ANA MENJAUH

754 26 1
                                    

"Max pulangg.."

Max melempar tas ransel nya lalu mendudukan diri nya di soffa. Ini sudah jam 7 malam dan ia baru pulang karena menyelesaikan hukumannya tadi.

"Max, Abang kamu mana?"

Mas menghela nafas seharusnya bukan itu yang di tanyakan.

"Gatau lah"

"Loh kok gatau? Kalian kan satu sekolah" Tanya Lidya

"Kan Abang punya urusan sendiri Ma, ga mungkin Max intilin kemana mana. Kita bukan anak Smp lagi" Ucap Max

"Apa ini ribut-ribut? Max kenapa?" Tanya Axton yang baru saja pulang kerja.

"Dia di hukum Pa." Sahut Sam yang baru saja tiba.

Ya betul, Max adalah Adik Arrayan Abrissam atau Sam.

"Bikin ulah apalagi kamu Max? Mau malu-maluin keluarga? " Tanya Axton

"Engga kok. Cuman bikin ulah dikit aja, guru nya aja baperan"

"Dimana-mana gaada guru yang marah kalo anak murid nya bandel. Bener ga pa?" Tanya Sam semakin menyudutkan Max

"Kalo kamu gini terus Papa terpaksa pindahin kamu ke asrama Max." Max tersenyum kecut

"Emang ini yang Max tunggu" Ia menarik tas nya lalu pergi ke kamarnya.

Sam dan Max memang berbeda. Sangat, dari segi apapun sudah jelas Sam lah yang paling unggul.

Jika Sam orang yang kaku maka Max pintar mencairkan suasana, Tapi max sangat bangga dengan Kakak nya yang mempunyai segudang prestasi.

Sebenarnya mereka pintar dalam akademik, tapi lagi lagi Max mengalah untuk membiarkan kakak nya meroket. Buktinya saat kelas 10 ia mendapatkan Rank tertinggi di angkatannya bahkan juara umum, dan Axton ayah nya memberi nasehat sadis kepada Sam karena Prestasi nya berkurang.

Dan dirinya di banding-bandingkan dengan Sam. Ia tahu kakak nya tidak suka akan hal itu.

π y π

Sam mengeringkan rambut nya yang basah dengan handuk. Ia dapat mendengar ketukan pintu dan suara sang adik memanggilnya.

"SAM. BANG SAM BUKA"

Max menggedor pintu kamar Sam dengan tak sabaran.

"Apa?" Tanya Sam saat pintu terbuka, Max menerobos dan masuk kedalam

"Mama nyuruh makan di bawah"

"Duluan aja sana" Ucap Sam

Max yang sedang selonjoran di soffa abang nya itu menoleh

"Lo kenapa aduin gue ke mama papa tadi?" Tanya Max tenang

"Gue cuman mau lo lebih disiplin Maxime." Jawab Sam jelas

Max mencoba tersenyum, ia tahu Sam sayang kepadanya.

"Tau ga lo? Gue kek nya suka sama seseorang"

Sam menaikan sebelah alisnya.

Ya beginilah kehidupan antara kakak beradik ini. Sam sudah biasa jika adik nya itu tiba-tiba bercerita hal privasi nya.

"Siapa? Sekolah dulu benerin, selama belum jadi juara umum sama ngebanggain sekolah dan ortu jangan dulu lah bucin-bucin" Ucap Sam

"Loh gaadil dong, Lo bisa bebas di sekolah sementara gue enggak?" Max menimpal

"Lo tuh masih bego tau ga? Belum nyumbang prestasi Max! Jangan main main sama pendidikan. Ini buat masadepan lo"

Max beranjak dari duduknya lalu turun kebawah untuk makan malam. Ia sangat sangat malas berdebat.

Sementara dikamar nya Sam termenung, ia tahu ia sudah keterlaluan dan kasar kepada Max. Tapi Sam benar-benar tidak suka dengan sikap kekanakan Max.

"SAM TURUN. MAKAN DULU" Terdengar suara ibunya yang memanggil Sam lantas pergi ke bawah.

Makan malam terasa hening, tapi lidya mencoba mencairkan suasana. Biasanya Max selalu berceloteh menceritakan beberapa kisah nya meskipun tidak ada tanggapan dari papa dan kakak nya.

"Kenapa anak papa pada diam?" Tanya Axton

"Max lagi sariawan kamu?" Max hanya terdiam dan melanjutkan makan malamnya.

"Sam? Adik kamu kenapa?"

"Abis Sam ceramahin. Sampe sakit kuping mungkin" Ucap Sam

Axton tersenyum kecil.

"Bagus, semoga adik mu cepat sadar"

"Max selesai. Mau tidur duluan"

Setelah Max keatas lidya membuka pembicaraan.

"Kalian jangan terlalu keras sama Max. Dia masih remaja dan kamu Sam seharusnya tuntun adik kamu pelan pelan" Lidya juga sedikit emosi kepada suami nya yang selalu membanding bandingkan kedua putranya.

"Gimana sekolah kamu Sam?" Tanya Axton

"Baik. Sam ada beberapa lomba musik nanti" Jawab Sam

"Bagus. Yasudah istirahat sana" Sam mengangguk lalu pergi kekamarnya.

Sesampainya di kamar Sam membuka laci dan mengeluarkan foto yang menampilkan 2 bocah sekitar umur 5 dan 7 tahun.

"Apa lo masih inget gue?"

Pikiran Sam berputar menggambarkan Seorang gadis kecil yang ia kenal dulu dan beberapa minggu lalu kembali bertemu dengannya.

Apa Sam harus mendekati Gadis itu kembali? Mungkin.

× × ×

Pagi hari ini Anna sudah siap dengan seragam nya. Ia turun menemui keluarga di bawah.

"Mowningg semuanya" Sapa Anna

"Pagi bungsu.. Gimana minggu ke 2 di sekolah baru?" Tanya sang ayah

"Baik dong Dad, tapi Anna bolehkan ikut ekskul Musik di sekolah? Udah lama juga ga main musik"

"Boleh dong sayang. Kamu harus kembangin bakat kamu ya nak" Ucap sang nenek

"Jangan samain sekolah disini sama di singapur ya dek. Harus lebih disiplin kalo disini"

"Lah Anna kan emang disiplin Momm"

Keluarga nya tertawa

"Ooh iya Bang


SHE'IS PERFECT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang