05: Teman di Kelas Satu SMP

107 5 0
                                    

Teman. Teman membuat rasa di diriku yang penat, lumayan bisa berganti dengan canda tawa yang tidak pernah merasa bosan, bahkan membawa semangat yang membara.

Di kelas satu SMP ini, banyak sekali teman-teman yang hadir di lembaran hidupku yang baru, berkenalan, bersalaman, bercanda tawa, semua hadir di hidupku yang mengurangi rasa penat di diriku.

Alhamdullilah diriku memiliki teman-teman yang baik, walaupun baru bertemu tapi sudah merasakan bawah seorang yang baru hadir di hidupku ini ia adalah orang baik, ya benar itu adalah teman ku.

Seperti biasa diriku merasakan bawah awalan baru terhadap seorang yang baru diriku kenal, tidak mungkin ada rasa kekesalan di anatara diriku dan teman ku bukan? Ya, karna kami baru mengenal bukan mengenal secara luar dan dalam.

Hanya waktu yang akan membuat semua menjadi nyata di dalam pertemanan ku ini. Mungkin saja menimbulkan rasa kekesalahan yang hadir di pertemanan kami, ya. Itu pasti akan terjadi.

Dengan berjalannya waktu, tingkah laku dalam pertemanan kami pasti akan terbuka, entah itu baik ataupun merugikan.

Jadi, kenal lah lebih dalam diriku. Apakah kalian dengan mengenal diriku secara langsung tanpa mengerti perasaan ku, tanpa mengetahui aku sebenarnya, kalian sudah tepat menilaiku seperti diriku yang bahagia.

Di awal pertemanan saja, masih bisa menahan cerita-cerita di dalam diri, tetapi denganya waktu yang berjalan pasti akan membuka cerita-cerita di dalam hati dengan berkata sendiri. Entah teman bisa menerima diriku atau mungkin mengingalkan.

Senangnya punya teman yang saling mendukung dan selalu berada di sisi, pada saat di butuhkan maupun tidak di butuhkan. Tapi mencari seorang teman yang memiliki hati yang tulus pun susah, mungkin hampir tidak ada. Karna teman hanya handir pada saat ia membutuhkan bantuan. Sebut saja memanfaatkan.

Diriku hanya butuh teman yang tulus, yang menerima diriku luar dan dalam, tidak memanfaatkan sutuasi ya ada, fisik pun tidak masalah bagi diriku untuk berteman, karna diriku tidak memandang fisik melainkan ketulusan hati seorang itu yang bertahan di sisiku, tidak merasa bosan ataupun ingin rasa meninggalkan.

Jadi diriku hanya butuh teman yang positif untuk mengungkapkan keluh kesah di hati yang terbebani, dan saling mendukung satu sama lain bukan untuk menjatuhkan diri satu sama lain.

Untukmu sang pembaca pujaan hati kasih, ku ucapkan terimakasih, untukmu. Karna susah membaca karya ku.
Sampai jumpa lagi untukmu, Untukmu di malam minggu. Maafkan diriku, sudah menggantung ceritaku.

DirikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang