Chapter 1

29 5 0
                                    

Hari ini nandini mendapatkan kontrak untuk beberapa hari di Indonesia, dan ia baru saja mengatakan hal ini pada rajdeep.

*nandini* : "rajdeep, aku baru saja mendapat kontrak untuk beberapa hari di Indonesia.... Dan rencananya jika kinerjaku bagus disana, maka aku akan dikontrak untuk sebuah film dengan bayaran yang menjanjikan...."

*rajdeep* : "apa??... Kau memutuskan hal ini sendirian nandini??... Kau menganggap aku apa??... Kau pikir aku tak mampu untuk bisa mencukupi keluarga kita ha??...."

*nandini* : "bukan begitu rajdeep... Aku ingin punya banyak tabungan untuk anak kita di kemudian hari rajdeep....", tangisnya.

*rajdeep* : "sudah kubilang nandini!!,, Aku tak suka membicarakan masalah anak!!!...."

*nandini* : "tapi rajdeep??....."

*rajdeep* : "NANDINI!!!!....", teriaknya gusar. Bau alkohol keluar dari mulutnya. Ya!! Hari ini rajdeep mabuk lagi, seperti biasanya.

Nandini menangis, ia ingin seorang anak dari pernikahannya dengan rajdeep.Ia selalu saja di desak oleh mertuanya untuk segera punya anak. Nandini dan rajdeep menikah setahun yg lalu, dan hingga kini mereka belum punya anak sebagai pelengkap keluarga mereka.

Setiap hari nandini menangis karena rajdeep selalu memperlakukannya dengan kasar. Ia selalu berusaha memendam semua dukanya sendiri karena ia takut kalau tidak ada orang yg percaya padanya. Semua orang percaya pada rajdeep, karna rajdeep pandai memutar balikkan keadaan hingga semuanya terlihat baik-baik saja. Nandini mencintai rajdeep, ia selalu berusaha menutupi semua perlakuan rajdeep padanya, demi rumah tangganya.

Tiba-tiba rajdeep mendorong nandini dengan kasar ke ranjang, dengan rakus ia melumati bibir nandini, lalu ke lehernya. Nandini tidak bisa menolak rajdeep meski suaminya kasar, dan malam itu nandini harus menerima kalau rajdeep memperkosanya, bukan bercinta.

Keesokan harinya...

Nandini sudah siap untuk pergi ke Indonesia. ia selalu berusaha tersenyum meski batinnya tersiksa, sperti tadi malam rajdeep menyiksa dirinya, nandini tak pernah bsa menceritakan ini, bahkan pada saudaranya sekalipun.

Ia memiliki banyak uang, tapi ia tdak bahagia dngan pernikahannya. Ia memang mencintai rajdeep, tapi bukan rumah tangga seperti ini yg diharapkan. Meskipun begitu, nandini tak mau berpisah dari rajdeep. Mungkin dengan kpergiannya ke Indonesia, ia bisa berpikir dg jernih tanpa tekanan dari siapapun.

Nandini tinggal bersama ibunya yamini, dia wanita yg sangat serakah. Dan yamini bukan ibu kandung nandini, melainkan ibu tirinya. Tapi yamini selalu berpura-pura baik didepan nandini karena ia menginginkan hartanya nandini, karena nandini seorang artis.

Selain bersama yamini, nandini tinggal juga bersama tiga saudaranya yaitu rehaan, veer, dan aahana. Diantara mereka bertiga, hanya rehaan dan aahana yg dekat dengan nandini karena mereka satu ibu, sedangkan veer itu anak kandungnya yamini.

Manager nandini sudah sampai dirumahnya, ia mengantarkan tiket dan pasport karena ia tidak bisa ikut nandini ke Indonesia, ayahnya baru meninggal hingga ia tak bisa ikut pergi.

*rathore* : "nyonya nandini.... Maaf aku tidak bisa ikut denganmu ke Indonesia.... Ayahku meninggal tadi malam dan aku harus disini... Aku harus mengurus jenazahnya.... Dan ini... Ini tiket pesawat, hotel, dan pasportmu... Kau bisa hubungi aku jika kesulitan.... Kau akan pergi kesana bersama ishani yg katanya juga diundang ke Indonesia.... Sebentar lagi taxi akan datang bersama ishani dan kalian pergi bersama... Permisi nyonya...."

*nandini* : "aku turut brduka cita rathore, aku belum sempat datang melayat kerumahmu... Maafkan aku rathore...."

*rathore* : "tidak nyonya, tidak masalah, kau jangan khawatir aku tahu kau sangat sibuk.."

MERE JEEVAN KI PRAKASHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang