Can't Get Over You

2.4K 292 30
                                    

Ini hari ke 3 setelah aku mendengar suaranya lagi, sesering mungkin aku memeriksa hp ku dan sesering itu pun aku merasa kecewa, well apa yang harus aku kecewakan?.

"yo sarapan yu" suara mami sambil mengetuk pintu.

"iya mih nanti aku turun"

Saat aku memasuki ruang makan mami masih sibuk menyiapkan piring untuk sarapan.

"cuma dua?" tanyaku kemudian duduk disalah satu kursi.

"iya cuma mami sama kamu, hari ini kamu stay di rumahkan? Gk ada jadwal apapun"

"iya, paling nanti ke gym" ucapku kemudian meminum jus yang mami buat.

"kamu masih diet karbo? Mami masak nasi goreng loh" ucapnya sambil membawa nasi goreng dari dapur.

"gak diet juga mih, cuma badan aku lagi gak enak bawaannya" jelasku, berharap mamih mengerti.

"badan berisi sedikit gk apa-apa toh sekarang sudah ada yang nempel" jawabnya kemudian duduk di kursi yang berhadapan denganku "gak mesti kotak-kotak teruskan" ledeknya.

"apa sih yang nempel ?" jawabku bingung.

"tuh rame di infotainment, tadi pagi mami liat, cantik gak kalah sama yang kemaren"

"yang kemaren siapa sih ?" tanyaku penasaran.

"sarah, siapa lagi, kamukan jomblo sejak putus satu tahun atau 2 tahun yang lalu, mami lupa, oh ya mami denger dia udah punya pacar lagi tuh"  semua ibu-ibu memang sama, cepat menerima informasi dan memprosesnya tanpa mensaring.

"mih..."

"iya dech iya, kita bahas yang di infotainment aja, siapa namanya yuki atau yuka?" tanyanya kemudian mulai memasukan nasi goreng kemulutnya, tadinya aku pikir nasi goreng itu akan terlupakan.

"Yuki" jawabku singkat.

"ah iya itu, dia cantik keliatan anaknya cuek dan apa adanya, kayanya anaknya gk ribet, emangnya suka cewek cuek kaya dia?" lanjut mami bersemangat.

"kalo cueknya ke aku doang sih nggak" jawabku jujur.

"maksudnya? Dia cuekin kamu gitu, anak mami ini?" mami bertanya tak percaya kemudian tertawa. Aku menatapnya tajam "ehmm iya-iya maaf, abisnya mami terbiasa denger kamu ngeluh banyak cewek yang hubungin kamu dan bikin kamu risih, ini pertama kalinya mami denger ada cewek yang cuekin kamu, dia dapet satu nilai plus dari mami"

"puas? Lagian nilal plus mami gak ada efeknya buat dia, dia bukan pacar aku " jelasku.

"lah terus kenapa bisa sampe heboh gitu?" tanya mami heran.

"panjang ceritanya"

"tapi kamu suka?" tanyanya singkat.

"siapa?"

"kamu suka dia gk?" pertanyaan mami membuatku tersedak "pelan-pelan minumnya kaya yang ketauan backstreet aja sampe keselek gitu, kalo suka ya di kejar, jangan garang di sirkuit doang, cantik loh nanti keburu diambil orang, kalo kamu beneran suka di gosip gini keuntungan kamu loh, ini tuh kaya lampu merah buat cowok-cowok lain yang deketin dia"

***
Aku mempersiapkan tas gymku, omongan mami terbersit dipikiranku, kalau suka ya dikejar, semudah itu kah?.
Aku mengambil hp ku, berharap ada wa darinya tapi seperti yang ku bayangkan, tidak ada namanya.
Aku memutuskan untuk menghubunginya its a gambling actualy, if she pick it up, aku akan berusaha untuk mengejarnya kalau tidak she is not the one.
Tulisan menunggu berubah menjadi berdering, tapi dia tidak mengangkatnya. Aku menarik nafas panjang, menenangkan diri, kalau saja tiga hari yang lalu dia tidak menghubungiku. Aku mengambil tas dan kunci mobil kemudian menutup pintu kamar.
"mih aku berangkat" ucapku saat melihat mami yang sedang sibuk dengan teleponnya, dia mengangguk mengiyakan.
Aku menasuki mobil kemudian melempar tas gymku kekursi belakang, sebelum aku menstater mobil, hpku berdering, dan itu dia.

"mas tadi nelpon aku?" tanyanya langsung.

"iya, saya ganggu?"

"gk, cuma tadi aku lagi makeup bentar lagi shoot" terangnya dengan lembut, ada yang aneh dari caranya berbicara dia meninggalkan kata gua dan menggantinya dengan aku. Aku mencoba untuk tidak menarik kesimpulan apapun "oh ya tadi mas nelpon ada apa ya, jangan bilang gara-gara acara aku yang terus-terusan sebutin mas"

"acara?" tanyaku bingung jujur saja aku terlalu sibuk untuk sekedar duduk dan menonton tv.

"syukur dech kalo mas gak tau, trus tadi nelpon ada apa? Tumben"

"mmm just want to hear your voice" ucapanku keluar begitu saja. Dia hanya diam mungkin kaget, sejujurnya aku juga terkejut dengan ucapanku sendiri.

"hahaha si mas bisa aja, gombal nih" ya seperti dugaanku, wanita ini bisa merubah suasana kaku menjadi santai "cuma denger suara aja buat apa coba, samperin sini" aku tidak tau  apa maksudnya, tapi ditelingaku itu seperti tantangan. You know me, aku terbiasa menantang diriku sendiri.

"see you tonight than" jawabku sebelum mematikan sambungan telepon.
Aku meraih tas gymku dari kursi belakang, dan keluar mobil tidak lupa  menguncinya.

"yo gak jadi ngegym, apa udah beres? Cepet banget" tanya mami yang melihatku berlari kecil memasuki rumah.

"gak jadi mih, kan kata mami gak mesti kotak-kotak mulu" candaku "rio ada perlu di jakarta, jadi sekarang mesti buru-buru cari tiket, dan lain-lain" jawabku sembari menaiki tangga, senyumku seakan sulit menghilang, i really can't get over her.

Tbc
---

Note :chapter 2, rampung juga akhirnya... Chapter 3nya menyusul satu sampai 2 hari lagi

are we meant to be? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang