Maaf lama, untuk chapter ini saya butuh waktu lama untuk masuk ke karakternya (berhubung saya tipe yang kalau marah diem aja 😂). Kenapa akhirnya pilih Baekhyun, karena saya ngerasa Baekhyun itu kuat dan bisa speak up. Jadi cocok ama cerita that I want to portray. Nah ini jadi masalah juga karna saya suka baeksoo, tiap bayangin ada satu yg tersakiti tuh gimana gitu wkwkwk. Tp akhirnya inilah jadi hehe.
Selamat membaca ❤______________________________________
"Jadi aku itu apa buat kamu chan?" tanyaku lirih pada pria dihadapanku.
Mendengar perkataannya tadi seolah membenarkan pikiran pikiran negative yang ada didiriku sejak dulu. Dia hanya berdiri dihadapanku tanpa melihat kearahku sedikitpun. Kepalanya menunduk kebawah seakan menyesali apa yang telah diucapkannya. Bohong! Hanya aku yang ingin dia menyesal dan menarik kembali ucapannya. Hanya aku yang mencintainya. Cintaku yang sepihak.
"Malhaebwa!! Neohante naneun mwonyago?!!!" Aku berteriak padanya tanpa peduli akan terdengar oleh orang lain.
Kuhilangkan jarak diantara kami, kupukuli dia yang hanya diam. Dia bahkan tidak melawan ketika aku memukuli dadanya berulang kali. Hanya aku kah yang berjuang disini? Dia bahkan tak mengatakan satu katapun untuk membuatku bertahan disisinya. Seperti ditusuk dengan pisau rasanya ketika aku menyadari itu semua. Menyakitkan.
"Malhaebwa! malhaebwa! malhae malhaebwa! malhaebwa. malhaebwa .... jebal malhaebwa..."
Aku yang lelah mulai menangis dan meremas kemeja yang dia pakai. Aku mohon sekali saja, hanya kali ini, katakan bahwa kamu juga mencintaiku. Bahwa semua hal yang kita lewati berdua berarti juga untuk kamu, bukan hanya untukku. Tolong katakan bahwa kamu menyesal telah membuatku menjadi orang yang jahat dicerita ini. Bahwa aku hanya seorang selingan untuk seorang Park Chanyeol
Dia hanya terdiam, bahkan hanya memandang lurus kedepan tak mau menatapku yang memelas padanya. Cukup. Aku mengerti. Bagaimanapun aku meminta bahkan memohon, dia tetap akan pergi. Bukan aku yang dia inginkan untuk tinggal. Tubuhku yang sebelumnya dipenuhi adrenalin seketika melemas. Merosot aku kebawah, terduduk dihadapannya.
Bukankah aku tampak menyedihkan? Terduduk dihadapan seseorang yang kau cintai tapi tak mencintaimu balik, dengan air mata yang mengalir terus menerus merasa terluka. Sedangkan dia berdiri tegak dengan raut wajah datar tidak menunjukkan ekspresi sedikitpun. Sudah tenggelam jauh disungai han yang ada disebelah kami kah harga diriku?
"Kalau kamu cuman mau menyakiti aku dan setelahnya diam tak bicara, harusnya kita tak perlu bertemu." ucapku akhirnya menerobos kesunyian diantara kami.
"Mianhae" kata pertamanya setelah mengatakan bahwa sebaiknya kami tak bertemu lagi.
Keadaan kami membuat aku tertawa sarkastik padanya. Menertawakan dia yang tak punya hati, menertawakan keadaan yang menyedihkan, dan menertawakan diriku yang terluka dalam hanya karena seorang pria. Malam ini disebelah sungai han seorang Byun Baekhyun menangis terduduk ditengah jalan.
"Mwoga mianhae? Minta maaf buat yang mana? Yang aku hanya jadi selingan kamu atau yang kamu ninggalin aku?" tanyaku padanya, menghapus air mataku dengan kasar.
"Mianhae" katanya lagi.
"Neoneun jeongmal nappeun saramiya" ucapku dingin.
Dia terdiam kembali, masih diposisinya tak bergerak sedikitpun. Hatinya tak tergerak sedikitpun. Seakan hatinya hilang juga terbawa oleh seseorang yang tak aku kenal itu.
Sebegitu berartinya kah dia? Lalu bagaimana denganku? Sedikit saja, hanya sedikit, sedikit saja bersedih untukku. Aku mohon..Aku berdiri, memaksakan kaki yang mulai tak terasa itu untuk melangkah. Aku tak ingin berada disini lagi, sudah cukup sungai han menyaksikan diriku yang menyedihkan. Sudah cukup harga diriku diinjak injak. Aku tak mau direndahkan, bukan seperti ini harusnya. Dia pikir dia siapa bisa membuangku begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Every Breakup is Hard
FanfictionKarena yang memutuskan dan diputuskan hubungannya, tidak akan sama lagi. Tak hanya satu pihak yang terluka. Tapi kenapa rasanya hanya aku yang menderita? bxb