Ide 2

470 65 11
                                    

Crassshhh...

Kulit tergerus bagian runcing sudut meja, menghasilkan luka memanjang mengeluarkan darah. Gerakan kecil tertangkap semua mata dalam ruangan, sehingga rasa panik segera menyebar tak terelakkan. Namun anehnya, pemuda itu justru hanya menatap tangan terluka dengan hampa. Tak ada ringisan sakit, tak ada perubahan emosi. Dia hanya berdiri diam dengan sebuah pikiran menelusup masuk.

"Jika hidup tanpa rasa sakit, bisakah semua itu disebut sebuah kehidupan?"

Tangan dengan cepat terebut, kain putih berubah memerah karena dibalut pada luka berdarah. Pemuda yang merupakan sulung, dengan cepat menangkup wajah sang dongsaeng perlahan. Terlihat dari ekspresi, dia ingin sekali kalimat yang akan terucap akan di dengarkan. Dan mungkin menjadi alasan, agar kalimat yang sebelumnya terdengar tak akan lagi didengarnya dari dua belah bibir sang Dongsaeng. 

"Itu tetap sebuah kehidupan, walaupun tak merasakan sakit sekalipun. Karena disini ada aku dan yang lain akan merasakan rasa sakit itu menggantikanmu. Goresan yang kau alami, luka terpatri diatas tubuh, kami yang merasakan sakitnya. Jadi jangan pernah menganggap kau tak hidup, hanya karena kau tak merasakan rasa sakit, arrachi?"

.

.

.

Jika ada yang menginginkan ide ini, silahkan PM saja.

KyuFit0327

Next Project (Ide Cerita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang