Episode 06

238 17 10
                                    

○○○

"Tekhnik pengorbanan, Elemental Sacrifice... Aktif!"

Dan pada akhirnya aku pun menggunakan tekhnik terlarang itu demi melindungi mereka para penduduk di Griffinia.

Ya, itu adalah tanggung jawabku setelah di beri kepercayaan untuk memimpin negri ini. Kurasa ini adalah saatnya untukku berpisah dengan dunia ini dan juga Selica...

Terimakasih Selica untuk semuanya.

09.00 AM.

Saat ini Seibara dan juga seluruh pasukannya sudah hampir terpukul mundur, namun kemunculan seekor naga legendaris itu muncul dan mengubah semua keadaan.

"Pangeran Sora..."
Ujar jendral Yasha dengan terkejut setelah melihat Sora mengaktifkan tekhnik terlarang itu.

"Jangan-jangan pangeran melakukan tekhnik itu?" Tanya kapten Akihiru.

"Kenapa... kenapa pangeran menggunakan tekhnik itu? Pangeran Sora!!!" Teriak jendral Yasha.

Maaf jendral, ini adalah cara terbaik untuk saat ini menahan serangan Dark Dragon. Aku juga mengucapkan terimakasih pada kalian semua, namun perjunganku cukup sampai disini saja.

Dan kekuatan Elemental Scrifice itu pun menyerap seluruh daya serang dari Dark Dragon.

"A-apa!? Tekhnik macam apa yang dia gunakan itu? Dia... mampu menghalau serangan Dark Dragon-ku?" Kata Seibara dengan sangat terkejut.

Tidak lama kemudian salah seorang ketua dari clan Aheizu berkata pada Seibara...
"Tuan sebaiknya kita mundur untuk saat ini, pasukan kita sudah mulai sedikit. Kebetulan pangeran sedang menahan serangan Dark Dragon, kita manfaatkan untuk mundur."

"Hmm... benar, jika di teruskan kita bisa kalah. Dark Dragon juga sudah mencapai batasnya, kalau begitu kita mundur. Pangeran Sora... akan kuingat namamu, kau orang kedua yang mampu memberi luka separah ini padaku selain dari ayahmu."

Dan pada akhirnya seluruh pasukan dari clan Aheizu pun kembali mundur dari medan peperangan.

Namun disamping itu, jendral Yasha dan kapten Akihiru pun menghampiri pangeran Sora yang tergeletak tidak sadarkan diri.

"Pangeran... bangunlah..."
Sahut jendral Yasha.

"Dia sudah menggunakan tekhnik terlarang itu dan itu semua menghabiskan seluruh kekuatan dan energi mana miliknya." Ujar kapten Akihiru.

"Tapi kita harus menyelamatkan dia."

"Tekhnik Elemental Sacrifice, adalah tekhnik pengorbanan diri dimana penggunanya..."

"Aku tahu... aku tahu tekhnik itu! Dimana penggunanya akan mengorbankan nyawanya demi kekuatan yang besar. Tapi... kita harus mencoba menyelamatkannya."
Ujar jendral Yasha dengan penuh tangis dan emosi.

"Tapi... baiklah kita bawa dulu ke Skycart."

Dan mereka pun kembali ke dunia Skycart untuk mencoba menyelamatkan Sora.

(Kerajaan Skycart)

Setelah sesampainya di kerajaan, jendral Yasha pun mepalorkan berita duka tersebut kepada raja, ayah dari Sora.

"Cepat panggil tabib Jiu, hanya nenek itu yang tahu bagaimana cara menyelamatkan Sora." Ujar ayah Sora.

Dan tidak lama kemudian tabib Jiu pun datang.
"Hmm... masalah yang sangat serius. Dia sudah terikat dengan kekuatan Elemental."

"Tapi, bisakah ia di selamatkan?"

"Hanya ada satu cara untuk bisa menyelamatkannya yang mulia."

"A-apa itu?"

"Kau tahu kan, tekhnik Elemental pada umumnya bekerja jika sang pengguna siap mengorbankan dirinya, jiwanya, ingatannya, namun di tekhnik kali ini dia telah mengorbankan nyawanya. Jadi jika ia masih ingin diselamatkan maka harus..."

"Maka harus ada pengorbanan lagi."
Ujar raja.

"Benar, dengan mengorbankan nyawa seseorang kita bisa menyelamatkan pangeran. Sama seperti halnya bertukar nyawa..."

"K-kalau begitu... biarkan aku menyelamatkan anakku." Sahut raja penuh dengan percaya diri.

"Yang mulia..."
Sahut jendral Yasha mencoba menahannya.

"Jendral, tidak ada cara lain lagi untuk menyelamatkannya. Saat ini hanya aku satu-satunya yang bisa menyelamatkan Sora." Jawab sang raja.

"Yang mulia... jika berkenan biarkan aku membantu Anda dan pangeran Sora." Sahut tabib Jiu.

"Apa yang Anda maksudkan nenek Jiu?"

"Biarkan aku yang menjadi bagian dari ritual ini. Aku akan menggantikan pangeran..."

Setelah mendengar kata-kata dari nenek itu seluruh orang di ruangan tersebut menjadi terkejut.

"A-apa yang nenek bicarakan???"
Ujar raja dengan sangat terkejut.

"Aku juga sudah tua, saat ini sudah menginjak hampir 120 tahun. Ada kalanya di akhir hidupku membantu orang yang sedang kesusahan. Dan kerajaan ini serta dunia ini masih memerlukan seorang pemimpin seperti Anda yang mulia. Maka dari itu biarkanlah aku melakukan hal baik ini..."

Tidak tertahankan air mata yang deras menetes dari mata ayah Sora.
Tangisan yang begitu terasa dalam dan pilu, membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa.

"Aku... aku tidak bisa... mengambil keputusan ini, nenek Jiu." Ujar raja.

"Kau tidak perlu memutuskannya, ini adalah permohonanku murni permintaan dari seorang tabib. Jadi, biarkanlah permohonan ini tercapai yang mulia." Jawab nenek Jiu.

"Maafkan aku nenek Jiu, sampai-sampai melibatkanmu dalam hal sejauh ini. Baiklah kalau begitu, apakah Anda yakin dengan keputusan tersebut?"

"Yakin yang mulia..."

"Baiklah akan kuterima permohonanmu, nenek Jiu. Sebelumnya terimakasih banyak atas jasa-jasamu, semua pertolonganmu akan terus terkenang di dunia ini dan namamu akan selalu tercatat dalam kepalaku serta seluruh dunia ini karena kebaikan yang terus Anda berikan. Sekali lagi terimakasih nenek Jiu." Ujar raja sambil membungkukkan tubuhnya.

"Seharusnya aku yang berterimakasih. Kalau begitu kita mulai segera ritualnya..."

Dan pada akhirnya, nenek Jiu seorang tabib yang sudah berpuluh-puluh tahun mengabdi pada kerajaan Skycart menempuh pada permohonan terakhirnya.

Yaitu mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan pangeran Sora.

Tindakan kepahlawanan tersebut langsung terukir dalam hati seluruh orang-orang langit. Dan membuat nama nenek tersebut menjadi salah satu nama pahlawan tanpa tanda jasa di kerajaan Skycart.

Sebuah tindakan penuh heroik.

○○○

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Skycart World 2: Life In GriffiniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang