07

364 115 13
                                    

Kini Khensa sudah berada diatas tempat tidur Jessy. Sedangkan Karel dan Jessy sedang membuka belanjaan. Jessy membuka plastik berisi makanan. Suara berisik dari plastik membuat Khensa terbangun. Ia langsung duduk di pinggir tempat tidur, sambil mengucak mata nya.

  "Lah khen, kok udah bangun?" tanya Jessy.

  "Karna lo berisik" ucap Karel.

  "Sorry khen" ucap Jessy sambil mencubit telinga Karel.

  "Aw aw aw, kok telinga gua yang lo cubit sih" ucap Karel sambil mencoba melepas tangan Jessy.

  "Ups! Kirain itu telinga gue" ucap Jessy sambil tertawa, begitu juga dengan Khensa. Ia tertawa melihat tingkah dua teman konyol nya itu.

  "Udah jes, gak usah jailin Karel. Dia tu udah baik sama kamu" ucap Khensa sambil turun dari tempat tidur.

  "Yaampun khen, lo di pelet apa kayak mana sih. Kok tiba tiba membela seorang Karel yang terkenal kejahatan nya dimana mana" ucap Jessy.

  "Karel tu baik sama kamu, buktinya dia mau beliin kamu makanan" ucap Khensa.

  "What!! Jadi makanan ini Karel yang beli" ucap Jessy sambil mengangkat satu bungkus makanan.

  "Iya" jawab Khensa singkat.

Mendengar perkataan Khensa, Jessy pun melirik kearah Karel. Karel mengangkat kerah baju nya, dan mengeluarkan wajah sombong nya.

  "Gak sombong" ucap Karel sambil terus mengangkat kerah baju nya.

  "Gak sombong tapi songong" ucap Jessy sambil membuka makanan yang dibeli Karel.

  "Yaampun Karel, lo ini ya bener bener temen terbaik gue" ucap Jessy karna melihat makanan yang dibawa Karel adalah makanan kesukaan nya.

  "Kurang baik apa lagi coba gue ke elo jes" ucap Karel.

Jessy pun langsung memakan makanan yang Karel beli untuk nya. Jessy makan terlalu lahap hingga mulut nya penuh dengan makanan.

  "Khen, makan" ajak Jessy.

  "Kamu aja yang makan, aku kenyang kok" ucap Khensa.

  "Kalau gue ramal, Khensa itu gak mau makan bukan karna udah kenyang tapi karna jijik mau makan sepiring berdua sama lo" ucap Karel sambil tertawa.

Ukhuk.... Ukhuk... Ukhuk
Jessy tersedak mendengar kata kata Karel.

  "Ini minum dulu" ucap Khensa sambil menyodorkan satu gelas air putih.

Jessy langsung meneguk habis air pemberian Khensa. Setelah ia merasa lebih baik ia pun memasang kuda kuda untuk memarahi Karel.

  "Ka......" ucapan Jessy terpotong karna hp Karel berdering.

Karel pun merogoh saku celananya. Setelah berhasil ia langsung menggeser tombol hijau.

  "Ia halo" ucap Karel kepada orang yang ada disebrang telpon.

  "Apa! Tapi kan kita gak ada janji sama mereka ma" ucap Karel dengan sedikit nada panik.

Khensa dan Jessy yang mendengar nada bicara Karel hanya bisa mengerutkan alis.

  "Karel gak mau pulang" ucap Karel.

  "Tapi ma...." ucapan Karel terhenti karna sambungan telpon terputus. Karel pun mengembalikan hp nya kedalam saku celana nya.

  "Lo kenapa?" tanya Jessy.

  "Gue harus pulang" ucap Karel.

  "Apa ada masalah?" tanya Khensa.

PROMISE and LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang