Part 4

1.4K 222 28
                                    


Maaf apabila terdapat typo, dan lain sebagainya.

.
.
.

I dont want you to go even if you’re tellin’ me
You’ve gotten over me boy

Cause lately I realized without you
I can’t live another day

  “Karena orang yang paling banyak tersenyum adalah orang yang paling banyak terluka”

.

※Happy Reading

  “Boleh aku meminjam catatanmu?”

Hoseok mendongak—menatap Park Jimin yang sudah berdiri menekan mejanya dengan kedua telapak tangan.
Hoseok mengerutkan dahinya.

  “Untuk apa? Kau tidak pernah meminjam apapun dariku selama ini”

  “Memang tidak, tapi karena sekarang kita berteman maka kau harus terbiasa untuk berbagi denganku”

  “Aku tidak ingat pernah setuju untuk berteman denganmu”

  “Tidak ada janji apapun, tapi sikapmu yang menunjukkannya”

Hoseok menghela nafas.
Berdebat dengan Jimin tidak akan ada habisnya.
Namja imut itu selalu mengungkapkan apa yang terlintas di kepalanya secara terang-terangan—dan terkadang hal itu menyebalkan.

  “Kembalikan sesegera mungkin” Ujar Hoseok seraya meletakkan buku catatannya di atas meja.

Jimin tersenyum dan mengangguk patuh.
Kemudian ia mengambil buku milik Hoseok dan kembali duduk di kursinya yang terletak di barisan depan.
Hoseok hanya memandang punggung Jimin.
Kemudian ia mengalihkan pandangannya keluar jendela.
Menghela nafas pendek dengan tekanan.

  [ “—kalau kau mencintainya seharusnya kau melepaskannya—” ]

Bibir Hoseok berkedut dengan rahang yang mengeras.
Kedua jemarinya meremat ujung seragam bagian tangannya yang berlebih dengan erat.

Melepaskan Taehyung?
Yang benar saja.

  “Hobi”

DEG.

Hoseok tersentak kaget dan refleks menoleh ke sumber suara.
Matanya membesar mengerjap memandang Taehyung yang sudah berdiri menggantikan posisi Jimin tadi.

  “Aku memanggilmu berkali-kali, kau tahu?” Gerutu Taehyung tidak senang.

Hoseok menunduk.
Menggigit bibir bawahnya.

  “Maafkan aku” Bisiknya pelan.

Taehyung bersidekap—menatap kesal kekasihnya.
Tapi itu tidak berlangsung lama, karena kemudian namja tampan itu sudah meletakkan sebuah kotak susu kecil berwarna cokelat dan sepotong sandwich lezat.

  “Kita kan sudah sarapan” Gumam Hoseok mendongak—menatap bingung wajah tampan kekasihnya.

  “Tapi kau hanya makan sedikit dan aku tidak suka, habiskan” Perintah namja tampan itu tegas.

Hoseok mendesah.
Ia segera membuka kotak susunya dan meneguk minuman rasa cokelat itu.

  “Rotinya akan kusimpan untuk nanti, aku masih kenyang”

Eoh?
Taehyung menaikkan alisnya mendengar ucapan kekasihnya.
Namja tampan itu segera menghampiri Hoseok dan menyentuh dahi namja itu hingga membuat Hoseok berjengit kaget.
Tidak mengacuhkan bisik-bisik dan tatapan anak-anak kelas yang memperhatikan mereka berdua.

  “Kau tidak demam, apa yang terjadi? Tidak biasanya nafsu makanmu seperti ini” Ujar Taehyung bingung.

Pipi Hoseok menghangat dalam sekejap menerima perlakuan kekasihnya.
Hoseok mengulurkan tangannya memegang pergelangan tangan Taehyung yang masih menempel di dahinya dan segera menurunkan tangan namja tampan itu.

Slippin AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang