Fei datang membawa beberapa botol minum, ada air mineral dan air ber-ion. Setelah dekat, ia memberikan air itu pada mereka.
*fei* : "minumlah nona... Minumlah nyonya..."
Ishani dn nandini yg kehausan menerima air yg diberikan oleh fei, namun tangan mereka masih gemetaran shingga fei membantunya untuk meminumkannya pada mereka.
*fei* : "sudah lebih baik??...."
*nandini* : "sudah fei... Terimakasih...."
*fei* : "sama-sama nyonya... Sekarang cepat telepon sopir dan pulanglah, tidak baik kalau anda disini terus....", ucapnya perhatian.
Namun, bukannya menjawab nandini malah kembali memeluk fei hingga fei merasa agak sesak dadanya. Tubuh nandini yg gemetaran menunjukkan kalau nandini masih trauma.
Fei membalas pelukan nandini lalu membelai rambutnya sehingga nandini bisa lebih baik, nafasnya pun sudah mulai teratur. Syukurlah
*ishani* : "fei... Apa kau baik-baik saja??...."
*fei* : "saya baik-baik saja nona... Anda tidak perlu khawatir seperti itu....", sahutnya.
Setelah bsa tenang, nandini melepas pelukan fei dan menghapus air matanya.
*nandini* : "terimakasih fei...."
*fei* : "tidak perlu berterimakasih nyonya...."
Fei memang sosok yg rendah hati, dn ishani melihat kepribadian fei, ia semakin kagum. Ia tidak menyangka kalau ternyata fei adalah gadis yg ramah, ia juga tdak menyangka bisa bertemu langsung dengan gadis itu.
Nandini mendongakkan kepalanya, maklum tinggi badan fei ada diatas tinggi badannya. Namun saat mendongak, ia terkejut melihat pelipis fei mngeluarkan darah yg tak berhenti mengalir, nandini menjadi panik karenanya.
*nandini* : "baby??... Pelipismu!!!...", ucapnya shock, dan tanpa sadar ia telah mengganti panggilan nama 'fei' menjadi 'baby'.
Fei memegangi pelipisnya, dan darah segar menempel di tangannya. Fei tersenyum.
*fei* : "ini hanyalah luka kecil nyonya... Tidak ada yg perlu dikhawatirkan.. Saya membawa kotak P3K, saya akan mengobatinya nanti..."
*nandini* : "kau bilang itu hanya luka kecil??.. Apa kau sudah kehilangan akal??.... Sini!!!... Berikan P3K itu padaku!!!....", ucapnya kesal bercampur panik melihat darah terus keluar.
*fei* : "tidak usah repot-repot nyonya.... Saya bisa lakukan itu sendiri.... Tenanglah...."
Nandini tetap memaksa, ia merebut tas fei dn mengambil kotak P3K miliknya. Lalu nandini mengeluarkan beberapa obat-obatan, perban dan plesternya. Fei menjadi kebingungan.
*fei* : "nyonya, tunggu dulu!!... Mau diapakan P3K saya??... Tolong jangan sakiti saya...."
*nandini* : "apa maksudmu fei??... Aku akan memakan semuanya....", ucapnya kesal.
*fei* : "tolong jangan dimakan nyonya.... Aku masih butuh P3K itu... Kalau anda mau, saya akan membelikan makanan tapi jangan anda makan P3K saya nyonya....", ucapnya polos yg membuat nandini menjadi gemas, trnyata fei sedang balik menjahili nandini.
*nandini* : "fei!!... Diam!!!... Lukamu itu harus segera di obati agar tidak infeksi...."
*fei* : "tapi saya bisa melakukannya sendiri... Saya bisa mengobatinya sendiri nyonya...."
*nandini* : "sudah diam!!!....", ucapnya kesal. Lalu dengan sangat hati-hati nandini mulai membersihkan luka fei, lalu mengobatinya.
Secara tak sengaja tatapan mereka beradu. Tatapan tajam fei benar-benar membuat hati nandini tergetar. Dalam tatapan itu nandini menemukan sosok yg menghanyutkan, dan memang benar kalau diam-diam nandini pun mulai ingin mengenal fei lebih dekat lagi. Fei telah mencuri separuh kasih sayang nandini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MERE JEEVAN KI PRAKASH
Teen FictionMERE JEEVAN KI PRAKASH - CAHAYA HIDUPKU Star : Drashti Dhami, Liu Yi Fei, Shakti Arora Genre : Sad, Romance, Fighting, etc Sinopsis : Seorang artis cantik bernama nandini (drashti dhami) yang selalu mendapatkan kekerasan dari suaminya rajdeep (abhin...