Sudah lima puluh tahun sejak bencana wabah virus CRYPT menyebar dan membunuh satu persatu umat manusia yang ada di muka bumi. Beruntung masih ada beberapa anak muda yang berhasil terselamatkan dan umat manusia pun tidak jadi punah dan terhapuskan dari peradaban.
Salah satu anak muda yang selamat itu adalah Yuta, sehari sebelum kejadian awal menyebarnya virus Crypt pada tahun 2059, Yuta sedang asik chatingan dengan teman perempuannya di dalam kamar sesak kebanggaannya itu.“Matcha, lu lagi dirumah kan?” ketik Yuta sambil berbaring di ranjangnya.
[Beberapa menit kemudian, tepatnya hampir satu jam]Hime hime, hime suki suki dais...
Dering nada panggilan masuk terdengar dari ponsel milik Yuta.“Halo...,” sapa Yuta.
“Anone...Gomen Yuta-kun. Watashi tadi ketiduran, watashi gomenasai ne baru bisa balas,” balas perempuan lawan bicara Yuta.
“MAJIKAYOO! Siapa ini?” jawab Yuta dengan mulut menganga mendapati lawan bicaranya adalah seorang otaku.
“Ini aku Matcha~ Gue tadi cuman bercanda. Eh betewe, ada apa tadi sms nanyain gue lagi dirumah apa nggk?” balas Matcha itu lagi yang merubah lagi note suaranya.
“Wuhhh~ gue kira tadi siapa, lagian suara lu jangan di buat-buat mirip suara loli. Gue sms itu, cuman mau nanya lu sibuk nggk hari ini?,” tanya Yuta.
“Kebetulan gue lagi sendirian nih, sini main kerumah Yut,” balas Matcha.
“Otewe bosQ, bawa perlengkapan BDSM kan?” tanya Yuta genit.
“Mau mati?!” balas Matcha singkat, padat, dan mengancam.
Selang beberapa menit setelah menyudahi panggilan Matcha di ponsel miliknya. Yuta bergerak gesit mengganti pakaiannya.
Belum sempat turun ke lantai pertama rumahnya, sebuah guncangan seperti gempa mengagetkan Yuta dan berhasil membuatnya terduduk memangku tubuhnya dengan kedua lutut kurus nya(Rajin coli makanya kurus).Guncangan itu hanya sekejap mata terasa, Yuta kembali berdiri dan berjalan mendekati jendela kamarnya untuk melihat situasi di luar. Seperti biasa, tetapi kenapa langit yang awalnya cerah kini berubah menjadi gelap seakan cahaya matahari pun menyerah untuk menembus gelapnya. Pandangan Yuta masih diedarkannya untuk lebih memastikan keadaan diluar, ada satu hal aneh lagi yang dia lihat. Diseberang jalan rumahnya ada sepasang kucing yang sedang kawin, lalu tiba-tiba kucing itu mati tergeletak dalam posisi masih kawin(Kena azab, maksiat di tempat umum).
“NANIIIIII!” ucap Yuta di dalam hati, lalu orang-orang yang sedari tadi berlalu lalang mulai jatuh terkapar. Satu, dua, tiga, lima, dua puluh orang sudah jatuh tergeletak di jalanan depan rumah Yuta. Rasa takut mulai menghinggapi Yuta, setakut video yang di downloadnya di Nekopoi gagal karena sinyal jelek.
Tiba-tiba! Ponsel milik Yuta kembali berdering, sampai membuat tubuh Yuta ikut bergetar karena ponsel miliknya berdering di dekat bekantan miliknya. Yuta pun langsung menjawab panggilan di ponsel nya itu, dan ternyata yang meneleponnya adalah Matcha.
“Yutaaaa. hikksss emmphhh mphhhh...” desah Matcha.
“NANII!! Kenapa ndesah woyy...,” balas Yuta spontan.
“Se-semua orang...semua orang, disini semua orang berjatuhan. Entah mereka pingsan atau apa aku tidak tau,” balas Matcha dengan nada suara cemas lesu.
“Apa? Disana juga seperti itu, lu juga harus tahu Match, disini juga sama. Kucing kawin pun ikut mati ahh maksudgu gue mungkin saja pingsan. Intinya lu jangan keluar dari rumah,” jawab Yuta yang ternyata ikut mencemaskan Matcha.
“Iya gue bakal dikamar, tapi orang tua gue Yuta...mereka juga ikut tak sadarkan diri. Tubuh orang tua gue ada di jalanan hiks hiks...mphhhh srllpphhh,” balas Matcha.
“Jangan sambil ndesah bego!”.
“Gue ngisep ingus bego! Bukan ndesah, dan lu jug...KYAHHHHHH! Yamete senpaii,” balas Matcha singkat, lalu tiba-tiba berteriak tak jelas, dan panggilan pun terputus.
