5

43 0 0
                                    


Happy reading💗

"Mell lo meningan istirahat di uks aja mell muka lo pucet banget" kata Bayu.

"Iyaa mel lo juga udh pinter gak usahlah belajar"

"Gua anter yaa mel please." Kata Dimas yang sekarang sudah ada di depan nya persis.

"Ayo mel" kata seluruh penghuni kelas.

"Mmm yaudah" kata Imel pasrah.

Ketika hendak melangkah menjauh tanpa di sadari mata Imel blur semua yang ia lihat termasuk sekarang Dimas di depan nya itu terasa seperti tidak jelas.

Brukkkk.

Suara terdengar itu membuat semua penghuni kelas yang tadinya sedang sibuk,melihat bahwa Imel terjatuh.

"IMElll!!" Teriak Dimas kaget dengan sebisa mungkin dia mengangkat Imel yang tubuhnya mungil.

"Imell kenapa bawa ke uks dim" teriak Arul.

"Aduhhh pasti dia kecapean" teriak beberapa orang. Tanpa di sadari ada seseorang yang tersenyum penuh kemenangan di balik sana.

"Natt lo gak akan ke ruangan osis?" Tanya Ethan heran.

"Gua males bilang aja ke bu amba gua izin" kata Nathan tak acuh.

"Lo gile bu amba itu killer nye gimane somplak yaa lu ntar die malah marah ke gua" Rino langsung ambil ancang untung bicara.

"Nath lo boleh galau boleh sakit hati tapi please ini juga untuk sekolah lo yang kasih saran untuk buat acara pensi di mana kita lulus sebagai ketos dan waketos" jelas Ethan.

"Gue tau gue punya tanggung jawab di dalam organisasi padahal lo ketos tapi yang paling di andelin cuma gue" tandas Nathan dan berlalu pergi.

"Nathh tunggu" teriak Rino namun segera di cegah oleh Ethan.

"Lo gak boleh terus terus an bujuk dia gimana pun dia juga punya otak!" Kata Ethan dengan jalan menuju ruangan osis.

Nathan berjalan cepat hingga tidak tau dia melihat sekelilingi atau tidak,sampai pada akhirnya dia berlari menuju Osis karna tanggung jawab yang ia pegang kata Ethan itu benar sekolah mengandalkannya,sekolah menginginkan Osis tahun ini berjalan baik bukan seperti dulu.

"Mell kita pulang yuk" kata Akbar karna mendengar ricuhnya suara di luar akibat alumni terhits datang lagi.

"Mmm kepala gue pusing banget lemes" kata Imel tidak berdaya.

"Kita abis ini ke dokter yaa mel" kata Akbar dengan menggendong tubuh mungil milik siswa kelas XI-mipa.

Suara ricuh puluhan siswi perempuan melihat Akbar keluar. "Anjeer cool parah woy!" Teriak genk Tiara

"Subhanallah surga kuhh"
"Yaa allah kenapa engkau baik sekali di suguhkan bidadara"
"Ambulance tolongg gue mau pingsan anjer"

Dimas dan Dinara yang mendengar itu hanya saling menatap dan tertawa.

"Mell lo gapapa?" Tanya Akbar yang hendak memasukan Imel ke dalam mobil.

"Imel gapapa" jawabnya tak berdaya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 12, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Stay with me please?Where stories live. Discover now