AKHIRNYA!!!!!!! setelah sekian lama aku bisa update maap kalau lama
Tapi aku udah berusaha tepat waktu, aku memang author yang lebih suka mengupdate lama tapi aku selalu berusaha lebih baik pada setiap partnya walaupun itu susah. mungkin setelah kalian baca par terakhir ini kalian akan merasa ada yang kurang sejujurnya aku sendiri masih belum puas tapi ini demi pembaca yang sudah menunggu lama jadi saya berusaha menamatkannya. kesanku pada cerbung ini sangat menyenangkan banyak peristiwa yang membuat aku semakin mengerti dunia kepenulisan haha mungkin ini terdengar seperti perpisahan tapi memang iya, aku mau foku belajar menulis dimulai dari cerpen setelah aku merasa ilmu ku sudah cukup aku mau akan membuat cerbung lagi. terimakasih atas perhatian teman2 terhadap cerbungku yang masih jauh dari bagus. akhir kata aku harap setelah baca last capter ini kalian mau menshare kesan dan pesan buatku. ini sangat aku butuhkan untuk mengasah kekuranganku dan katakan sejujurnya tanpa takut aku akan tersinggung karena aku author pasrah kekeke THANKS ALL Kalian reader atau teman terbaikku ^^v
===============================================
"Ziya... Bolehkah aku bertanya satu hal padamu?" tanya Alex sembari mengendalikan naluri lelaki tulen-nya.
"Tumben pakek izin? Emang kau mau nanya apa-an?" jawabnya sambil merapikan bantal.
"Hm... Kau ingin punya anak umur berapa?" tanyanya berusaha santai.
Ziya sedikit berfikir "Hm... aku ingin punya anak umur 20 tahun." jawabnya santai seraya mengambil posisi yang nyaman untuk merebahkan tubuhnya.
"Apa?!" pekik Alex. Ya Tuhan! itu berarti butuh dua setengah tahun lagi? Apa selama itu, setiap malam aku harus tersiksa seperti ini! Batinya frustasi.
Kepalanya tertunduk lemas. Meratapi godaan setiap malam yang akan dilaluinya selama dua setengah tahun ini.
"Lex kau kenapa?" tanya Ziya khawatir.
Alex menatap istrinya dengan wajah yang tersiksa, "Ziya bisakah kita memiliki anak saat umurku sudah 18 tahun. kira-kira 1 bulan lagi?" tanyanya.
"Apa? Kenapa hari ini kau an-eh, tunggu!" mata Ziya menyipit seakan mengintrogasi sikap Alex. Dan dia-pun menyadari satu hal yang mampu membuat matanya membulat. "Alex kau!" Dengan cepat Ziya menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan menjauh dari Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Bisnis
RomanceMenikah karena bisnis mungkin sudah nasib Ziya, gadis 17 tahun ini terpaksa harus menikah dengan orang yang membencinya. Please kritiknya ^^