3

1.2K 161 6
                                    

"HEY !!! SUDAH AKU BILANG BERIKAN DATA REKENINGMU SECEPATNYA !!!"

Aku tersentak kaget terbangun dari tidurku, "Ya ampun ternyata mimpi" aku mengelus dadaku karena bermimpi Irene meneriakiku hanya karena meminta data rekening.

"Kenapa aku malah bermimpi seperti itu ?" aku beranjak dari tempat tidurku lalu bergegas mandi.
Ponselku berdering ketika aku keluar dari kamar mandi, ku lihat nama Seulgi di layar ponselku dan aku langsung mengangkatnya.
Me         : Ya Seulgi-ssi ada apa meneleponku sepagi ini ?

Seulgi   : Wendy-ssi, bisakah aku meminta tolong ? tolong carikan file foto semua karyawan di kantor kita, semua datanya ada di komputer mejamu. Lalu setelah itu kirimkan ke emailku, aku akan datang terlambat hari ini.

Wendy   : Ooh oke baiklah, aku akan mengurusnya setelah aku tiba di kantor.

Seulgi    : Thanks ya.

Seulgi menutup teleponnya, akupun bergegas pergi ke kantor. Aku hanya mengambil satu buah apel lalu berlari menuju garasi mobil. Aku melaju menuju kantor karena aku sudah sedikit terlambat, aku berharap pagi ini aku tidak bertemu dengan Irene karena bisa membuat moodku rusak sepanjang hari hanya dengan melihat wajah sinisnya.

Sesampainya di kantor, aku langsung memarkirkan mobilku. Aku rapikan penampilanku dan mengikat rambutku karena aku merasa gerah.

"Tidak perlu serapi mungkin, kau sudah cantik" tiba-tiba seorang wanita menegurku ketika aku sedang bercermin dengan kaca mobilku.

"Ooh selamat pagi Yuri Sunbaenim" aku langsung menyapa rekan kerjaku itu dengan sedikit menunduk.

"Hey jangan panggil aku seperti itu, panggil saja aku Eonnie" sahut Yuri.

"Oh baiklah Eonnie" aku tidak terbiasa memanggilnya seperti itu karena dia seniorku.

"Ayo kita masuk, oh iya apakah kamu sudah berkenalan dengan Taeyeon ?" tanya Yuri.

"Taeyeon ? siapa dia ?" tanyaku bingung.

"Taeyeon adalah CEO perusahaan ini, dan juga dia adalah kekasih dari Tiffany" Yuri sedikit berbisik dan membuat aku terkejut.

"Benarkah ?" tanyaku yang masih tidak percaya.

"Itu benar ! aku akan memperkenalkannya padamu nanti, dia akan tiba hari ini dari London" jawab Yuri.

"Aah dan juga, berhati-hatilah pada Irene" Yuri berbisik lagi.

"Kenapa aku harus berhati-hati ?" tanyaku lagi dengan wajah bingung.

"Jika kamu bertingkah, kamu harus siap untuk tidak digaji" Yuri tertawa.

Aku hanya menggelengkan kepala, tapi aku ingat kalau Irene meminta data rekeningku. Aku harus segera memberikan rekeningku padanya tapi aku terlalu takut untuk bertemu dengannya.

Aku melangkahkan kakiku masuk ke kantor bersamaan dengan Yuri. Yuri masuk terlebih dahulu ke ruangannya, aku mencari agenda di dalam tasku untuk memberikan rekeningku pada Irene. Aku berjalan menuju ruangannya, pelan-pelan aku intip dia dari balik pintu. Ku lihat dia sedang serius mengetik, "apakah dia tidak lelah memasang wajah seperti itu terus ?" aku bergumam.

"Sedang apa kau ?" tiba-tiba Yoona datang mengejutkanku.

"Masuklah jika kamu mau masuk tidak perlu main intip-intipan seperti itu" Yoona tersenyum kemudian berlalu.

Aku memberanikan diri mengetuk pintu ruangan Irene lalu membukanya dengan perlahan, ku lihat dia hanya melirik melihatku masuk.

"Ada perlu apa ?" tanyanya yang masih tetap fokus mengetik.

WHY SO SERIOUS ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang