2

42 4 1
                                    

Pagi ini tetap dengan kebiasaan jelek ku, bangun tidur sambil nangis karena celanaku basah.

"Ibuuu.....!!!!" suaraku dengan rengekan manja

"kenapa dek? Jangan nangis, sini sama kakak. Hmmmmm... Ngompol lagi" Nada kakak begitu memanjakanku.

"kakk.. Ibu manaaaa??"

"sini mandi sama kakak" dengan wajah sedikit tertekuk kakak membawaku ke kamar mandi.

Selasai mandipun aku tak henti-hentinya menanyakan ibu kepada kakak.

"kakkk.. Ibu manaaaaaa" Ujarku sambil merengek dengan sekian kalinya.

Ayah yang keluar dari kamar seketika itu langsung memeluk dan menggendongku

"Alif!!! sama ayah aja yahh" dengan memelukku penuh sayang

"Yahhh.. Ibu kemana yahhh??"

"Ibu lagi istirahat nak" nada ayah mulai serak

"Istirahat dimana yah? Alif mau sama ibu"

Ayah hanya mampu menjawabnya dengan tangis tak bersuara.

"Ayah kenapa nangis ??"

"Ayah mana ada nangis, mata ayah kenak rabutmu hingga mata Ayah sakit" Ujar ayah sedikit mengalihkan pembicaraan.

Kebiasaanku sama ibu membuatku selalu bertanya-tanya dan mencari-cari ibu. Orang-orang disekitarku selalu menghiburku dan mengalihkan pembicaraan ketika sedikit saja aku mengingat tentang ibu, membuatku juga berhenti sejenak mencari ibu.

Menapaki DuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang