5

1.2K 159 12
                                    

WENDY POV

Sudah hampir sebulan aku bekerja, sekarang aku juga lebih banyak bekerja di luar kantor. Hari ini aku sedang menikmati istirahat siangku dengan berbaring di atas hammock yang memang disediakan di lapangan tempatku bekerja.

"Wendy-ssi ! ini makan siangmu" petugas konsumsi berteriak.
Aku pun langsung bangun untuk mengambil makan siangku, saat aku mengambilnya aku bingung karena nama yang tertera di kotak makan adalah nama Bae Joohyun.

"Waah ini pasti tertukar" aku mengangkat kotak makan kemudian mencari petugas yang mengantar makanan.

"Apa dia sudah pergi ? waah cepat sekali gerakannya" aku menggaruk kepalaku.
Akhirnya aku memutuskan untuk memakan makanan yang ditujukan untuk Irene, saat aku buka kotak makannya aku serasa ingin menangis.

"Apa-apaan ini ? apakah dengan memakan ini dia bisa kenyang ?" aku menggelengkan kepala ketika melihat isi kotak makan tersebut yang mana isinya hanya sebuah pisang, sebuah apel dan 5 potong semangka.
Aku pun memutuskan hanya memakan pisangnya saja.

"Ya Tuhan aku ingin makan nasi ! ini bukan makanan !" Wendy berteriak dengan kesal.

"Apakah kamu sedang diet ?" tiba-tiba Seulgi datang dengan senyum cerah.

"Diet ? aah tidak, kotak makanku tertukar" jawabku dengan wajah sedih. Seulgi pun langsung melihat kotak makan tersebut dan seketika dia langsung tertawa.

"Waaah, kamu akan mati jika setiap hari kotak makanmu tertukar dengannya" Seulgi meledek.

"Diamlah kau !" aku kesal.
Tak lama ponselku berdering, Taeyeon menelepon. Setelah selesai menerima telepon aku mengajak Seulgi kembali ke kantor karena akan ada meeting. Tak lupa aku membawa kotak makannya Irene untuk aku kembalikan padanya.

Tak butuh waktu lama, aku dan Seulgi telah sampai di kantor dan langsung masuk menuju ruang meeting. Di sana sudah ada Taeyeon, Tiffany, Irene, Yoona, Yuri dan karyawan lainnya.

"Oke, karena semuanya sudah berada di sini saya akan langsung saja" ucap Taeyeon membuka pertemuan ini.

"Perusahaan ini akan bekerja sama dan juga akan menjadi donatur untuk tempat konservasi dan rehabilitasi hewan yang dilindungi, dan tempat itu berada di Indonesia. Untuk hal ini pihak mereka akan mengadakan pertemuan dengan kita. Aku akan mengutus Son Seungwan dan Bae Joohyun untuk pergi ke Indonesia selama 2 minggu dan mengurus semuanya" ucap Taeyeon panjang lebar.

Aku dan Irene saling pandang, aku bingung kenapa harus aku yang pergi karena menurutku aku masih baru di perusahaan ini.

"Saya ?" aku bertanya pada Taeyeon karena tak yakin.

"Iya kamu Son Seungwan-ssi. Aku mempercayakan semuanya kepadamu, dari awal bekerja di sini kamu sudah menunjukkan potensimu" Taeyeon tersenyum memujiku.

Aku pun tak bisa menolak, dan yang ku lihat tak ada penolakan juga dari Irene. Dia hanya diam, kaku dan sinis seperti biasanya. Setelah selesai menentukan tanggal keberangkatan, Taeyeon membubarkan meetingnya. Semua karyawan keluar ruangan dan tinggal aku dengan Irene yang masih membereskan barang. Aku berjalan mendekati Irene untuk mengembalikan kotak makannya, dia diam menatapku.

"Ini kotak makanmu, sepertinya tertukar. Ah dan juga aku memakan pisangnya, akan aku ganti nanti" ucapku lalu berjalan menuju pintu keluar.
Lalu aku menghentikan langkahku, "dan juga, tidak perlu diet tubuhmu sudah bagus" aku tersenyum lalu keluar dari ruangan meeting.

"Waaah, apakah perkataanku seperti orang mesum ? kenapa kamu mengatakan hal itu" aku membodohi diriku sendiri. Aku kemudian kembali ke ruanganku untuk mempersiapkan berkas yang akan aku bawa ke Indonesia.

1 minggu kemudian...
Aku sudah berada di airport, hari ini aku akan berangkat ke Indonesia.

"Di mana wanita sinis nan aneh itu ? apakah dia membatalkan keberangkatannya ?" aku melihat jam tanganku karena sebentar lagi akan tiba waktunya untuk check-in.

"Aku belum terlambat bukan ?" tiba-tiba Irene datang dan langsung berdiri di sampingku, tapi itu malah membuat jantungku berdetak dengan cepat. Lagi dan lagi...

"Ah tidak, ayo kita masuk" akupun mengajaknya masuk untuk check-in, aku biarkan dia berjalan mendahuluiku.

Jantungku masih saja berdetak dengan cepat, jika seperti ini terus aku akan terkena serangan jantung. Tiba-tiba ponselku berbunyi notifikasi pesan masuk.

Seulgi     : Wendy-ssi, hati-hati di jalan. Nikmati perjalananmu bersama Irene yang seperti ibu tiri. Hahaha...

"Waah bisa-bisanya dia meledekku seperti ini" aku menggelengkan kepalaku.

Aku pun berjalan lagi menyusul Irene yang sedang check-in, Irene memang tidak pernah berkata-kata bahkan sekalipun mengajakku berbicara. "Ini akan menjadi perjalanan yang membosankan !" aku berbicara dalam hati.

"Wendy-aah !" tiba-tiba seseorang meneriakiku, aku langsung menoleh ku lihat dari jauh wanita bertubuh cukup tinggi dengan rambut sebahu melambaikan tangannya ke arahku. Lalu wanita itu berlari mendekat ke arahku, ternyata dia adalah Joy.

"Hai Joy, long time no see !" aku langsung menyapanya.

"Bagaimana kabarmu ? kamu mau ke mana ?" tanya Joy dengan semangat.

"Oh aku akan ke Indonesia, ada urusan pekerjaan di sana" jawabku.

"Dengan dia ? pacarmu ?" Joy menunjuk ke arah Irene karena Irene sedang memperhatikan kami berdua dan jarak berdirinya denganku cukup dekat.

"Ah, dia buka pacarku. Dia rekan kerjaku" jawabku sedikit gugup.

"Benarkah ? Awas saja kalo dia memang pacarmu, aku akan patah hati" Joy bicara seenaknya.

"Hahaha... baiklah kalau begitu aku harus pergi sekarang" aku berpamitan pada Joy dan berjalan mengikuti Irene menuju ruang tunggu.

Sesampainya di ruang tunggu aku duduk sembari minum kopi.

"Siapa dia ?" Irene membuka suara.

"Dia ? maksudmu Joy ? aah dia mantan kekasihku" jawabku santai.

"Kekasih ? kamu berpacaran dengan wanita ?" Irene sedikit kaget.

"Iya, memangnya kenapa ?" tanyaku balik.

"Kenapa semua orang di dunia ini sama saja ?" Irene menghela nafasnya.

"Maksudmu ?" aku semakin bingung.
Irene tidak menjawabku, dia hanya diam. Aku pun tidak berani untuk menanyakannya lagi, karena pada dasarnya menurutku dia aneh.

 Aku pun tidak berani untuk menanyakannya lagi, karena pada dasarnya menurutku dia aneh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WHY SO SERIOUS ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang