Kyungsoo*

1.2K 151 21
                                    

Sudah sekitar sepuluh menit mereka sampai didepan rumah Kyungsoo. Rumah kecil dengan gaya minimalis itu berada dikawasan pinggiran kota Seoul. Kyungsoo memang menyukai suasanya yang tenang, itu yang menjadi alasan kenapa dia memilih kawasan tersebut. Memang lumayan jauh dari pusat kota Seoul, dia butuh waktu yang lebih banyak untuk pergi dan pulang bekerja. Tapi itu bukanlah masalah untuk Kyungsoo, semua penatnya akan hilang ketika dia melihat bintang dari balkoni ditemani coklat panas.

'Haaah kenapa dia diam terus? Masa harus aku terus yang ngomong duluan' gerutunya dalam hati.

Dia melirik pria disebelahnya yang hanya diam memandang kedepan. Mereka masih diam didalam mobil. Dia tahu bahwa keduanya harus membicarakan masalah mereka dengan dewasa. Dengan kepala dingin, tanpa emosi yang berlebihan. Tapi jika Chanyeol akan diam saja bukankah lebih baik untuk Kyungsoo masuk saja kerumah? Dia sangat lelah wajar untuk seseorang yang paginya menempuh perjalanan Jepang-Korea.

"Eum.. Kyung."

Kyungsoo yang sedang melamun itu terperanjat kaget ketika mendengar tiba-tiba Chanyeol bicara. Dia segera menoleh pada Chanyeol yang sedang menatapnya sambil menahan tawa. Kyungsoo memukul tangan Chanyeol sambil mendelik galak. Yang dipukul malah tertawa lepas lebih keras menertawakan Kyungsoo yang samakin kesal. Tiga bulan tidak bertemu membuat Kyungsoo lupa betapa menyebalkannya seorang bernama Park Chanyeol itu.

"Aku masuk aja kalau gitu" ujarnya pada Chanyeol yang masih tertawa.

"Jangan, ada yang mau aku omongin."

Tangannya yang hendak membuka pintu ditahan oleh Chanyeol. Kyungsoo menggembungkan pipinya kesal, melipat kedua tangannya didepan dada kemudian melirik pria disampingnya itu. Yang dilirik tidak langsung bicara, dia malah tertawa kecil dan mengusak rambut Kyungsoo. Entah kenapa, tapi Chanyeol dari awal saling kenal memang terobsesi dengan rambut Kyungsoo. Menurut Kyungsoo obsesi Chanyeol sangatlah aneh.

"Kamu selama tiga bulan ini kemana?"

Kyungsoo mengerutkan dahinya, menatap Chanyeol dengan tatapan 'Really Park??'.

"Kamu juga tau aku di Jepang,  Junmyeon hyung kan laporan sama kamu tiap hari."

Kyungsoo menatap Chanyeol yang matanya seketika membesar kaget. Memang Chanyeol pikir dia sebodoh apa sampai bisa dikelabui oleh trik sederhana mereka ckck. Chanyeol dan Junmyeon hyung saling mengenal sejak masa kuliah, Junmyeon itu kakak angkatan Chanyeol. Mereka sudah berteman sangat lama, sangat wajar kalau Junmyeon punya soft spot untuk Chanyeol. Jadi Kyungsoo tidak heran kalau kakak sepupunya itu mau membantu Chanyeol.

"Kenapa kamu tau?"

"Ia lah tau, kalian tuh gampang banget ditebak. Walau aku dan Junmyeon hyung itu sepupuan, dia tidak pernah telpon setiap hari. Ketika tau kita putus aja dia cuman nge-chat. Eh ini pas kamu berhenti telponin aku, besoknya Junmyeon hyung yang telpon tiap hari selama aku di Jepang. Itu mencurigakan."

"Terus kenapa kamu masih angkat telpon Junmyeon hyung kalau tau?" tanya Chanyeol heran.

"Soalnya nanti Junmyeon hyung ngadu, terus semua orang dirumah pasti ikut nelponin."

Kyungsoo memang orang yang anti ribet, dia selalu menginginkan ketenangan. Itu juga jadi salah satu alasan dia pergi ke Jepang, untuk menenangkan pikiran bukan untuk membuatnya semakin pusing. Kedua orang tua Kyungsoo memang bukan tipe yang suka ikut campur, tapi pada situasi tertentu mereka juga tentu khawatir pada anaknya. Mereka yang biasanya kalem akan berubah jadi cerewet jika situasi tertentu itu muncul.

"Ah, bener juga.. Terus masalah kerjaan gimana?" tanya Chanyeol.

"Apanya yang gimana?" tanya Kyungsoo balik.

Every Breakup is HardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang