NAMAMU, DUKAKU

4 0 0
                                    


Sepagi ini...
Kabut berkabung pecahkan kesedihan yang menggantung di bola mata
Kemilau itu telah redup
Cinta yang kau suguhkan telah pudar
Aku menelan nafas kecewa

Sepagi ini...
Seperti hujan yang turun tanpa mendung
Kau begitu misterius untuk kudekap lamat-lamat
Ingin kuhapus jejakmu dalam hati
Tapi yang datang tak akan sama dengan yang pergi.

Pulanglah...
Aku bukan tempat kembalimu lagi.
Pelukan itu tanda titik yang indah.
Simbol perpisahan yang paripurna.
Dan tentang kecemasanku
Usah kau tanyakan itu.
Mungkin, goresan luka dialtar penantianku.
Akan hilang di telan waktu.

Pun jika kau memohon untuk maafku
Kesedihanku tak akan berkurang sedikitpun
Sebab,  jika ingatanku masih tentangmu
Dan puisiku ialah dirimu
Namamu kan tetap menjadi dukaku.

PUISIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang