Part 10

1.3K 176 16
                                    


Maaf apabila terdapat typo, dan lain sebagainya.

.
.

I dont want you to go even if you’re tellin’ me
You’ve gotten over me boy

Cause lately I realized without you
I can’t live another day

  “Karena orang yang paling banyak tersenyum adalah orang yang paling banyak terluka”

.
.
.

Happy Reading

.

.

.
.

 
 

Jimin tidak bisa berhenti memperhatikan wajah Hoseok sejak ia tiba di rumah besar ini.
Namja imut itu tersenyum diam-diam—melihat rona bahagia yang terpancar dengan jelas dari raut wajah namja cantik itu.
Sedikit banyak ia bangga pada dirinya sendiri, ternyata keputusannya untuk segera menghubungi Taehyung dan memberi kabar mengenai Hoseok membuahkan hasil yang begitu manis.
Kemudian Jimin beralih melirik Jungkook yang jelas-jelas terlihat tidak nyaman sama sekali di kursinya.

  “Ada masalah, Kook?” Tanya Jimin penasaran.

Jungkook menggeleng, ia mencibir kepada Jimin dengan penuh kekesalan.
Ini semua karena Jimin! Karena mulut Jimin yang tidak pernah bisa berbohong walau untuk kebaikan! Geram Jungkook dalam hatinya.
Ia menghela nafas—lalu memandang Hoseok yang masih sibuk mengerjakan soal-soalnya.

Tapi...Tidak buruk juga. Pikir Jungkook tersenyum tanpa sadar.

  “Kau merengut lalu kau tersenyum, kau yakin kau baik-baik saja?” Tegur Jimin lagi.

Aish.
Jungkook melotot kepada Jimin.

  “Tidak bisakah kau diam? Suaramu mengganggu telingaku!” Gerutu Jungkook tidak senang.

Eoh? Jimin memiringkan kepalanya bingung—sementara Hoseok sudah tertawa geli di kursinya.

  “Jja, songsaenim, aku sudah selesai” Ujar namja itu menyerahkan lembaran kertasnya kepada Jungkook.

Jungkook merebut kertas yang diberikan Hoseok tanpa berhenti melotot kepada Jimin.
Hoseok sudah mengambil gelas susunya yang tersedia di atas meja dan meminumnya dengan semangat.

“Hyung, kau tahu—kurasa tidak ada gunanya kau belajar bersama kami” Ujar Jungkook mendesah.

Jimin mengangguk—membenarkan perkataan Jungkook.

  “Taehyung bisa mengurus ijazahmu setelah kau mengikuti ujian resmi dari sekolah. Lalu kau bisa langsung mengikuti tes universitas” Sambung Jungkook lagi.

  “Mwo? Aku baru satu minggu mengulang pelajaran bersama kalian dan kau bilang—”

  “Aku serius Jung Hoseok. Kau itu pintar, kau hanya membuang waktumu saja untuk belajar seperti ini”

  “Ta-tapi—kalau kita berhenti belajar seperti ini..Itu artinya kita tidak akan bertemu lagi, kan? Atau jangan-jangan kalian—”

  “Berhenti berpikiran buruk dengan kepalamu yang cerdas itu , kau bisa mendaftar di universitas yang sama denganku dan Jimin lalu kita bisa bertemu lagi di sana”

Oh.
Hoseok menghela nafas panjang.
Ia bersandar pada sandaran kursinya.
Jimin bangkit dari kursinya dan menyentuh bahu Hoseok, ia tersenyum manis.

  “Gwenchana ”

  “Um”

  “Belajarnya sudah cukup, kka, kita menonton saja, aku membawa film bagus hari ini”

Slippin AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang