The Last Road

3.2K 337 143
                                    

Setelah kembali dari sanghai sesuai rencana aku dan mami menetap beberapa hari di Jakarta, hari ini kebetulan Yuki tidak ada jadwal, kami memutuskan untuk pergi nonton dan menghabiskan waktu bersama.

"gimana filmnya?" tanya Yuki excited.

"mmm biasa aja" jawabku datar

"film sebagus tadi biasa aja" ucap yuki, nada bicaranya terdengar heran.

Aku tersenyum mendengarnya "gak bisa fokus terlalu fokus ke kamu" jawabku.

"mulai deh, mulai deh" ucap yuki tangannya sibuk memukuli bahuku.

"emang bener ko, aku gak bisa fokus tadi, gimana mau fokus coba selama dua jam ada cewek cantik disamping, yang lima menit sekali naro mukanya di bahuku karena ketakutan, susahkan fokusnya" godaku lagi.

"siapa kali yang takut, tadi tuh kaget aja"

"oh, iya iya" jawabku dengan senyuman jail.

"ih mas apa sih" rengeknya.

"apanya yang apa?" tanyaku balik, masih dengan nada menggodanya.

"ih rese deh" jawabnya sedikit cemberut.

"udah jangan ngambek, makan dulu yu" ucapku, kemudian menggenggam tangannya " mau makan apa?"

"makan makanan jepang?" tanyanya ragu.

"emang gak ada gudeg gitu" jawabku, aku tidak serius tentunya.

"ah udah ah becanda mulu" jawabnya  kembali memukul bahuku.

"kayanya sampe rumah biru-biru nih" ucapku sambil mengusap bahu yang tadi dipukulnya sembari sedikit menjauh darinya.

"ih maaaasss rese deh"

***
"mami masih di jakarta, mau mampir sebentar ke rumah" usulku, berharap yuki meng'iya'kan.

"mmm boleh deh, tapi sebentar aja ya" jawabnya.

"kenapa, masih canggung sama mami?" 

"kurang lebih gitu" jawabnya sambil memamerkan gigi-giginya yang rapi.

***

"Mih ada Yuki nih" teriaku saat memasuki rumah. Spontan yuki memukulku.

"sttt" wajah paniknya sungguh lucu.

"mas, ibu lagi di dapur masak sama  tamunya" ucap mang ujo ragu.

"siapa mang?" tanyaku, saat melihat muka mang ujo yang ragu untuk menjawab, aku tau ada sesuatu yang gak beres.

"kamu duduk dulu ya, aku panggil mami sebentar" ucapku pada yuki, dia mengangguk dan tersenyum "mang suruh mbok bikin minum ya" lanjutku pada mang ujo.

"neng mau minum apa?" samar-samar aku mendengar suara mang ujo yang gugup, mungkin karena yuki artis.

Aku berjalan ke dapur, siapa tamu mami sampe mau masak bareng gitu.

Aku tertegun melihat sosok yang berdiri dibelakang kompor bersama mami, mereka tidak menyadari kedatanganku.

"mas io, si mbaknya cuma pengen air putih aja gak apa-apa" suara mbok darmi membuat kedua wanita yang sedari tadi fokus pada masakannya mengetahui keberadaanku.

"gak apa-apa mbok ambilin aja, biar nanti aku yang tanya lagi" jawabku, aku meliahat kearah mami, pandangannya juga mengisaratkan kalau dia juga tidak tau kalau wanita yang berdiri disampingnya akan datang.

Mbok darmi pun mengambilkan segelas air putih kemudian meninggalkan dapur kemudian mengantarkannya pada yuki yang menunggu di ruang tamu.

"hai" ucapnya pelan "kamu baru dateng?" tanyanya walau lebih kepada pernyataan, suaranya terdengar ragu.

are we meant to be? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang