Part 14

271 63 6
                                    

Myungsoo kembali bersikap seperti biasa. Termasuk orang-orang yang menjadi saksi kejadian mengenaskan itu.

Bukannya Suzy mual dengan semua kejadian itu. Di masa lampau, Suzy adalah pelaku pembunuh berantai pada jam 1-4 malam. Dan dia dengan tenangnya masih melalang-buana di kota yang menjadi tempat beraksinya.
Suzy sama sekali tidak mual melihat darah atau daging yang hancur.

Dia hanya takut. Myungsoo telah melakukan sesuatu yang sangat beresiko. Dihadapan para preman Jeju yang ketakutan. Bisa saja, suatu saat keberanian mereka muncul dan melaporkan Myungsoo. Meski tanpa bukti. Tapi semuanya bisa diusut. Dan Myungsoo akan terlibat dalam proses investigasi. Dan jika satu kesalahan kecil saja terjadi, Myungsoo mau-tak-mau akan berakhir di bui.

Semuanya benar-benar kembali seperti biasa. Seperti tak terjadi apa-apa. Seolah-olah kejadian Jeju Berdarah itu hanyalah sebuah ilusi tak nyata yang mereka alami.

Ada yang bilang, seperti ketenangan sebelum badai ganas terjadi.

Sangat tenang siang itu di ruangan kerja Suzy. Para karyawan perusahaan O-Soft tampak menjamur di kantin. Memesan ini-itu. Berbincang-bincang santai. Sementara dia sendiri harus menelan pil pahit karena boss di divisinya sengaja menggandakan tugasnya, alasannya karena cutinya yang terbilang tak sebentar. Pekerjaan menumpuk katanya.

Sehun tak tahu menahu soal kekejaman bos di divisi Suzy. Dan si boss sialan itu juga mengembani tugas yang tak kalah berat pada Jongsuk. Yang berarti mereka berdua yang sudah seruangan itu malah harus menghabiskan waktu lembur berdua.

Suzy tidak tahu, sedari tadi Myungsoo memantau pergerakan Suzy melalui cctv tersembunyi yang ditanamkan di kalung pemberiannya. Dia memakainya meski mencolok. Tapi sayang, permata birunya itu tertutupi oleh kain putih yang Suzy kenakan. Dimasukkan ke dalam bajunya biar tak nampak.

Tapi penampakan yang diliatnya sudah cukup untuk mengetahui seluk-beluk kegiatan Suzy hari ini.

Istrinya itu hanya duduk di atas kursinya. Fokus ke depan komputer yang menyala. Tak berubah sejak sejam yang lalu. Hanya satu yang Myungsoo tak ketahui. Jongsuk juga ada di sana. Melirik dengan ekor matanya ke arah Suzy yang berinti ria pada komputer. Sementara tumpukan dokumen dan lembaran draft di komputer di depannya sendiri menganga dalam diam.

Tak cukup Myungsoo si mantan stalker yang mengontrol lewat cctv di kalung, Sehun si stalker legend turut memonitor lewat cctv andalannya. Dia punya akses di seluruh ruangan Suzy. Duduk di atas kursi malasnya sembari menikmati makan siang.

Termasuk mengamati gerak-gerik si misterius Jongsuk.

Sehun menangkap kecurigaan dalam sorot mata Jongsuk yang terasa pekat. Apalagi dia tak henti-hentinya melirik Suzy yang secara tak sadar menunjukkan ketidaktahuannya akan gerakan-gerakan potensial si aneh Jongsuk. Seolah tenggelam dalam tugas-tugas yang menumpuk itu.

Tapi Sehun akan terus memantau. Sejauh mana pria aneh itu mendekati Suzy. Pria itu... Sehun benar-benar tak tahu detail kehidupannya. Mencarinya pun hanya akan memberinya bukti yang secuil. Seakan-akan semua data tentang dirinya telah dihapus dari muka bumi ini. Atau dikunci dengan keamanan tingkat tinggi. Sehun jadi mengingat kembali mengenai hacker yang meretas seluruh cctv di rumah Suzy, bahkan milik Sehun dan Baekhyun. Dan Jongsuk adalah satu-satunya pria yang menuntun kecurigaannya sampai titik ini.

Pria ini mengerikan.

"Suzy-ssi..."

Sehun yang masih asyik menikmati santapan siangnya nyaris terlonjak. Seperti ada alarm aktif di benaknya yang meneriakkan "Jongsuk bergerak! Jongsuk bergerak!"

Jongsuk berdiri dari kursinya. Berjalan menuju Suzy yang menoleh dengan ekspresi naif.

"Ne?"

ABNORMALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang