yah? Please don't eat raw meat sering-sering, kamu bisa kena tokso.

Anda: Nggak usah... Kamu kan juga cape habis praktik seharian. Just wait at home, yaar? Naked. I want to do it all night long tonight.

Sayang: Please don't say such embarassing thing, sugar Gerry. Just get here, soon. Okay?

Anda: Oke baby. Don't overwork yourself, yaar? Saya lebih baik makan steak delivery daripada kamu kelelahan habis masak dan kita nggak jadi rumble-rumble-mambo-jambo tonight. Copy that? I love you.

Sayang: Roger that, sayang. I love you too, baby. I miss you.

Anda: I miss you too, baby. I heart you.

Sayang: I heart you too. *smooches

Anda: *smooches.

Sayang: Jangan nakal.

Nakal? Ya ampun... Seolah saya punya 30 jam sehari 8 hari seminggu saja.

Pre-production meeting hari ini sudah selesai dengan lancar jaya. Vero kemudian mempersilakan saya untuk menunggu sebentar sementara ia meminta office boy menyediakan teh dan kue-kue.

Saya minta kopi, by the way. Saya tidak mau kelihatan mengantuk saat bertemu dengan Yayang Cakra nanti. Oh he will sweat about my reddish eyes dan kami akan end up nggak ngapa-ngapain karena dia pikir saya akan mati kelelahan. Saya cuma akan mati karena frustasi secara seksual kalau misalnya malam ini kami nggak gitu-gitu juga. We have been separated for three weeks, yaar! Saya sudah hampir gila!

Anjani juga sedang senewen soal rencana pernikahan kami. Rasa-rasanya hal terakhir yang akan kami lakukan kalau bertemu adalah seks. Yang tidak terhindarkan tentu saja berselisih paham. Maksudnya berselisih paham itu ya dia ngomel-ngomel sementara saya menelan ludah. Kalau ikut ngomel juga, itu menyulut perang dunia namanya. Terakhir kali saya membujuknya berbuat setelah seharian dia marah-marah sama semua orang, saya kena marah juga karena dianggap nggak perhatian. Dia sedang datang bulan dan sudah bilang sebelum kami bertemu.

Saya menunggu office boy menyediakan panganan sambil beres-beres peralatan kerja. Saya menyimpan gunting, measurement tape, pensil, dan indication sticker ke dalam sebuah dompet khusus yang memang saya sediakan untuk mengemas piranti-piranti kecil menjadi satu. Saya menumpuk samples sesuai warna dan ukuran di atas meja. Ini penting. Satu tumpuk maksimal dua belas pieces, kalau lebih akan bikin ukurannya melar. Tidak boleh menumpuk campur warna sebab fabric hair warna gelap akan mengotori permukaan garment berwarna terang. Membersihkannya akan merepotkan dan buang waktu.

Saat lagi sibuk-sibuknya, seorang pemuda memasuki ruangan saat saya tengah melucuti peraga dari salah sebuah sample. Semula saya menduga dia adalah seorang office boy yang bertugas mengantarkan makanan, tapi kemudian saya ingat di mana terakhir kali saya melihatnya. Untung belum saya tegur.

GERRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang