Part 13

290 60 7
                                    

Sementara mereka berperang dengan pikiran masing-masing, di ujung sana, tepat saat hotel tempat mereka menginap nyaris terlihat, tiba-tiba bermunculan segerombolan pemuda berandalan yang mereka temui di diskotik tadi. Pria-pria yang Myungsoo, Sehun dan Baekhyun buat babak belur. Pria-pria yang dengan menjijikannya hendak menggoda Suzy; lupakan Krystal, mereka tidak peduli.

Sial. Mereka membawa banyak pasukan. Satu, dua, tiga, ah... Ada dua belas pria-pria kekar. Dua belas lawan tiga. Jika ini adalah komik pertarungan, mungkin saja peluang menghabisi lawan masih ada. Tapi... Mereka sedang menghadapi kenyataan.

Myungsoo hanya takut satu hal. Suzy sedang mabuk berat saat ini!

"Annyeong, annyeong. Wah, takdir benar-benar mahabaik. Rupanya kita dipertemukan lagi, ya?" Seru salah satu di antara belasan preman-preman itu. Tersenyum licik. Ah, parah, mereka membawa balok-balok super tebal, dan jangan lupakan tongkat-tongkat besi yang bisa meremukkan tulang serta merontokkan gigi-gigi itu.

Myungsoo menyorot pria-pria itu tajam. Mencoba membaca situasi. Sial, mereka tak diuntungkan sama sekali. Apa mereka lari saja? Tapi hotel hanya berjarak 50 meter di depan. Dan sialnya, area yang saat ini mereka pijaki sangat sepi. Sudah lewat tengah malam!

Myungsoo mengepalkan tangannya. Berfikirlah, Myungsoo! Berfikirlah!

"Ada apa ini? Kalian terlihat ketakutan." Pria yang dipukuli Myungsoo itu tertawa remeh, disusul belasan tawa memekik dari kawan-kawannya. Membuat telinga Myungsoo pekak. Urat-urat wajahnya bermunculan. Kesal sekali.

"Sehun, Baekhyun, kau harus menjaga Suzy apapun yang terjadi..." Ujar Myungsoo.

Kedua pria itu terkesiap.

"Kau tidak berniat melawan mereka sendirian, kan Myungsoo?" Sehun menelan ludah. Meski ia setuju, Suzy harus dijauh-jauhkan dari mereka dulu. Tapi... Satu lawan dua belas? Jangan bercanda.

Myungsoo menoleh, tersenyum penuh arti.

"Yang penting Suzy selamat."

Sehun dan Baekhyun saling pandang. Detik-detik yang sangat kritikal. Keringat dingin menetes pelan dari pelipis mereka. Mata-mata kancap yang buncah. Dan strategi-strategi yang menancap di kepala. Mereka tak ada pilihan lain.

"Yak, siapa mereka huh?! Hahahaha, wajahnya kotak! Kotak!" Pekik Krystal tiba-tiba seraya menunjuk-nunjuk preman-preman itu. Memecah ketegangan yang semula bisu.

Terdengar geraman berang dari mereka. Pancingan tak disengaja Krystal berhasil membuat mereka semakin naik pitam. Ah, Krystal malah memperburuk keadaan.
Baekhyun sekonyong-konyong menjitak kepala wanita itu.

"Anak nakal!" Jeritnya tertahan.

Suzy yang masih bergelayut manja di leher Myungsoo, lamat-lamat tersadar. Mencoba menatap pria-pria sangar di depannya.

Pandangannya kabur. Ia hanya mendengar sayup-sayup kemarahan mereka.

"Eh, pria yang memegang bokongku!" Giliran Suzy yang menunjuk-nunjuk pria di depannya dengan seruan tak sadar.

Sepasang pupil Myungsoo membesar. Ditatapnya pria yang dicap Suzy sebagai pria bejat yang berani menyentuh bokongnya itu dengan sorot membunuh. Air muka Sehun sontak berubah seratus delapan puluh derajat. Wajah-wajah panik itu lenyap seketika. Dan Baekhyun, dia menatap mereka dengan sorot 'biar-kupatahkan-tulang-tulang-mereka sekarang'. Bahkan Krystal di pegangannya terlepas begitu saja. Wanita itu terhuyung ke depan. Dia tak peduli.

Brak!

Krystal ambruk ke tanah.

"Mereka kenapa?" Tanya preman berambut cepak pada temannya, terheran-heran.

ABNORMALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang