OLS Series (Oikawa x Reader) -HQ!-

6

"Pernyataan"

(Name) tidak heran ketika dia terbangun, suasana kelas sudah sepi. Karena memang tidak ada yang berani membangunkannya ketika dia tertidur.

Bahkan Kyotani sendiri yang sangat dekat dengannya. Biasanya Kyotani hanya akan meninggalkan note kecil atau buku catatan di atas meja (Name).

Hanya dua orang yang berani membangunkannya. Sougo dan Oikawa. Makanya dia sedikit kaget ketika membuka mata yang dia lihat hanya Iwaizumi. Tanpa Oikawa.

"Iwaizumi-kun? Ada apa?"

(Name) melihat sekeliling. Mencari keberadaan Oikawa. Tapi tidak ada sama sekali.

"Si bodoh itu masih berada di gym. Dia tak ingin berhenti, aku sudah memintanya berhenti. Tapi dia tetap keras kepala. Kekalahan kami kemarin membuatnya seperti itu lagi."

(Name) memang mendengar bahwa Seijoh dikalahkan oleh Siratorizawa lagi. Oikawa itu sangat sensitif jika itu berhubungan dengan Ushiwaka.

(Name) memang tidak datang kepertandingan karena daya tahan tubuhnya kembali melemah. Hari ini dia hanya memaksakan diri untuk datang kesekolah lagi.

"Jadi bisakah kau membujuknya? Mungkin dia akan menurut padamu."

(Name) tau, meskipus Iwaizumi selalu terkesan kasar pada Oikawa, dia sebenarnya selalu peduli pada sahabatnya itu. Tentu saja mereka sudah bersama sejak kecil.

"Hm, baiklah. Aku akan membawanya pulang."

***

(Name) melihatnya. Oikawa sangat buruk, napas tak beraturan. Memukul bola, walaupun dia tau tubuhnya sudah tidak kuat untuk itu.

Menyedihkan.

"Tooru!"

Tak ada jawaban, Oikawa tetap pada kegiatannya.

"Tooru."

Dua.

"Tooru!"

Tiga.

"Tooru!"

Empat.

Diabaikan.

(Name) geram, dia memang menbenci Oikawa yang selalu mengganggunya tapi melihat Oikawa yang menyedihkan seperti ini membuatnya lebih memuakkan.

Bugh!!

Brakk!!

(Name) berdiri angkuh didepan Oikawa yang jatuh terlentang karena tendangan (Name) pada lehernya.

"Haruskah kupatahkan tangan kiri Ushiwaka agar kau mau berhenti Tooru??!"

Oikawa meringis menahan sakit.

"Kau terlihat sangat menyedihkan asal kau tau. Kalah memang menyakitkan. Tapi kau juga tidak harus memaksakan diri seperti ini. Apa yang sebenarnya ingin kau buktikan? Harga diri?"