“MATCHA! Matchhh...kenapa dia teriak, apa jangan-jangan?”
Tiba-tiba sebuah suara memotong perkataan Yuta.
“Kau tidak usah cemas Aibo, teman mu aman saja. Dan kau pun juga harus kami amankan,” ucap sebuah suara serak dari belakang Yuta.
Sekejap Yuta langsung membalikkan badan kearah suara itu, namun terlambat. Tangan kekar orang itu sudah membekap mulut Yuta dengan sebuah kain tipis berbau aneh. Perlahan pandangan Yuta memudar dan hanya melihat sekilas wajah dari orang itu.
Lima puluh tahun sudah berlalu, kedua mata Yuta perlahan mulai terbuka. Sangat lelah, dan seperti terbangun dari koma yang sangat panjang. Tetapi anehnya, perut Yuta tidak merasakan rasa lapar sedikitpun. Yuta adalah anak yatim piatu, dan rumah ini adalah rumah peninggalin kakek dan nenek angkatnya.
Sembari memaksa tubuh nya untuk segera berdiri, pandangan Yuta tertuju ke jendela kamar nya.Setelah berhasil berdiri, Yuta berjalan pelan bak anak kecil baru belajar berjalan, langkah gontai nya terhenti di dekat jendela kamarnya. Kedua mata sayup itu tiba-tiba terbelalak melihat pemandangan yang tersaji di hadapannya.
Tak ada lagi ramai nya lalu lalang orang yang biasa Yuta lihat saat melihat dari jendela, tak ada lagi kucing kawin yang terkena azab. Yang dia lihat hanyalah sekumpulan tulang belulang manusia, bangkai mobil yang sudah karatan, gedung yang hancur, rumah yang rata dengan tanah, dan hal yang tak pernah bisa dibayangkan oleh otak porno miliknya.
“Aku yakin ini pasti cuman mimpi, He he he,” senyum Yuta kecut.
“Ini pasti mimpi, yah PASTI MIMPIKANNNNN!”
SEMENTARA ITU...
“Kuroyuki bangunlah, hei bangunlah,” ucap seorang pemuda membangunkan seorang gadis yang tergeletak pingsan.
“Ekhh...Kak Caffein,” jawab wanita itu pelan setelah siuman.
“Iya ini aku kakak mu Yuki, cepatlah bangun dan segera tutup matamu,” sanggah Caffein yang langsung menutup kedus mata Kuroyuki menggunakan telapak tangan kanannya.
Yuki yang penasaran, berusaha menolak tutupan di kedua matanya itu. Dan wajar saja jika kakaknya melarang untuk membuka mata nya. Ternyata sepasang rangka tulang tubuh manusia tergeletak di belakang Caffein, yang tak lain adalah jasad orang tua Kuroyuki dan Caffein.
“Itu rangka tulang siapa kak?,” tanya Yuki.
“Kau pasti langsung tahu dengan melihat pakaiannya,” ucap Caffein sendu.
“A-AYAHHHH!IBUUU!”
Teriakan Yuki terdengar jelas memenuhi seisi rumah itu, dan masih ada teriakan tak percaya lainnya. Teriakan tak percaya dengan kenyataan yang tersaji di hadapan mereka.
Teriakan tak percaya, kenapa hanya mereka yang selamat.Kembali ke Yuta yang kini sudah terduduk lemas, didekat jendela. Ponsel miliknya, Yuta mencari ponsel miliknya. Beberapa menit dia mencari, akhirnya ponsel itu dia temukan tepat dibawah ranjang miliknya.
Ponsel itu ternyata sudah nonaktif, Yuta menghidupkan lagi ponselnya itu, hal pertama yang membuat Yuta kembali terbelalak kaget adalah tanggal di ponsel itu.Tanggal di ponsel miliknya adalah "03-Juni-2109" dan sebuah suara mengagetkan Yuta, suara itu seperti suara berdehem, dan sudah tidak asing lagi.
Kemudian Yuta kembali berdiri didekat jendela untuk memastikan mungkin saja suara itu berasal dari bawah, tetapi tidak ada orang disana dan sekali lagi suara itu kembali terdengar, dan berucap “WELCOME! TO THE NEW WORLD”Bersambung...
Author :
Yoshhaaaaa~ sekian untuk part pertama ini, kritik dan saran kalian adalah hal yang sangat berharga. Jadi jangan sungkan untuk berkomentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
New World Of The Universe (On Going)
FantasíaCerita ini berlatar belakang pada tahun 2109. Pada masa itu dunia tengah dilanda tragedi yang sangat mengerikan, yakni wabah virus udara yang disebut "CRYPT". Manusia hampir saja punah akibat tragedi itu, dan yang berhasil selamat dari tragedi itu...