10

1.3K 156 8
                                    

Jam menunjukkan pukul 07:30am, Wendy menggeliat mengucek matanya. "Ah kenapa lenganku terasa berat", Wendy mencoba menggerakkan tubuhnya, ketika dia membuka mata dia sedikit terkejut karena melihat Irene yang tidur dengan kepala menindih lengannya. Wendy pun diam, jantungnya kembali berdetak.

"Cobaan apa ini ya Tuhan ?" Wendy berucap dalam hati, dengan jantung yang masih tidak terkendali dia mencoba membangunkan Irene.

"Joohyun-ssi ?" Wendy memanggil nama Irene.

Bukannya bangun, Irene malah melingkarkan tangannya ke tubuh Wendy dan kali ini Wendy benar-benar tidak bisa bergerak. Wendy pun pasrah, dia hanya bisa diam menunggu Irene bangun.

30 menit berlalu, Wendy tertidur lagi. Kemudian Irene bangun, dia terkejut dan langsung menjauhkan tubuhnya dari Wendy ketika sadar dia tidur sambil memeluk Wendy. Wendy menggeliat terbangun karena merasakan gerakan di ranjang.

"Good morning" sapa Wendy dengan senyum khasnya.

"Ah ya, selamat pagi. Aku akan kembali ke kamarku, terima kasih sudah mengijinkanku tidur di sini" Irene lalu beranjak dari ranjang dan berlari menuju pintu keluar.

"Joohyun-ssi ?" Wendy memanggil Irene dan membuat Irene menghentikan langkahnya. Irene menoleh memperhatikan Wendy dengan rasa tak menentu.

"Aku akan menunggumu di bawah untuk sarapan" Wendy tersenyum, dilihatnya wajah Irene yang bingung dan dia hanya membalas dengan anggukan kemudian pergi.

"Aaaaargh ! why she is so gorgeous ? bahkan ketika bangun tidur saja dia masih terlihat cantik !" Wendy menggila sendiri di ranjang sambil memukul-mukul bantal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaaaargh ! why she is so gorgeous ? bahkan ketika bangun tidur saja dia masih terlihat cantik !" Wendy menggila sendiri di ranjang sambil memukul-mukul bantal.

Wendy lalu bergegas mandi dan kemudian turun ke lantai bawah untuk sarapan.
"Ooh dia belum turun" Wendy melihat ke sekeliling mencari Irene.

"Kamu sedang apa ?" tiba-tiba Irene turun lalu menegur Wendy yang masih berada di tangga.

"Woah, kamu mengagetkanku !" Wendy memegangi dadanya karena terkejut, Irene tidak peduli dan langsung pergi mengambil secangkir kopi, Wendy pun mengikuti Irene dan dia mengambil segelas air mineral.

"What food is this ?" tanya Wendy pada pelayan sembari menunjuk ke makanan yang ada di meja.

"This is a yellow rice, local food in here" jawab pelayan itu dengan tersenyum. Wendy lalu mengambil piring dan mencoba untuk mencicipi nasi kuning, dia penasaran dengan rasanya karena nasinya berwarna kuning.

Wendy lalu duduk tepat di depan Irene di mana Irene sudah menikmati sarapannya.

"Apa kamu akan kenyang hanya dengan memakan itu ?" Wendy tercengang ketika melihat Irene yang hanya memakan beberapa potong buah apel, dan Irene hanya mengangguk menanggapi pertanyaan Wendy.

"Kamu tidak mau coba ini ? ini sangat enak" Wendy menawari nasi kuning yang ia makan.

"Aku tidak mau jadi jangan paksa aku !" jawab Irene dengan sinis.

WHY SO SERIOUS ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang