BYUN BAEKHYUN!!!!
Teriakku membahana di koridor sekolah yang ramai. Tanpa mempedulikan dari siswa-siswi di Narang high School aku mengejar namja brengsek itu.
Gara-gara dia mood ku rusak. Pagi-pagi namja itu sudah membuat masalah dengan menempelkan permen karet pada bangkuku hingga menempel pada rok seragam milikku. Memang sudah terlepas tapi masih ada sisa yang membuat noda pada rok miliku.
Aku yang baru datang tidak tahu apa-apa saat di suruh duduk di bangku dan saat merasakan keanehan dengan tatapan, Baekhyun aku tahu aku telah menjadi korban kejahilannya.
"KEMARI KAU BYUNTAE!!!!! JANGAN LARI KAU!!!!! "
Jangan meremehkanku dalam hal lari, karena aku adalah atlet lari di sekolah bahkan aku sering mengikuti lomba lari tingkat nasional dan selalu memenangkan nya. Jadi jika hanya kejar-mengejar begini, sangat mudah bagiku.
"Shireo!! Nanti kau akan memukulku. Dan jangan panggil aku Byuntae!! " Ujar namja sialan itu sambil berlari.
Ia berbelok ke arah taman belakang sekolah. Aha mati kau,ujarku dalam hati sambil tersenyum penuh kemenangan.
Aku dan dia bediri dengan jarak yang cukup jauh. Terlihat Baekhyun tengah mengatur nafasnya. Sedangkan aku... Tentu saja hanya lari seperti ini bukan apa-apa bagiku.
"Kau harus bertanggung jawab Byun-sii. "
"Yak. Aku hanya bercanda"
"Bercanda? Apa dengan menempelkan permen karet ke bangku orang lain dan menyebabkan noda yang susah hilang di seragamnya adalah BERCANDA??!! "
Baekhyun menutup telinganya karena teriakanku di akhir kalimat. Aku berbalik menunjukan rok ku yang ada bekas permen karet sialan itu padanya.
"Kau bilang ini hanya bercanda?? Lihat rok ku yang kau bilang bercanda ini Byun Byuntae??!! "
"Kau ingin menunjukan pantatmu? Sebaiknya jangan pantatmu itu kecil dan tidak bagus. Aku saja tidak berselera, apalagi laki-laki lain? Dan jangan panggil aku Byuntae "
Wajahku memerah. Ingin sekali aku membungkam mulutnya dengan tinjuku. Aku meniup poniku hingga terangkat sedikit dan menatapnya tajam.
"Wahh kau benar-benar ingin mati ternyata. " Kataku sambil berkacak pinggang.
Ia hanya menaikan alisnya seakan mengejekku. Itu membuatku makin meradang dan ingin membotaki kepalanya.
"Sini kau Byuntae sialan!!!! "
"ARGGHHH!!! LEPASKAN TANGAN KOTORMU DARI RAMBUTKU!!! "
"APA KAU BILANG??!!! TANGANKU KOTOR!?? KAU YANG KOTOR BYUNTAE SIALAN!!!! "
"JANGAN MEMANGGILKU BYUNTAE YEOJA BABO!!! "
"YAKKKKKK!!!!! "
***
Aku menghela nafas kasar sambil berkacak pinggang melihat hasil kerjaku. Yesss....semunya telah selesai dirapikan. Butuh berjam-jam lamanya untuk merapikan ini. Aku harus mengelompokan setiap buku menurut kelompoknya belum lagi bukunya banyak. Seharusnya aku di beri pengghargaan karena telah merapikan buku-buku di perpisatakaan hehehe.
Aku dan namja byuntae itu di beri hukuman merapikan buku di perpustakaan oleh lee seongnim.
Jika beliau tidk datang, entah bagiman nasib aku dan namja byuntae itu . Kmi mngkin sudah babak belur karena ulah kami sendiri.
Ngomong-ngomong soal namja byuntae itu-aku tidak mau menyebut namanya- aku tidak melihatnya sedari tadi. Aku mengintipnya dari celah-celah buku tapi tetap tidak ada.