1

2.3K 155 1
                                    

WENDY POV

Aku melangkahkan kakiku masuk ke dalam sebuah bangunan yang cukup besar.

"Wah, masih sepi. Apa aku terlalu cepat datang ?" aku melihat ke arah jam tanganku yang menunjukkan jam 07:00 pagi, dan ku lihat ada seorang security yang sedang duduk di sisi kiri. Dia melihatku dengan penuh selidik kemudian aku hampiri dia.

"Ada perlu apa ?" tanya security tersebut dengan nada datar.

"Ah, saya karyawan baru di sini dan baru mulai bekerja hari ini" jawabku dengan tersenyum.

"Oh iya iya. Tunggulah di sini, karyawan belum ada yang datang" security itu menunjukkan tempat duduk yang ada di depannya.

Akupun langsung duduk sembari memainkan ponselku. Aku berusaha menenangkan diriku karena aku sangat gugup, aku adalah seorang yang memiliki sifat introvert dan selalu takut jika bertemu dengan orang baru. Karena hal itu bisa membuatku stres hanya dengan memikirkannya.

10 menit berlalu, tak berapa lama beberapa karyawan satu persatu datang. Aku menunduk agar tidak bertatapan mata dengan mereka karena aku tahu mereka memperhatikanku.

"Kau sudah datang ?" tiba-tiba seseorang menegurku, aku lihat orang tersebut yang aku tahu dia adalah HRD di perusahaan ini. Aku langsung berdiri menyapanya.

"Selamat pagi, saya Son Seungwan tapi semua orang memanggil saya Wendy" aku menundukkan tubuhku memperkenalkan diri.

"Oke aku sudah mengetahuinya, kau juga sudah mengetahui namaku kan ?" jawabnya tertawa.

"Ah iya baiklah Yoona Sunbaenim" jawabku tergagap.

"Panggil saja Yoona, aku tidak suka ada perbedaan di sini seperti senior dan junior. Kita semua sama" jawabnya lagi memperingati.

"Ah baiklah, Yoona" aku masih tergagap karena merasa tidak enak memanggil namanya.

"Oke sekarang ikut aku. Aku akan memperkenalkan semua karyawan di sini padamu" dia berjalan duluan lalu aku mengikutinya dari belakang.

Diapun memperkenalkan diriku kepada semua karyawan, ketakutan bertemu dengan orang baru masih menguasai diriku. Aku berusaha bersikap santai tapi tidak bisa.
Setelah selesai berkenalan dengan semua karyawan, aku diantar ke ruanganku yang berada di depan dekat pintu masuk.
Ruangan yang cukup luas dengan 1 personal computer serta beberapa file yang mendukung pekerjaanku. Aku langsung masuk ke ruangan tersebut dan menutup pintunya.

"Haaahhh akhirnya aku bisa bernafas lega, ini yang aku mau berada sendirian di ruangan dan tidak berkumpul dengan yang lainnya" Aku langsung duduk di bangku dan tersenyum.

Tak lama Yoona masuk ke ruanganku dan membuatku terkejut.

"Wendy-ssi, ayo kita sarapan bersama" Yoona mengajakku sarapan padahal aku sudah sarapan sewaktu di rumah tadi.
Akupun mengiyakan lalu langsung mengikutinya keluar dan duduk di depan meja bundar yang berisikan 6 kursi.
Aku terdiam karena tidak tahu harus bicara apa, aku tidak mau dengan mengeluarkan suara aku malah membuat suasananya kacau.

"Kau sudah sarapan ?" tanya Yuri, karyawan yang sudah berkenalan denganku tadi.

"Ah iya, aku sudah sarapan di rumah tadi" jawabku tersenyum.

"Kau harus terbiasa dengan kebiasaan kami di sini ya, kami selalu begini. Sebelum memulai pekerjaan kami memang selalu sarapan bersama seperti ini" ucap Yoona diikuti dengan anggukan yang lainnya.

Aku tidak menyangka kalau mereka akan seramah ini padaku, dan itu membuatku merasa nyaman. Bahkan mereka menawariku untuk mencicipi bekal sarapan mereka, yang aku harapkan aku bisa betah bekerja di sini.

Di saat aku sedang bercengkerama dengan karyawan sembari sarapan, tiba-tiba datang seseorang dan langsung duduk mengarah ke hadapanku. Ku perhatikan wajahnya yang sangat dingin, bahkan tidak tersenyum sekalipun. Yoona dan karyawan yang lain juga tidak memperkenalkan dia padaku, mereka hanya diam.
Tiba-tiba dia mengeluarkan suara dan langsung membahas pekerjaan pada yang lainnya.

"Yaaa, ini bukan waktunya untuk membahas pekerjaan. Kau lihat kan ini masih pagi dan kami masih sarapan" celetuk Yuri.

"Aku hanya memberitahukan apa yang terjadi kemarin, itu saja" jawab wanita itu dengan wajah cuek sambil memainkan ponselnya.

Aku hanya diam memperhatikannya. Dia tidak menyadari bahwa ada orang baru di sini, bahkan dia tidak melihat ke arahku walau hanya sekali. Dia terus saja memainkan ponselnya tanpa peduli dengan orang yang ada di sekelilingnya. Padahal wajahnya cantik tapi kenapa dia sangat dingin ? Karyawan yang lain saja sangat ramah padaku tapi kenapa dia tidak seperti yang lainnya ? Bahkan karyawan lainnya tidak berusaha memperkenalkan diriku padanya. Aku masih memperhatikan dia, sampai akhirnya dia berdiri dan berlalu masuk ke ruangannya.

Ini yang aku takutkan, pasti selalu saja ada orang yang sikapnya aneh jika aku mulai bekerja di tempat yang baru. Dan aku sebagai karyawan baru tidak tahu harus bersikap bagaimana, bahkan namanya saja aku tidak tahu dan ini membuatku stres.

Aku kembali ke ruanganku dan menutup pintunya. Aku berusaha menenangkan diriku dan tidak memperdulikan orang itu.
Mungkin dari sekian banyak karyawan yang ada di sini hanya dia yang aneh dan aku tidak perlu memikirkannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WHY SO SERIOUS ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang