rakuzan shoot!

6.9K 491 58
                                    

Nice to meet you guys!!

.
.
.
.

This is boyxboy... Yaoi...shonen ai dll ..so, Hati-hati!! ^^
.
.
.
.

_____________________________

    Malam itu kuroko tak bisa berhenti merapalkan hal yang aneh. Pasalnya ia adalah pemeran utama dalam drama dan sebentar lagi acara itu akan dipentaskan. Ia diharuskan menghafal dialognya sekali pun memang ada pengisi suara yang menggantikan suaranya saat di panggung. Tapi, secara keseluruhan kuroko harus hafal dialognya sendiri.

Tak jemu-jemu kuroko memandangi kertas dialognya. Hari kemarin ia sudah pernah latihan dengan yang lain dan mereka bilang kuroko cukup bagus tapi tetap saja dalam hatinya ia merasa gugup. Konsentrasinya semakin buyar takala teleponnya selalu berdering tiap bebarapa menit tanda ada yang menelpon. Merasa pening dengan dering telepon tersebut dengan berat hati kuroko mengangkatnya. Dalam hati ia sudah memperkirakan siapa yang menelponnya sesering itu. Jarinya yang mungil perlahan menekan tombol jawab.

"Hallo.." ucap kuroko datar.

"Ah! Tetsuya." suara di ujung telepon nampak bergema.

"Akashi-san? Ada perlu apa?"

"Tidak ada."

"...."

"Kau tidak ingin bicara denganku?" tanya akashi lirih.

"Kalau tidak ada keperluan. Saya rasa tidak!" kuroko menekan tombol pengeras suara telepon sementara ia sibuk menghafal dialognya dari kejauhan.

"Jahat sekali..." ujar akashi pelan."sudahlah nanti saja menghafal dialognya. Bicaralah  sebentar denganku" pintanya dengan nada jahil.

Sontak kuroko membeku. Bagaimana akashi bisa tahu aktivitasnya? Apa dia cenayang?atau akashi menyuruh orang untuk mengawasinya? Tidak mungkin sih apa gunanya mengawasi kuroko? Dia bukanlah orang jahat dan lagipula dia tidak punya salah apapun pada akashi. Mungkin itu hanya tebakannya saja.

"Kau ingin membicarakan apa denganku akashi-san?"

"Ada banyak. Tapi pertama-tama bisa berhenti panggil aku akashi-san? Panggil dengan sebutan biasa saja aku tak masalah."

"Harus kupanggil apa?"

"Seijuuro..."

"Aku tidak bisa akashi-san."

"Kalau begitu akashi saja."

"Tidak mau. Kupanggil akashi-kun saja."

"Akashi saja..."

"Tidak, akashi-kun saja!"

Akashi memijat keningnya lembut baru kali ini ada orang yang sekeras kepala ini bicara dengannya meskipun sudah diberi aura menyeramkan. Kuroko ini sungguh perwujudan kepala batu yang sesungguhnya. Tapi, bagi akashi inilah yang menarik dari kuroko. Dia kelihatan datar tapi sebenarnya merasakan banyak perasaan. Anehnya yang ia rasakan itu tak muncul dipermukaan wajahnya membuat akashi greget sendiri ingin menarik-narik pipi datar itu. "Baiklah. Terserah kau saja.." akashi menghela nafas panjang.

"Kalau begitu kupanggil akashi-san saja." jawab kuroko.

"Aku akan menciummu kalau bibirmu itu berani memanggilku dengan panggilan begitu lagi." seringai muncul diwajah tampan akashi.

Kuroko membeku sejenak "Mm.. Aku tidak bisa mendengarmu akashi-kun.."

Akashi hanya memijat-mijat kepalanya berharap darahnya tak naik ke otak.

"Akashi-kun kalau tak ada hal penting lebih baik kututup teleponnya. Aku sedang banyak urusan." kuroko membaca lembaran kertasnya sembari memegang handponenya.

kuroko and trap! (akakuro) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang