Chanyeol

826 140 19
                                    

Play media diatas, ceritanya terinspirasi dari lagu diatas..
Selamat membaca.
❤❤❤

Pernahkah kalian mengalami sebuah mimpi yang dimimpi tersebut kalian mengetahui itu hanya sebuah mimpi? Ini kali keempat aku bermimpi seperti itu. Mimpi yang sama berulang kali selama empat hari. Bermimpi tentang hari dimana seseorang yang kau cintai meninggalkanmu. Tapi itu bukan hanya mimpi buruk, itu sebuah kejadian nyata yang menyakitkan.

Your eyes look especially puffy today
I wonder if you cried all night


Dalam mimpi tersebut berputar adegan dimana aku memasuki cafe milik Minseok hyung. Suara dentingan bel mengganggu keheningan, mengiringiku yang membuka pintu. Aku tutup pintu itu mengeratkan peganganku pada pegangan pintu, berusaha mengulur waktu untuk berbalik. Mimpi ini sudah berkali-kali aku lalui tapi tetap bukan hal mudah.

Aku membalikkan badanku dengan perlahan, pandanganku langsung tertuju pada pemuda yang sedang menatapku juga. Kekasihku terlihat jauh lebih kurus dibandingkan dua minggu lalu kami bertemu. Bagaimana bisa aku tidak menyadarinya? Matanya yang hari itu sedikit bengkak dengan lingkaran hitam dibawahnya. Apa semalaman kamu menangisi lelaki bodoh ini kyung? Apa kamu tidak tidur memikirkan aku yang berengsek ini?

You said you had something to tell me and quickly hung up
Right now, I'm getting nervous again

Pagi itu ketika kamu menelpon menanyakan apakah kita bisa bertemu, aku yang bodoh ini tak berpikir bahwa kamu akan mengakhiri semuanya. Aku bahkan dengan entengnya berpikir bahwa ini hanya pertemuan biasa. Aku juga membuat janji dengan orang lain siang itu, karena saat itu kupikir kita hanya akan sarapan bersama. Bagaimana mungkin aku bisa sebodoh itu tidak menyadari bahwa suaramu bergetar sedikit?

Tapi aku yang berada didalam mimpi tau itu semua. Setelah kamu menutup telepon, hatiku sakit kyung. Aku gugup harus bertemu denganmu lagi disana. Aku tak sanggup melihat kamu lagi. Tapi aku juga tidak mau menghentikan mimpi ini. Karena walaupun ini menyakitiku, setidaknya aku bisa melihat wajahmu lagi. Ini bayaran untukku yang menyakitimu.

It looks like you'll start crying at any time again
So I can't even say anything to you

Tanpa menemui Minseok hyung untuk memesan, aku berjalan perlahan mendekati meja Kyungsoo. Dia yang matanya terpejam dengan tangan yang mengepal, meremas pahanya. Dia yang suara nafasnya mulai memburu seakan udara tak dapat masuk keparu-parunya. Dia yang membuka mata dengan perlahan ketika kuelus pipinya yang semakin tirus itu.

Bagaimana mungkin hari itu aku tak melihat kesedihan disorot matanya? Dia yang memandangku dengan mata berkaca-kaca. Dia yang jika dibiarkan akan mulai menangis. Tapi Kyungsoo memang sangat kuat, ditahannya tangisnya itu. Ditahannya semua bebannya untuk tersenyum padaku. Aku yang sekarang tak dapat berkata apapun padanya. Hanya menatapnya, memperhatikan semua yang ada diwajahnya. Mengelus pipinya lagi dan lagi. Mencoba mengingat semuanya mencoba merasakan semuanya. Melihat Kyungsooku.

You tightly held my hand as if you were going to throw it
Then after you disappeared

Dia yang tangannya menggenggam tanganku erat dengan mata yang terpejam dan pipinya yang semakin didekatkan dengan tanganku. Dia yang seakan ingin merasakan kehangatanku lebih lama. Seakan untuk terakhir kalinya ingin mengingat semuanya, sama seperti diriku yang sekarang. Dilepaskan tanganku dari gengamannya. Kukepalkan tanganku, perlahan berdiri tegak, mulai duduk dihadapan Kyungsoo.

Every Breakup is HardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang