3

23 1 0
                                    

Benih segenggam yang disemaikan, padi serumpun yang berawatkan, pelita ibu tak tersampaikan, ayah juo menerangkan

*****

Hari ini begitu ramai dirumahku. Semua kerabat berdatangan. Seorang wanita yang usianya seumuran dengan ibu datang pada ku, merangkul ku sambil berkata.
"Jangan sedih-sedih ya? Walau ibu sudah meninggal" jantungku berdegup kencang memikirkan apa yang dimaksud ibu ini
"Emang ibu mana buk?"
"Ibu udah ngak bersama kita lagi sayang, ibu sudah meninggal"

Hanya tangis dengan nada yang begitu keras sambil berlari mencari Ayah.

"Keharuan begitu pekat terasa saat semua yang tujuannya untuk membahagiakan alif akhirnya terbongkar tak tereleakan"

Hari demi hari,  bulan ke bulan semuanya begitu terasa sulit dilalui tampa seorang Ibu,  yang kasih nya tiada tara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menapaki DuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang