"maaf dek" katanya lirih
" kalo gitu gue pamit. Assalamualaikum " tambahnya lagi
" waalaikumsalam" jawabku
Lalu berjalan menuju motor ninjanya dan berlalu meninggalkan halaman rumahku
"siapa dek? " tanya bang rey mengagetkanku
" astagfirullah bang ngagetin aja, kak rey tadi" jawabku masuk kedalam rumah
"ngapain dia kesini? " tanyanya masih membuntutiku
" gapapa, biasa urusan anak muda" jawabku
"lo kira gue tua gitu? " ketusnya
" gue gak bilang ya" jawabku sambil tertawa
Disekolah..
"woii.. Siapa yang biologinya udah selesai gue liat"
"fan pinjem fisika lo dong kurang 10 doang nih"
"woii.. Siapa yang ngambil tip-x gue balikin"
"mat, buruan elah cuma moto doang lama banget"
"woii.. Share grup lah jan pelit-pelit ntar kuburannya sempit "
" woii.. Ini kenapa buku gue bisa sampe dibelakang"
"jen, pinjem pulpen punya gue macet nih"
"Ya Allah semoga hari ini pulang pagi"
"semoga jamkos"
"jam pertama pak donghae apa bu yuri sih? "
" ini nulisnya gimana sih? Gue lupa cara nulis"
Yahh.. Begitulah kira-kira heboh sekelas gegara belum ngerjain tugas hebohnya ngalahin konser wannaone.
Kenapa kemarin kak rey nembak gue ya? Kalo dia suka sama gue kenapa gak langsung halalin aja sih.. Kan kalo gitu langsung gue terima 😂😂 eh? Astaghfirullah sadar nad.
"woii nad, ngapain lo geleng-geleng? Dangdutan lo? " celutuk amat
" paan sih? Udah sono selesaiin tugas lo" usirku
"Ya allah galaknya, pinjem biologi lo dong kata ara lo udah selesai" pintanya
"dipinjem arka" jawabku
"dihh.. Giliran sama arka aja langsung dikasih coba kalo gue? Harus mohon-mohon dulu sama lo, emang ya cinta itu buta" curhatnya
"Kagak nyambung lo udah sana pinjem lisa punya dia nganggur noh dimeja" kataku sambil menunjuk kemeja lisa
Tanpa menjawab dia langsung menuju meja lisa dan membuka buku keduanya kemudian langsung mulai beraksi menyalin.
"eh, nad gue kemarin liat kak rey dirumah sakit tapi siapa yang sakit ya? " tanya ara tiba-tiba langsung duduk disampingku
" entah" jawabku
"mata dia merah kayak habis nangis gitu masa, ternyata cowok kayak dia bisa nangis juga ya" komentarnya
"seriusan lo?" tanyaku
"iya kemarin gue juga jenguk tante gue yang kecelakaan terus ngeliat dia keluar dari kamar dia jalannya lemes gitu juga matanya merah" jelasnya
"nyokap atau bokapnya sakit kali" pikirku
"ntahlah, mungkin juga sih" katanya.
"Assalamualaikum nadia in here" teriakku
"kebiasaan banget sih lo teriak-teriak" kata bang fathan
"bodo. Bunda mana bang? " tanyaku
" dikamar" jawabnya
"ayah? " tanyaku lagi
" dikamar" jawabnya sambil memainkan hp
Aku langsung berlari kekamar bunda dan ayah
'ceklek'
"bun.. " panggilku kemudian terhenti karna melihat bunda yang sedang menangis dan ayah yang memeluk bunda menenangkan
Bunda langsung menatapku dan melepas pelukan ayah dan berjalan kearahku
" eh.. Kenapa dek? " tanyanya masih dengan suara khas habis menangis
" bunda kenapa nangis? " tanyaku khawatir
" gapapa kok, kamu udah makan? Mau makan apa? " tanyanya berusaha tersenyum
" belum, apa aja terserah yang penting masakan bunda" jawabku
Bunda berjalan kedapur. Tiba-tiba ayah sudah berdiri disampingku
"bunda kenapa yah? " tanyaku
" udah gapapa, gausah dipikirin sekarang kamu makan dulu" katanya
Dimeja makan
"ekhem.. Dek" panggil ayah. Setelah beberapa lama kami makan dalam diam dan hanya ada suara sendok. ayah memecah keheningan
"iya yah? " kataku
" ayah sama bunda tahu ini berat tapi kami harus ngasih tahu ini kekamu" katanya pelan.
Aku menatap bunda yang hampir ingin menangis lagi dan kak rey yang makan dengan tenang sambil menatap ayah
"ayah gamau maksa kamu buat nerima atau enggak itu keputusanmu, tapi ayah sama bunda sangat berharap kamu mau menerimanya" katanya lagi
"kenapa sih ya? Kok kayaknya tegang banget" tanyaku
"jadi gini..." ayah terlihat berpikir dan menatap bunda
"bilang aja yah gapapa"kata bunda
"kami mau jodohin kamu sama anak dari sahabat bunda namanya tante mila, tante mila sekarang lagi koma dan suaminya hilang entah kemana beliau mau dia melihat putranya menikah sebelum meninggal" jelas ayah
"tapi kenapa harus aku yah? " tanyaku dengan mata yang berkaca-kaca
"tante mila itu sahabatan sama bunda dari kecil dek, terus setelah bang fathan lahir beliau hilang tanpa jejak. dan waktu SMA kami pernah membicarkan suatu saat kalo anak bunda cewek dan tante mila cowok kami sepakat buat jodohin begitu pula sebaliknya dan baru kemarin bunda dapet kabar kalo tante mila koma bunda langsung kerumah sakit dan.. Hiks.. Bun.. Bunda gak tega liat tante mila " jelasnya sambil menangis
" bunda udah ketemu sama anaknya tante mila? " tanyaku
" belum, waktu bunda masuk kekamar tante mila anaknya lagi keluar sampe bunda pulang juga anaknya belum dateng"jelasnya
"jadi waktu bunda pulang tante mila sendirin dong? " tanyaku
" enggak, ada adiknya dan keponakannya"
"ya.. Yaudah kalo itu emang yang terbaik buat aku, insyaallah aku ikhlas bun. Udah bunda jangan nangis" kataku langsung bangkit dari tempat duduk dan memeluk bunda
"makasih ya dek, bunda sayang adek" katanya mencium kedua pipiku
"adek lebih sayang sama bunda" jawabku
"ayah enggak nih dek? " goda ayah
" abang juga enggak nih dek? " tambah bang fathan
Aku pun mencium pipi kanan ayah yang berada disamping bunda dan berjalan kearah bang fathan lalu aku menatapnya, dia sudah memajukan pipi nya bermaksud mempersilahkan untukku untuk menciumnya
" gue gak incest bang" jawabku cuek
"astaghfirullahaladzim adek.. Yang incest tu juga siapa" kata bang fathan
Ayah dan bunda hanya tertawa melihat kami.
'ting tong'
"biar aku yang buka" kataku
Aku berjalan menuju pintu dan membukanya
"kak rey? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Halalin atau Tinggalin (✔)
Teen FictionBukan cerita tentang remaja yang dimabuk cinta kemudian melampiaskannya untuk menjalin pacaran. bukan. Bukan itu. Ini cerita tentang bagaimana perjuangan cinta yang mulia bukan nafsu belaka. ini tu sumpahh gajee banget banyak typonya, recehh, abstr...