[1] The Beginning

2.7K 241 17
                                    

Seorang gadis cantik dengan rambut pirang terang berlari kencang diiringi tawa dari bibir merahnya.

"Ayo kejar!" Serunya.

Di belakangnya, dua orang lelaki dengan setelan jas hitam rapi---sekarang sudah tidak rapi lagi karena terus-terusan berlari---mengikutinya.

"Tunggu kami, nona! Kembalilah, kami mohon!" Ujar salah satu dari lelaki itu.

"Yaa, nona Lisa. Kembalilah!" Seru satu lelaki lain.

Lisa tertawa mengejek dan menjulurkan lidahnya. "Ble!" Serunya dan terus berlari tanpa arah.

Brukkk

"AW!"

"NONA/NONA!"

Lisa jatuh terjerembab ke dalam semak belukar karena kakinya tak sengaja menginjak kericil kecil.

Tubuhnya beringsut meringkuk berusaha menahan sakit di area lututnya.

"Aduh, aduh!" Ringisnya perih.

Dilihatnya kedua lututnya yang ternyata mengeluarkan darah.

"Aish! Menyebalkan." Serunya kesal.

Padahal, ia kan hanya ingin menghindari dari kawalan ketat bodyguard nya. Kenapa ia malah terjebak di semak ini, huh?

Sret

"Astaga!" Kaget Lisa karena tiba-tiba seorang lelaki ada di sampingnya.

"Siapa---hmmppppp"

Lisa melebarkan matanya kala bibirnya dilumat lelaki itu.

Lisa mendorong lelaki mesum itu dengan sekuat tenaga dan berteriak. "AAAAAA! BRENGSEK, KAU!" Teriaknya sekencang mungkin dengan mata terpejam.

Hening

Lisa mengerjapkan matanya dan terkejut kala tak mendapati siapa-siapa di sampingnya.

Lelaki itu---kemana?

Sret sret sret

"Nona? Nona tak papa?"

Lisa menoleh ka arah bodyguardnya yang sedang menatapnya khawatir.

Lisa menunjuk lututnya. "Sakit, Om. Lututku berdarah, nih." Adunya.

Dan kedua bodyguardnya mengerenyit.

Lisa ikut mengerenyit. "Kenapa?"

"Lutut nona tidak berdarah, kok." Ujar salah satu bodyguard membuat Lisa menatap lututnya.

Matanya melebar.

Lisa bersumpah! Tadi, lututnya berdarah!

Kemudian Lisa merasa tubuhnya diangkat.

"Yayaya! Lepaskan aku!"

"Tidak, nona. Nona harus pulang sekarang juga."

"Lepaskaaannn!!!"

"Maaf, nona. Tapi, ini perintah Tuan dan Nyonya."

Dan Lisa hanya menghela nafas pasrah.

Padahal, dia masih ingin berlari-lari di taman ini. Lisa bosan di rumah.

Sekolah. Rumah. Sekolah. Rumah. Sekolah. Rumah. Tidak ada rutinitas lainnya.

Lisa duduk di dalam mobil sembari menatap lututnya kembali.

Lisa yakin, tadi lututnya berdarah.

"Om" Panggil Lisa.

"Iya, nona?"

"Tadi Om lihat ada lelaki yang duduk di sampingku, tidak?"

"Tidak, nona. Tadi nona duduk sendirian."

Lisa menggigit bibir bawahnya. "Tadi, apa aku berteriak dengan kata-kata kasar?"

"Tidak, nona. Tadi, nona hanya menekuk lutut di semak."

Lisa menggaruk tengkuknya.

Kok aneh, ya?

***

Lisa merasa rambutnya diacak gemas oleh sang Mama.

"Lain kali, jangan buat khawatir Mama, ya? Setelah pulang sekolah, langsung pulang ke rumah."

Lisa mengangguk. "Iya, Ma. Maaf,  ya."

Bom-Mama Lisa-mengangguk. "Masuklah ke kamar, bersihkan dirimu dan turun untuk makan malam."

"Iya, Ma."

***

Kepulan asap hitam terlihat di balik semak-semak rindang. Suasana di area itu tiba-tiba terasa sunyi dan mencekam.

Kepulan asap perlahan menghilang menghadirkan sesosok lelaki dengan jas hitam yang tengah berdiri dengan sorot mata tajamnya.

Di lehernya terdapat sebuah rantai panjang yang melilit bagai seekor ular.

Bibirnya bergumam pelan. "Akhirnya aku menemukanmu." Gumamnya dengan mata mengarah pada sesosok wanita yang tengah berlari dengan riangnya tepat 5 meter di depannya.

Sosok itu fokus ke arah kaki sang wanita dan---

Brukkk

"AW!"

Sosok itu tersenyum saat wanita itu jatuh terjerembab di depan nya.

"NONA/NONA!"

Sret

"Aduh, aduh!" Ringis wanita itu saat melihat ternyata lututnya berdarah.

"Aish! Menyebalkan." Serunya kesal.

Sret

Lelaki dengan jas hitam itu tiba-tiba duduk di samping sang wanita.

"Astaga!" Kejut wanita itu.

"Siapa---hmmppppp"

Wanita itu melebarkan matanya saat bibirnya dilumat. Berusaha mendorong lelaki yang ia anggap mesum itu dengan sekuat tenaga dan berteriak. "AAAAAA! BRENGSEK, KAU!"

Dan wush~

Lelaki itu menghilang tanpa jejak.

Tetapi, sebelum hal itu terjadi, lelaki itu tersenyum puas kala tenggorokannya dialiri darah dari dalam tubuh wanita itu.

Darah pengantin nya.

***

Aduh, kok kayak Goblin, ya? Kkk

Emang iya, sih. Cerita ini emang terinspirasi dari goblin. Kkk

Hayo HanLis shipper merapat!

Yes or No?

Voment, ya! ❤❤❤

Ps.MAAF BUAT CERITA BARU DI SAAT CERITA YANG SEBELUMNYA BELUM TAMAT. ✌

MY DIVERGE BOYFRIEND - HANLIS / HANLICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang