Lie

4.7K 517 6
                                    

Caramel macchiato menemani Jimin yang tengah sendirian dicafe milik Jin

Tanpa sadar
seseorang datang dan duduk didepannya

"Jimin, sedang apa kau disini sendirian?"

Eunha menyapanya dengan senyum manisnya

"Oh, hai, aku bosan berada dirumah, jadi aku pergi ke cafe ini"

Eunha mengangguk lucu dan mulai mengubah ekspresinya
Tatapan sedih mulai muncul

"Jimin, kupikir Jungkook memiliki perempuan lain"

Deg..
Bukan perempuan Eunha
Dan itu aku

"Dia menjadi berbeda, dia berusaha untuk bersikap seperti biasanya, tetapi aku merasakan perbedaannya"

Jimin terdiam
Tidak tau harus menanggapi apa

"Kenapa kau diam saja?"

"Ah.. aku tidak tau harus bagaimana, Eunha. Kau tau kan aku tidak pernah memiliki pacar, tetapi, aku yakin Jungkook tidak seperti itu"

Suara deringan handphone Jimin
Menampilkan nama Jungkook

"Aku permisi sebentar"

Jimin berjalan ke toilet meninggalkan Eunha sendirian

"Halo Jiminie baby"

"Aku bersama Eunha, dia curiga akan dirimu"

"Biarkan saja"

"Kapan kau akan putus dengannya?"

"Aku tidak tega putus dengannya, kau tau kan aku tidak ingin menyakiti dia ataupun kau"

"Kau pikir dengan cara ini kau tidak menyakitinya maupun diriku?"

Suara Jimin tenang, tetapi menusuk hati Jungkook

"Aku pun merasa bersalah, Kook. Kau tau dia teman baikku"

Suara Jimin bergetar

"Baby, jangan menangis, aku mencintaimu"

"Aku akan menelfonmu lagi nanti"

Jimin mematikan handphonenya dan mencuci mukanya

"Brengsek"

Jimin kembali ke tempat duduknya, ditempat Eunha menunggunya

Eunha mengaduk aduk minumannya

"Jungkook menelfonmu?"

Jimin mengangguk

"Jungkook belum menelfonku dari pagi, dia mengirimiku pesan bahwa dia tidak bisa menghubungi siapapun hari ini karena dia sangat sibuk"

Jimin terdiam dan menyuapkan sepotong kue kemulutnya
Jimin sedang berusaha membuat kebohongan

"Oh.. tadi Jungkook menelfonku karena dronenya tertinggal ditempatku"

Eunha percaya dengan kebohongan tersebut

Betapa polosnya dia, aku merasa semakin bersalah telah merebut lelakinya

"Lalu kenapa matamu merah?"

Belum Jimin menjawab

Eunha mendapat telfon dari rumahnya untuk segera pulang

Jimin keluar dari cafe dan berjalan pulang

Hujan turun
Bersama dengan air mata Jimin yang terjatuh

Kebohongannya akan terus ditutupi dengan kebohongan bukan?
Dan ini resiko yang ia tanggung karena mau bersama Jungkook
Yang seharusnya ia tidak bisa gapai

Bahagia // KookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang