HUKUMAN!

870 29 0
                                    

Max melempar Anna dengan tipe x, padahal guru di hadapannya sedang mengajar.

Anna mendesis lalu menenggelamkan wajah nya.

"Kenapa Max selalu ganggu gue sih" Ucap nya lirih

Max terkekeh ketika melihat Anna sepertinya kesal.

Ia melempar penghapus dan tepat mengenai kepala anna.

Anna menggebrak meja.

"MAXIME K'ALENO" pekik Anna sehingga membuat semuanya tersentak.

"LO BISA GA DIEM? KENAPA GANGGU GUE TERUS?"

"Na.." Bisik Shasya

"KENAPA SIH? LO PUNYA MASALAH APA SAMA GUE? GUE RISIH MAX"

Bagaimana tidak? Selama 3 minggu ini ketua murid itu gemar untuk menjahilinya, entah itu memberikan taburan bedak bayi di bangku nya atau kertas sobek sobek.

"Nayya!" Bisik tara namun agak tegas

"Apasih bentar Anna lagi marah dulu"

"KANAYYA & MAXIME.. SILAHKAN KELUAR KELAS SAYA"

DUARR..

Anna lupa bahwa di kelas nya ada guru

Anna menoleh menatap bu Sita dengan tatapan malu nya. Ia memaki diri nya sendiri.

"Bu tapi--"

"Ayoo... Silahkan rapihkan sampah di taman dan kolam renang"

"Bu sita, Anna ga--"

"Max, ibu tau kamu bertanggung jawab. Silahkan"

Max tersenyum bangga memamerkan jiwa kegantengan nya, ia lalu keluar dari kelas nya dan menunggu anna di depan pintu. Anna keluar dengan wajah kusut nya, ia belum pernah di hukum oleh guru selama sekolah.

"Mau kolam renang dulu atau taman dulu?" Tanya Max semangat

"BERSIHIN TUH PIKIRAN JAIL LO! NGERUGIIN BANYAK ORANG TAU GA" Anna menghentakan kaki nya sebal.

××÷×× 

"Pak maaf boleh pinjam peralatan nya?" Ucap anna sopan

"Mau ngapain neng? Kotor loh ini" Ujar pak Redi

"Kasih aja lagi pak, bapak mau di semprot abis abisan sama dia? Dia bawel loh pak" Ucap Max yang sedang melipat kedua tangan nya di dada.

"Max!" Peringat Anna, Max tertawa geli.

Setelah pak Redi meminjamkan alat kebersihan nya Anna mulai membersihkan pinggir kolam renang lalu nanti beralih tempat ke taman dan beberapa tempat kotor lainnya.

Glis sangat dijaga lingkungan nya, jadi ia tidak perlu repot menghabiskan beberapa jam untuk membersihkan.

Namun si setan ganteng Maxime membuat kacau segalanya.

¶×׶

"Siapa dia? Berani banget deket sama Max" Tanya seorang gadis dengan rambut curly dan rok di atas lutut nya.

Gadis itu cantik tapi memiliki raut wajah yang sadis

"Yun, dia murid baru. Dari singapura" Ujar teman nya yang lain

Gadis bernama Yuna itu menoleh dan menatap temannya.

"Berani deket sama cowok incaran gw?" Tanya nya

"I don't know. Tapi kek nya mereka deket deh" Ujar Steffi

Yuna  mengerutkan kening nya, ia baru tahu di sekolah ini ada murid baru karena dirinya baru masuk skolah setelah izin ke luar negeri untuk 2 minggu.

"Gue juga liat cewek ganjen itu ngobrol sama Sam kemaren" Ucap madu

"Whattsss? Really?oww Shit bi*ch"

"Baru murid baru udah mau nyari ribut" Lanjut nya

"Apa perlu kita eksekusi aja dari sekarang?" Tanya madu

"Cih, nama lo manis tapi sifat lo kebalikan nya" Pamela terkekeh

"Tunggu aja. Kalo dia berani lebih deket sama cowok² gue, akibat nya lebih cepet dateng"

"Cabut girls"

•••


"Kamu tahu kan sam? Kesalahan kamu dimana? Ibu yakin kamu itu pinter buat bikin proposal kaya gini"

"Iya bu, maaf Sam kurang teliti"

"Lain kali jangan gini ya, ini buat ke pusat pendidikan. Nanti sekolah yang di salahin"

Sam mengangguk dan menerima kembali lembaran proposal dari tangan kesiswaan.

Usaha nya bergadang semalaman sia sia.

"Hai es bonbon" 

Sam tersentak, kertas yang di genggaman nya  berserakan.

"Aduh aduh maaf" Anna berjongkok dan membantu sam membereskan kertasnya

"Ck! Diem!" Bentak sam tak sengaja

Anna terpaku

"Huh? Maksud kakak?"

"Lo bisa ga sih gausah gangguin atau ngintil gue terus" Ucap Sam tajam

"Es bonbon kenapa?"

Yap betul sudah beberapa hari Anna di sekolah baru dan selama itu pula Anna selalu mengikuti, menemui dan mencoba mendekati Sam.

"HEH BURUAN NIH BIAR CEPET KELAR" Max berteriak di ujung koridor, menghampiri dan menarik tangan Anna.

"Katanya mau ke toilet tapi malah bengong disini" Omel Max.

"Iii brisik."

"Lagian Elu juga! Gegara lu gue di hukum" Ucap Max

Anna membulatkan matanya

"HELLO? GA KEBALIK SIR?"

"Ya engga lah suruh siapa teriak teriak di kelas?"

"Suruh siapa usilin gue?"

"Suruh siapa ngelamun? Kalo kesambet terus kerasukan yang repot kan satu kelas! Lu tau disini ada arwah?"

Anna menciut lalu memegang lengan Max.

"Dimana?"

"Disini"

Max berlari

"MAX!!!!"

---tbc---

SHE'IS PERFECT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang