2

52 1 0
                                    

    Please kalau ada yang typo comment yahh biarr sadar aku tuh wkwk:v

Happy reading!❤️

Tidak ada salahnya mencoba karna cinta akan datang sesuai alur yang ada -imellya

Nath lo mah kebiasaan jawab tuhh! Siapa tau penting,jangan sampe penyesalan lo kayak waktu itu!" Kata Rino dengan serius. Nathan mendongkak.

"Ehh si Rino pinter jugaa yakk masih inget di kira udah lupa" kata Ethan

"Anjayyy!gini gini gua ahli cinta"

"Ahli cinta tapi gak nembak nembak gak guna njer!" Kata Ethan Nathan mulai jengah dan bangkit dan berlalu pergi meninggal kan dedemit itu.

Nathan membuka ponsel nya dengan lelah setelah itu membuka aplikasi Line yang Rino bilang mungkin penting.

Imelya Rifanisa :: Haiii

Nathan mengerut kan dahi dia berfikir keras siapa nama imelya itu
"Perasaan gue kenal nama ini"

Nathan Alvaro :: ini lo yaa? Yang nangis di taman itu?

Beberapa menit Ponsel Nathan pun berdering yang ternyata dari aplikasi Line lagi. Nathan meruntuki dirinya mengapa pesan itu harus dia jawab.

Imelya Rifanisa :: ehh iyaa iya ini gue

Nathan tak minat baca dia menutup aplikasi Line dan memasukan ponsel nya kedalam saku celana nya dan bergegas pergi karna bel sudah berbunyi.

"Tuhh kann gak di baca lagi lo mahh!" Dimas pun membuka suara.

Ting ting tingg

"Udahhh bel dimm yuk balik" Kata Dinara bangkit.

"Terus itu ponsel Imel gimana?"

"Gue balikin lahh biar aja siapa tau aja ntar Nathan bales"

"Serah lo gue cabut duluan yah" kata Dimas mengacak rambut Dinara.

"Anjayyy Dimas gua di tinggal!" Kata Dinara dengan mengetak entakan kaki.

"Kokk gue ngerasa jantung gue mau copot yahh di gituin si Dimas"

"Mell nii ponsel lo" kata Dinara menyerahkan ponsel nya setelah pulang sekolah karna baru ingat.

"Okay" jawab sekata.

"Mell gue yakin lo bisa melupakan yang lama dan mencoba yang baru!" Kata Dinara dengan menatap halus ke arah Imel yang sedang buru buru untuk pergi dari kelas. Pulang.

"Gue paham maksud lo baik kan din, tenang gue akan mencoba, gak ada salahnya mencoba tapi cinta akan mengikuti alur yang ada yaa gue akan coba" Kata Imel beranjak pergi dan berbica gue balik.

"Andaikan lo itu gak cuek dingin ke cowo mell pasti banyak yang suka sama anak pesantren di depan sana aja yang udah hafidz banyak yang suka sama lo!" Kata Dinara dengan menghembuskan nafas nya kasar.

"Haii mana Imel?" Kata seseorang cowo yang datang di bilik pintu.

"Eh—ehh udahh pulang kak"

"Ohh okay deh makasi"

"Kakk Gilang tunggu!!" Kata Dinara dengan berlari untuk menanyakan sesuatu.

"Hah apaa din?"

"Ngapain cari Imel lagi? Mau buat dia sakit hati?" Nada Dinara pun seperti mengintrogasi.

"Gue cuma mau ngomong tapi dianya gak ada yaudah lain kali titipin salam yah buat Imel dari gue" Kata Gilang dengan berlalu meninggal kan Dinara.

Stay with me please?Where stories live. Discover now