01: Diriku

424 17 0
                                    

Diriku. Aku seorang wanita sederhana yang mungkin tidak banyak di kenal. Tapi kenal lah diriku lebih dalam, karna dengan dirimu menggenaliku lebih dalam akan ada muncul perasaan pada diriku. Perasaan apa itu? sayang?, cinta?, kasih?

Aku seorang wanita yang setara dengan wanita lainnya. Tidak jelek, tidak cantik, dan juga tidak buruk rupa. Tetapi diriku yang belum banyak di ketahui orang lain adalah diriku sendiri. Mungkin banyak orang memandang diriku adalah seorang gadis yang selalu mempunyai apa yang dimilikinya, tidak terlalu memikir, tidak meminta apapun , tidak mempunyai iri dengan orang lain, dan yang lainnya.

Tapi dengan begitu kamu sudah menggenaliku lebih dalam? Tidak. Sepenuhnya tidak. Diriku memiliki rahasia dibalik sosok yang ceria, selalu tersenyum setiap harinya, dan bahkan tidak pernah menunjukkan rasa kesusahan dalam hidupnya. Anggap saja diriku memiliki hidup yang sempurna.

Emh.. kutarik nafas ku dengan kehidupan diriku yang naik turun pada seiring jalanya waktu,bulan, dan tahun. Baik akan ku ceritakan diriku yang sebenarnya.

Nama ku Natsya . Umur ku 17 tahun, aku pelajar siswi dari sekolah negeri di Jakarta, aku dua bersaudara bersama adik ku namanya Syana . Umur ia 16 tahun dan ia seorang pelajar siswi di sekolah menengah kejuruan salah satu di Jakarta. Kami berdua saling menyangi seperti halnya kakak beradik pada lainnya.

Aku lahir dari rahim seorang malaikat yang terindah yaitu Ibuku. Mungkin pada saat aku belum ada di dunia, Allah swt menyampaikan pesan terindah kepadaku bahwa nanti diriku akan dititipkan, dijaga, dirawat, disayang, dicinta, dan di tugu-tugu. Oleh malaikat yang ada di bumi ini yaitu Ibuku. Mungkin aku belum pernah merasakan rasanya ada di dalam rahim ibuku saat pertama kalinya. Tapi bisakah kalian rasakan pada saat kalian mulai dewasa, malaikat itu berkata bawah aku. Aku janin yang ditugu-tugu selama satu tahun oleh malaikat itu.

Mungkin bisa di banyangkan betapa wajah malaikat itu sedih. Sedih karna terlalu bahagiannya pada diriku yang hadir dalam rahimnya yang berlomba-lomba dari sekian ratusan, ribuan bahkan jutaan yang berebut untuk menetap di rahim malaikat itu untuk pada saat pertama kali. Mungkin kalian belum terlalu paham dengan rasa itu. Tapi untuk mendengar, dan melihat, malaikat itu bercerita seperti itu, Hati. Hatiku merasakan hal yang terlalu bahagia, hingga mata yang sedang memandang wajah betapa senangnya malaikat itu bercerita, tidak tahan dengan aliran air mata yang tiba-tiba menjalar ke wajah ku. Terharu, itu yang diriku rasakan pada saat itu.

"Hati. Hati bagian dari jiwa dan raga yang tidak bisa terkena oleh kebohongan dan ketertutupan. Melainkan, Hati adalah rasa kasih sayang, dan perasaan yang jujur. Bahwa hati mencerminkan jiwa dan raga dirimu sendiri"

Dengan jalannya waktu diriku mulai tumbuh menjadi seorang gadis kecil yang sudah melalui umur yang mulai dari 1 tahun hingga umurku 15 tahun. Dalam melalui kehidupan, diriku banyak merasakan hal-hal yang menyenangkan bahkan hal yang menyedihkan. Bagaimana kita mulai dari hal menyedihkan?. Pada saat kita menggalami hal menyedihkan, rasa itu akan pudar seiringnya waktu. Waktu yang akan muncul dengan hal yang menyenangkan atau positif bukan? Dengan begitu rasa menyedihkan akan mulai tertutup walau tidak sepenuhnya menghilang.

Untuk mu sang pembaca pujaan hati kasih, ku ucapkan terimakasih, untukmu. Karna susah membaca karya ku.
Sampai jumpa lagi untukmu, Untukmu di malam minggu.

DirikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang