Chapter 2

9 6 0
                                    

*nandini* : "kau ini ada-ada saja ishu...."

*ishani* : "aku serius kakak...", rajuknya.

*nandini* : "ishani, kita akan mengisi acara di salah satu reality show besok lusa bukan??.. Aku punya ide, bagaimana kalau besok sore kita jalan-jalan ke monas??... Aku ingin sekali kesana, kata orang tempatnya bagus....."

*ishani* : "wahh kakak... Itu ide yang bagus... Tadi aku juga ingin mengatakan hal itu...."

*nandini* : "jadi besok kita pergi....."

*ishani* : "iyaa, kita akan pergi...."

*nandini* : "baiklah, ayo kita tidur...."

*ishani* : "tentu saja, aku sudah mengantuk.. Aku sangat lelah hari ini...."

*nandini* : "selamat malam...."

*ishani* : "selamat malam kakak...."

Mereka pun berpisah menempati kamarnya masing-masing. Di apartemen itu memang sangat luas, ada 5 buah kamar tidur lengkap dengan kamar mandi dalamnya.

***

Keesokan harinya.... (Di sore hari)

*ishani* : "kak nandini!!!... Cepat!!!.... Kita jadi pergi ke monas kan??...", teriaknya kencang.

*nandini* : "hei ishu, kenapa kau berteriak?!... Aku mendengarnya, dan aku sudah siap....", gerutunya kesal pada ishani.

*ishani* : "maaf ya kak....", ucapnya melas.

*nandini* : "hmm... Baiklah...."

Merekapun berangkat ke monas diantar oleh sopir yg sudah di persiapkan untuk mereka. Sampai di taman, mereka meminta sopirnya untuk menunggu di mobil saja, dan jika ada apa-apa ia akan dihubungi.

Disisi lain....

Seorang gadis bersama temannya datang ke monas dengan mengendarai sepeda motor. Tampak jelas bahwa gadis itu bukan warga Jakarta, melainkan seorang pendatang.

Gadis itu mengenakan masker dan jaket yg tertutup rapat hingga ia lebih terlihat seperti teroris dengan tubuh serba tertutup.

Sampai di monas, mereka berpisah jalan dan berjanjian untuk saling menunggu diparkiran.

Gadis itu berjalan dengan penuh percaya diri, ia ingin mengelilingi monas dan sesekali dia juga memotret kesana kesini di kameranya.

Sedang asyik berjalan dan menikmati indah pemandangan di monas, ia terkejut saat ada para preman mengganggu dua pengunjung. Tampak jelas kalau pengunjung itu sangat membutuhkan pertolongannya.

Iapun berlari ke arah mereka dn menghampiri dua orang turis itu untuk membantunya, dan alangkah terkejutnya gadis itu saat tahu jika kedua turis itu adalah artis favoritnya.

Melihat kedua turis itu terlihat ketakutan, ia berinisiatif untuk membantu mereka.

*gadis misterius* : "lepaskan mereka!!...."

*preman 1* : "tidak, kami tidak akan lepaskan mereka, mereka adalah korban kami!!!...."

*gadis misterius* : "nyonya, pergilah dari sini sekarang juga, biar aku yg akan menghadapi mereka... Cepat pergilah....", pintanya sambil memasang kuda-kuda siaga, ia mengalihkan perhatian para preman itu sehingga kedua turis yg tak lain nandini dan ishani itu bisa menyelamatkan diri mereka dengan berlari.

Merasa gusar karena gadis itu ikut campur, seorang preman maju dan menantangnya.

*preman 1* : "hei teroris!!... Benarkan dulu itu penampilanmu... Hahaha... Teroris!!..."

MERE JEEVAN KI PRAKASHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang