Skycart World 2: Life In Griffinia

Episode 03

○○○

(Griffinia)
03.00 PM.

Aku kembali ke rumah, dan harus memberitahukan soal ini kepada Selica. Mereka Clan Aheizu benar-benar kuat, aku tidak boleh meremehkan kekuatan mereka.

Masalah ini benar-benar rumit, aku merasa sebagai pemimpin yang sangat buruk melindungi dunia ini.
Tapi, aku tidak boleh menyerah, aku akan mengalahkan mereka cepat atau lambat.

(Rumah Sora)

"Aku pulang..."

"Sora? Kenapa dengan wajahmu? Apa ada masalah?" Tanya Selica.

"Iya, aku tadi baru saja bertemu dengan pemimpin kelompok Quantum."

"A-apa!? Lalu apa kalian bertarung?"

"Tidak, kami hanya berbicara saja. Tapi pemimpinnya itu adalah orang Skycart..."

"Tidak mungkin... bagaimana bisa?"

"Ceritanya panjang, akan kuceritakan setelah aku mandi ya."

"Iya baiklah."

Aku harus memikirkan strategi bertahan dan menyerang untuk saat ini. Mereka benar-benar kelompok yang besar tidaklah mudah untuk melawan mereka.

Terutama dia... Seibara...

Aku masih mengingat keunggulan dari Clan Aheizu. Kekuatan yang memiliki akurasi serta power yang hebat dan mereka mampu mengubah cara bertarung dengan mudahnya.

Tapi kali ini mereka menguasai elemen kegelapan. Itu yang belum kuketahui selama ini, mereka memang orang-orang yang menarik.
Memiliki kekuatan dan elemen yang berbeda-beda tapi benar-benar handal di setiap elemennya.

Tidak adil rasanya ya...

(Beberapa Lama Kemudian)

Aku menceritakan seluruh kisah dari pemimpin kelompok Quantum itu pada Selica.

"Ouh... begitu. Lalu apa Clan Aheizu itu benar-benar hampir tiada? Dan hanya tersisa Seibara saja?" Tanya Selica.

"Yang kutahu saat ini Clan mereka sudah di hapus di buku bangsawan dunia Skycart. Ya karena sudah dianggap sebagai lawan dan juga sudah tidak terlihat para keturunannya."

"Tapi, ternyata masih ada Seibara ya..."

"Benar, dia yang akan membalaskan dendam seluruh anggota Clannya. Yang sebenarnya peperangan itu adalah hasil dari adu domba.
Kita semua telah salah paham pada saat itu."

"Saat ini mereka telah membentuk kelompok besar dan menentang pemerintahan, sebaiknya kita pikirkan cara terbaik untuk mencegah mereka."

"Iya itu sedang kupikirkan. Mungkin besok aku akan mengadakan rapat dengan ayahku dan seluruh petinggi di Skycart."

06.00 PM.

Bersantai di depan perapian adalah satu cara bagiku menenangkan pikiran dari rumitnya permasalahan di dunia ini.

Huft... aku harus bisa menangani satu masalah ini.

"Sora..."
Panggil Selica.

"Ya?"

"Mie kamu mau pedas atau tidak?"

"Ehh... pedas, pedas banget ya..."

"Yakin? Pedas banget?"

"Iya dong, aku lagi mau makan yang pedas-pedas kalau suhu dingin seperti ini."

"Nanti perutmu bermasalah lagi seperti waktu itu. Berapa kali coba kamu ke kamar mandi?"

"Ehh... tujuh kali ya kalau tidak salah hehehe..."

"Tuhkan... kubuat sedang saja ya. Jangan pedas yang berlebihan bahaya tahu."

"Iya... iya kuserahkan pada juru masaknya saja."

"Dasar kau ini..."

Iya, aku sih memang suka makanan yang pedas. Tapi perutku tidak mampu menahannya haha...

Kelemahan yang fatal ya....

(Keesokan Harinya)
07.00 AM.

Aku akan kembali ke dunia Skycart, untuk memberitahu masalah kelompok Quantum itu. Dan harus segera mengadakan rapat dadakan untuk persoalan ini.

"Aku pergi dulu ya, setelah rapat selesai aku akan segera kembali kesini." Ujarku pada Selica.

"Baiklah, semoga semuanya lancar ya."

"Tentu... akan kubereskan semua ini."
Ujarku sambil mencium keningnya.

Dan aku pun kembali ke dunia Skycart melalui teleportasi antar kedua dunia ini.

(Kerajaan Skycart)

"Ayah..."
Panggilku di ruangannya.

"Ouh... kau sudah kembali."

"Aku sudah bertemu dengan pemimpin kelompok Quantum."

"Apa!?"

"Ternyata dia... pemimpin kelompok Quantum adalah bangsawan di kerajaan Skycart ini. Clan Aheizu..."

"Tidak mungkin... bukannya Clan itu sudah..."

"Iya kupikir juga begitu tapi nyatanya masih ada keturunan yang tersisa. Dia adalah Seibara Aheizu."

"Seibara Aheizu... ternyata dia cucu yang tersisa dari Akihabara Aheizu. Baiklah kita adakan rapat segera."

Dan rapatpun diadakan dengan waktu yang mendadak.

(Ruang Rapat)

"Informasi yang telah kita dapat salah satunya adalah mereka pengguna elemen kegelapan. Pengguna yang sangat handal, kalau di lihat dari tipe-tipe serangannya." Kata kapten Yasha selaku jendral pasukan kerajaan Skycart.

"Itu benar, mereka menguasai tekhnik Silent yang mampu memanipulasi energi keberadaan mereka." Kataku menanggapi pernyataan kapten.

"Tuan muda, harus kuakui keberadaan dunia Griffinia sekarang berada dalam tekanan yang berat. Jadi kupikir..."

"Tunggu... apa kau pikir akan menurunkan pasukan kerajaan Skycart dalam jumlah banyak ke dunia Griffinia?"

"Itu cara terbaik tuan."

"Tahan dulu kapten, aku percaya pada para penjaga keamanan di dunia itu. Jika kita tetap menurunkan pasukan dari dunia ini ke dalam Griffinia, maka hasilnya sudah bisa kita lihat. Dunia itu akan hancur..."

"Aku tahu bagaimana kekuatan kita jika beradu melawan mereka, pasti akan menjadi kekacauan bagi sekitarnya. Tapi apakah ada cara lain selain itu?" Tanya kapten Yasha.

"Satu-satunya cara adalah... aku yang akan mengalahkan Seibara sendiri."

"Apa!? Itu pilihan yang berbahaya..."

"Sora... kau jangan terlalu memaksakan diri." Sahut ayahku.

"Tidak, itu adalah cara terbaik ayah. Biar aku yang akan melawannya, jika begitu tidak akan terjadi lagi peperangan di dunia itu."

"Sebaiknya kita evakuasi saja para penduduk dunia Griffinia..." Ujar kapten Yasha.

"Tidak mungkin kapten, penduduk di dunia itu sekitar 8 juta orang. Bagaimana cara kita mengevakuasi semuanya dan walau sudah terevakuasi tanah mereka, tempat tinggal mereka bahkan kampung halamannya akan hilang karena telah menjadi medan perang. Aku tidak sanggup memikirkan lebih dari itu lagi."

"Kalau begitu biarkan aku ikut bersamamu tuan Sora. Karena aku juga tidak bisa berdiam saja di kerajaan ini, apalagi pangeran kita turun ke dunia Griffinia melawan musuh sendirian itu bukanlah cara bertarungku sebagai jendral di kerajaan ini."

"Hmm... baiklah kalau begitu, mohon bantuannya kapten."

Keputusan sudah diambil, inilah saatnya bertindak.

○○○