Chapter 1

47 2 0
                                    

"Sebenernya aku tuh suka sama kamu," ungkap Alesha, pada Farrel, laki-laki yang disukainya sejak setahun belakangan ini, sejak dia diterima di salah satu SMA favorit di kotanya.

Terima kasih pada Julia dan Winda, dua sahabat Alesha ini yang awalnya suka meledek Alesha yang segitu bencinya pada Farrel, anak kelas 1-4 itu. Pada saat itu, Alesha menganggap Farrel adalah laki-laki sombong nan angkuh, dari cara berjalan maupun cara dia berbicara pada teman-temannya. Ugh ya..sangat benci.

Tapi seperti yang pepatah bilang, benci dan cinta itu beda tipis, oleh karenanya jangan membenci sesorang secara berlebihan, sebab nanti kamu akan berbalik jadi mencintainya. Hal itu dialami juga oleh Alesha.

Saat itu, Alesha sedang mengikuti ulangan susulan di kantor guru karena dua hari yang lalu dia sakit sehingga tidak masuk sekolah. Dan sialnya, Farrel pun sedang mengikuti ulangan susulan di ruang yang sama dengannya. Duh.

"Hai, lagi nyusul ulangan juga?" kata Farrel menyapa Alesha yang sempat terbengong di depan pintu masuk ruang guru karena melihat Farrel duduk di balik salah satu meja guru.

"Iya." jawab Alesha singkat sambil duduk tak jauh dari meja Farrel. Gadis berambut panjang itu heran, sejak kapan hanya dengan melihat Farrel, jantungnya mendadak berdebar kencang, bahkan lebih kencang daripada saat dia merasa takut menjelang ulangan matematika.

"Ulangan apa?" suara Farrel memecah keheningan lagi.

"PPKN, kamu?

"Matematika."

"Damn, i hate math." Farrel sontak terbahak mendengar jawaban spontan Alesha. Membuat Alesha salah tingkah. Dia berusaha mengalihkan perhatiannya pada soal-soal ulangan di hadapannya, sambil salah satu tangannya tergegam di depan dada. Berusaha menghentikan debar jantungnya yang berlebihan karena kehadiran Farrel. Sepertinya batas tipis antara benci dan cinta di hati Alesha sudah putus.

Jatuh cintakah dia?

Farrel, anak sulung dari 3 bersaudara, orang tuanya memiliki usaha sebuah toko yang cukup besar, hobinya mendengarkan lagu Linkin Park, salah satu grup musik beraliran rock alternatif yang berasal dari Amerika. Dia ini termasuk peringkat 3 besar di kelasnya. Yang artinya otaknya cukup cemerlang. Wajahnya blasteran Arab, dengan hidungnya yang mancung, membuat Farrel banyak disukai gadis-gadis. Populer, tajir, ganteng dan pintar. Si Mister Perfect.

Alesha, atau sering dipanggil Eca, adalah anak sulung juga dari 3 bersaudara. Ayahnya pegawai negeri sipil. Hidupnya pas-pasan. Wajahnya pas-pasan, di kelas hanya bisa masuk peringkat 10 besar, berarti otaknya pun pas-pasan. Tidak populer. Teman hanya segelintir. Dan selalu jomblo. Si Miss Standard.

"Ca, Eca.. Cepetan Farrel mau lewat tuh," Julia menarik lengan Alesha sekenanya saat dia melihat Farrel di ujung lorong kelas mereka. Beda dengan Alesha, Julia yang berkulit eksotis ini berwajah manis, banyak membuat anak laki-laki tergila-gila, termasuk Adit, si ketua kelas.

"Ih apaan sih," Alesha segera balik badan saat Farrel mulai mendekati ruang kelas 1-8, kelas Alesha.

"Farrel, dapet salam dari Alesha tuh." sambar Winda begitu laki-laki itu berpapasan dengannya. Alesha yang mendengar itu langsung memelototi Winda, si centil yang suka ceplas ceplos tapi super baik, sambil manyun. Kesal bercampur nervous.

"Kalian sumpah deh, norak." sungut Alesha pada Julia dan Winda begitu kehebohan itu berakhir.

"Ecaaa, kita berdua itu cuman pengen bantuin kamu deketin Farrel." kata Julia sambil duduk disamping sahabatnya yang sedang merajuk itu.

"Bantuin apa, bikin malu aja tau."

*

Pagi hari yang dinanti-nanti oleh hampir semua murid di SMA 1. Yap, hari ini pembagian kelas baru setelah kenaikan kelas. Begitu juga Alesha, Julia dan Winda. Mereka bertiga berdesak-desakan di depan papan pengumuman besar yang dipasang di sepanjang lorong kelas mereka.

Finds a WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang