8. Eighth

29 0 0
                                    


flashback on*

ting !  (pesan dari Wa)

Bryan💘
jumpai gue di taman skrg.

gila nih anak, mau ngapai coba nyuruh gue ke taman. Malas sih, cuman ya gapapa la hehe , demi yang tercintah.

"Mam! Viona ke luar dulu cari eskrim ya" teriak viona.

"ya ! cepetan pulang ya !" jawab mama nya dari dapur.

"sep dah !" Viona pun langsung keluar menuju taman dekat rumahnya.

sesampai di taman , dia tidak melihat keberadaan Bryan. Kemudian dia mulai mencipit kan matanya, melihat dengan teliti keberadaan kekasihnya itu. Dan akhirnya Viona melihat nya , dan ... bersama perempuan lain.

"pikir positive aja Vi . kali aja itu saudaranya" batin Viona.

"BRYAN !! " Teriak Viona.

Yang merasa namanya dipanggil pun melirik ke arah sumber teriakan. Dan viona mendekati Bryan dan perempuan itu.

"Hai Bray" ucap Viona.

"Langsung ke intinya aj." ucap Bryan datar.

Viona merasa ada sesuatu yang tidak enak dihatinya. tetapi dia berusaha buat ngehilangkan kegelisahannya.

Tetapi mata dia panas melihat perempuan bersama Bryan, mengelus ngelus lengan Bryan.

"huft. mau bilang apa?" tanya Viona secara langsung.

"mulai hari ini , kita putus"

Mendengar ucapan itu, seketika tubuh Viona menegang. setega itukah bryan padanya?
Mata Viona mulai memanas, ingin mengeluarkan cairan bening, tetapi berusaha di tahannya.

"Tahan Vi. jangan nangis" Batinn Viona.

"Dan kenalin ini cewe baru gue, Jennifer."

Jennifer pun mengulurkan tangannya, dan diterima dengan tatapan mata saja oleh Viona.

"Huh ! sombong banget lo jadi cewe !" Gerutu Jennifer.

"yaudah, yuk sayang , kita pergi"  ucap Bryan.

sebelum berbalik, Viona membuka suara.

"Bryan."

Bryan dan Jennifer pun melihat Viona.

"Setega itu lo sama gue Bray? Salah gue apa? Lo nyuruh gue buat datang kesini hanya untuk mamerkan cewe baru lo iya? tega lo ya Bray?  Gue selama ini ga ada minta apa apa sama lo, gaada ngeharap apa apa sama lo, kalo ada masalah gue yang sering ngalah, kalo lo minta maaf, gue maafin. Tapi apa?  Ga nyangka gue Bray. Cowo yang selama ini gue bela belain di depan publik meskipun lo berbuat kesalahan, ternyata ngehianati gue. Dan ya! lo mau gue hancur kan? Selamat Bray ! lo berhasil buat gue hancur. Dan gue mau bilang MAKASIH sama lo , udah mau gantiin janji lo yang manis itu dengan pengkhianatan busuk lo sama gue secara terang terangan. Dan ya lo Jennifer ! Gue harap lo ga bakal nyesel di suatu hari. Semoga Langgeng ya. SELAMAT !!" Akhirnya cairan bening itu lolos terjun dari mata indah Viona.

Bryan hanya diam merenungkan kata kata itu dan Jennifer hanya memutar bola matanya malas.

"Yuk sayang. Jangan dengeri tukang ceramah bayaran." ucap Jennifer lalu menggandeng tangan Bryan kuat, dan oergu meninggalkan Viona sendiri.

"Tega lo Bray ! tega lo !" ucap Viona sambil teriak dalam hati.

Tak sadar oleh Viona, Ada seseorang yang melihatnya sedih di sana, Liam.

"Betapa hancurnya lo Vi. Tapi gue ga bisa buat apa apa sekarang. Gue janji bakalan jagain lo, dan jauhin lo dari laki laki berengsek kayak dia" Batin Liam.

flashback off*

"Morning my belove dedek" ucap Alvin sambil mencubit pipi adeknya itu.

"mck. siapa sih ini , ganggu tidur aja" Ucap Viona sambil menarik kembali selimutnya.

"Ish lo jadi adek nyebelin banget sih. bangun ga lo bangun ga?!!" ucap Alvin sambil menarik selimut Viona.

Viona yang sadar mendengar teriakan abangnya pun, langsung dengan sigap memeluk abangnya.

"Woahh brotha Alvin pulang !! kapan nyampe?"

"tadi malem. jam 12"

"kenapa ga banguni gue lo ?" ucap Viona sambil memberi tatapan sinis pada abangnya.

"weh kutu kupret. masih untung lo gak gue ganggu tidur ya. Udah baik juga. Lagian gue baru datang ga ada perlakuan manis manisnya lo sama gue. Ah kan gue Kezelll" ucap Alvin alay di ujung kata katanya.

"Masih Sebulan lo di Singapura, udah alay bener lo bang. dikasih makan apa di sana? jangkrik?"

"iya kali cowo ganteng di kasih jangkrik. mau dimana di tarok mata abang?"

"muka bang , bukan mata. receh lo zanda"

"gue masih perawan kali"

"Anjir, transgender lo gilak. Mam...hmft " saat ingin berteriak, mulut nya di tutup oleh Alvin.

"Weh buset elah nih adek ga ada becanda becanda nya dikit. gue kan bercanda sihh monyet" ucapnya sambil melepas tutupan tangannya di mulut Viona.

"yaudah, gausah nge gas juga, turunkan gigi satu bang" ucapnya sambil tertawa lepas.

"receh lo kulit ayam" ucap Alvin sambil ikut tertawa juga.

Selesai tertawa, Viona memulai percakapan.

"bang."

"ha?"

"lo kenal Liam?"

"kenal. Napa? suka lo? bilang aja. gausah ngode"

"ah elah curut, gue belum selesai ngomong juga"

Alvin hanya terkekeh kecil.

"Kok lo kasih nomor gue sama dia? terus lo kok ga bilang kalo lo sama dia udah kenal lama?"

"ngapai juga gue bilang, gaadak untungnya juga sama gue"

"ngeselin lo ya ! balek singapura sana, bacot aja lo.!" ucap Viona marah.

"yaya maap. gausah ngegas lah elah."

"bodo" ucapnya sambil merengut.

"yaudah deh. nanti kita beli es krim" mendengar kata eskrim, raut wajah Viona seketika berubah ceria kembali.

"Pas nyogok makanan aja, muka lo seneng. untung adek sndiri. huft. kalo ga udah gue jadiin pecel lele lo"  Batin Alvin.

•|•|•|•|•


Sorry Part ini kependekan ya.
Soon buat panjang kok.
Jgn lupa like n comment guys 💘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang