Where we go?

101 14 4
                                    

Cerita ini berlatar belakang pada tahun 2109.
Pada tahun 2059, dunia tengah dilanda tragedi yang sangat mengerikan, yakni wabah virus udara yang disebut “CRYPT”.
Hanya beberapa anak muda yang berhasil selamat, dan mereka menghadapi kelam nya dunia saat ini.

Sebelumnya di NEW WORLD OF THE UNIVERSE.
Tanggal di ponsel milik Yuta adalah "03-Juni-2109", tiba-tiba sebuah suara mengagetkan Yuta, suara itu seperti suara berdehem, dan sudah tidak asing lagi.
Kemudian Yuta kembali berdiri didekat jendela untuk memastikan mungkin saja suara itu berasal dari bawah, tetapi tidak ada orang disana dan sekali lagi suara itu kembali terdengar, dan berucap “WELCOME! TO THE NEW WORLD”.

Kemudian Yuta kembali berdiri didekat jendela untuk memastikan mungkin saja suara itu berasal dari bawah, tetapi tidak ada orang disana dan sekali lagi suara itu kembali terdengar, dan berucap “WELCOME! TO THE NEW WORLD”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengung kesunyian sangat terasa di seluruh penjuru wilayah kota Jakarta. Kota mati? Mungkin bisa di bilang seperti itu, kota Jakarta yang dulu sangat terkenal sebagai pusat keramaian, kini semua keramaian itu sudah hilang ditelan kejamnya efek virus Crypt.

Bak sebuah dongeng, Jakarta kini hanyalah sebuah nama. Jangan kan Jakarta, bahkan mungkin hampir seluruh wilayah Indonesia, terkena dampak virus Crypt. Rinai angin kehampaan terus berhembus di seluruh penjuru negeri, perlahan tangisan sendu awan pun mulai terjatuh membasahi keringnya tanah di seluruh wilayah negeri ini.

Yuta dan Matcha, hanya dua orang inilah yang tersisa sebagai penduduk asli Indonesia. Entah apa yang akan mereka lakukan, Yuta masih sibuk dengan kebingungannya dalam menelaah dan mengingat semua kejadian yang dialaminya sebelum dia tersadar dari tidur panjangnya.

“Sial! Kenapa aku tidak bisa mengingat apapun?” keluh Yuta sambil meremas rambut hitamnya.

Sedangkan Matcha, apa yang dia lakukan saat ini hanyalah terduduk lemas di dekat jasad kedua orang tuanya. Lenguhan pilu tangisannya sudah tak mampu dia bendung lagi, bahkan kedua mata Matcha pun sudah sangat sembab dibuatnya.

Dengan lemas Matcha mencoba membangkitkan sisa tenaganya agar bisa berdiri,setelah mampu untuk sekedar berdiri, Matcha melangkahkan kedua kakinya kembali masuk kedalam rumah. Setelah beberapa menit, Matcha kembali keluar menuju jasad kedua orang tuanya lalu menutupi dua pasang kerangka tubuh itu dengan sebuah selimut.
Diam dan tak bicara sedikitpun, Matcha membalikkan tubuh nya dan mulai berjalan menjauhi jasad kedua orang tuanya itu.

“Aku harap Yuta masih hidup, karena hanya dia yang aku harapkan bisa membantu ku,” ucap Matcha pelan sambil mengusap sisa linangan air matanya.

Sementara itu, nasib yang sama juga menimpa sepasang kakak beradik yang kini tengah meratapi kenyataan pahit yang jelas terpampang di hadapan mereka berdua. Tokyo, disana lah mereka tinggal. Kota sebesar Tokyo pun tak mampu membendung kengerian dari virus Crypt, luluh lantah kota terpampang jelas berserakan di seluruh penjuru negara Jepang.

Etto...Sumimasen, watashi wa anata ni nanika o tsutaetai dakedesuga, kore wa chotto kawatta kamo shiremasenga, watashi igai no kuni ni wa seizon-sha wa imasu ka? (Permisi! Aku hanya ingin memberitahukan sesuatu, mungkin ini agak aneh.Tetapi, apakah masih ada yang berhasil selamat di negeri ini selain diriku.),” ujar seorang pria lewat radio Tokyo.

Kuroyuki(Ky) dan kakaknya terperanjat ketika mendengar suara itu, ternyata selain mereka masih ada orang lain yang selamat di Jepang.

FYI :
#1 Caffein dan Kuroyuki lahir di Jepang, tetapi ayah mereka adalah orang Indonesia. Jadi mereka berdua pasih berbahasa Indonesia dan Jepang.
#2 Tulisan yang di tebalkan dan berada di dalam tanda kurung [()] adalah translate bahasa.

Watashi no kotoba o kii te ikinobitara, tadachini Nakagawa shōten machi ni o tachiyori kudasai. Watashi wa soko ni anata o matteimasu, chōdo watashi o Jayden to yonde kudasai. (Jika kalian yang berhasil selamat mendengar perkataan ku ini, segeralah menuju pusat perbelanjaan Nakawa. Aku menunggu kalian disana, panggil saja aku Jayden.),” lanjut suara itu lagi.

“Kak? Aku rasa kita harus menemui orang bernama Jayden itu. Aku sudah mengikhlaskan ayah dan ibu, ayo kak kita berangkat.”

“Baiklah Ky, kakak juga berpikir sama seperti mu. Ayah, Ibu kalian beristirahatlah dengan tenang.”

Setelah memakamkan kedua orang tuanya dengan layak, Caffein dan Kuroyuki menuju ketempat yang di bicarakan Jayden melalui radio kota. Sementara itu, setelah mengumumkan siaran barusan, Jayden pun juga bergegas menuju pusat perbelanjaan Nakagawa seperti yang dikatakannya melalui radio barusan.

Beralih ke Matcha yang kini sudah berjalan lima belas menit lamanya menuju ke rumah Yuta. Didalam perjalananan, tak henti-hentinya kedua bola mata Matcha melirik kesana kemari melihat keadaan sekitar. Hanya onggokan tulang belulang manusia dan hewat yang tersaji di sekelilingnya saat ini. Beberapa menit kemudian, sampai lah Matcha di depan pintu rumah Yuta.

“YUTAA!!! Apa kau masih hidup? Jika iya, cepatlah turun kebawah.”

Teriak Matcha memastikan apakah temannya itu masih hidup atau tidak.
Mendengar teriakan itu, Yuta bergegas turun ke bawah dan menghampiri Matcha yang sudah berdiri persis di depan pintu rumah peninggalan kakek Yuta itu.

“Ahhh MATCHAA! Ternyata gue nggk salah, suara yang manggil gue barusan itu suara lu. Betewe kok lu masih hidup?”

“Arghhh Yutaa!”
Matcha tiba-tiba kembali menangis dan langsung memeluk tubuh Yuta.

“E-ehhh? Ada apa? Kok?”

“Syukurlah lu masih hidup? Berarti gue nggk sendirian, gue kira cuman gue yang selamat.”

“Yaudah jangan nangis lagi, gue tanya sesuatu. Lu inget nggk, sebelum kita jatuh pingsan, kejadian apa aja yang lu alamin?”

“Nggk, gue dah coba buat ingat-ingat kejadian apa aja yang gue alamin sebelum gue pingsan. Tapi hasilnya nihil”

“Berarti kita sama, tapi apa lu denger sesuatu pas lu baru sadar dari pingsan. Sebuah suara yang nyebut WEL....”

Ucapan Yuta tiba-tiba saja terpotong, dikarena kan hadirnya sesosok makhluk mirip manusia, namun bersayap hitam layaknya sayap burung gagak turun persis di belakang Matcha.

“WELCOME TO THE NEW WORLD! Iyakan, Yuta, Matcha,” ucap makhluk itu yang berhasil mengagetkan Yuta dan Matcha.

Berbeda hal dengan apa yang dialami Yuta dan Matcha, Kuroyuki dan Caffein kini tengah kebingungan mencari-cari Jayden di pusat perbelanjaan Nakagawa.
Awalnya kedua kakak beradik itu hampir saja ingin menyerah dan kembali kerumah mereka karena haripun sudah mulai gelap, namun Jayden tiba-tiba saja muncul dari salah satu toko makanan yang tidak jauh dari tempat Caffein dan Kuroyuki menunggunya.

“Mada ikite iru hito ga iru koto ga wakarimasu. Kami ni kansha, watashi wa ikinokotta to omou'.(Ternyata masih ada yang hidup. Syukurlah, aku kira hanya aku yang berhasil selamat.)”

Anata wa Jayden desu ka? (Apa kamu Jayden?)”

Wa i, watashi wa Jayden desu. Dare no namaedesu ka? (Ya, aku Jayden. Nama kalian siapa?).”

Watashi wa Caffein desu koreha imōto no Kuro yuki desu.(Aku Caffein, dan ini adik perempuanku Kuroyuki)”

Daijōbu, Caffein to Kuro yuki no aisatsu. Koko ni kitekurete arigatō'.(Oke baiklah, Caffein dan Kuroyuki salam kenal. Terimakasih karena sudah mau datang kesini.)”

Belum sempat mereka mengobrol panjang lebar, tiba-tiba sesosok makhluk mirip manusia namun memiliki sayap hitam seperti kelelawar turun dibelakang Jayden. Makhluk itu berkelamin perempuan, terlihat dari dadanya yang menonjol keluar karena saking besarnya daging yang tumbuh(Payudara) di dada makhluk itu.

So, where we go now?. (Jadi, sekarang kita akan pergi kemana?)” ucap makhluk itu pelan sambil menempelkan jari telunjuknya di bibir seksi miliknya.

Bersambung...

Author :
Wohhhhhh... Untuk part ini sampai disini saja, aku harap kalian masih bersemangat menantikan kelanjutan dari cerita ini.
Krisar nya dong kakak \(°∆°)/

New World Of The Universe (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang