Yeri turun dari kasurnya sedikit hati-hati, menghindari suara berisik yang dibuat oleh per kasur atau gerakan pada seprai. Berhati-hati agar tidak mengganggu laki-laki bersurai hitam yang masih tertidur lelap. Dan juga begituㅡmasih hati-hati saat membuka pintu kamar mandi.
Dan lagi di dalam sana, Yeri harus teramat berhati-hati, agar kelinci besarnya itu tidak bangun. Kenapa harus begitu? Bila tidak ia akan mendapatkan pagi yang teramat menjengkelkan.
Sikat gigi biru muda di keluarkan dari laci yang melekat pada dinding, tak lupa dengan pasta gigi strawberry kesayangannya. Yeri memang sudah dewasa tapi tidak sepenuhnya dengan kebiasannyaㅡmasih mencintai pasta gigi dengan harus strawberry.
Sesaat Yeri ingin meletakan kembali pasta gigi itu kedalam laci, sial dan teramat cerobohnya ia menjatuhkan gelas yang dijadikannya untuk kumur-kumur. Yeri memaki dalam diam, mengumpat serapah tangan kanannya yang tidak sengaja menyenggol gelas itu.
Gelas itu alumunium, jadi akan teramat berisik sekali bila jatuh bukan? Alih-alih marah dalam diam, Yeri memungut gelas itu. Dan juga mengambil perhatian keluar kamar mandi yang sengaja pintunya tidak ia tutup. Berhenti memaki, Yeri justru sibuk berdoa agar kelinci itu tidak bangun.
Yeri berkumur-kumur, sambil sibuk memperhatikan pintu kamar mandi. Tidak ada tanda-tanda kedatangan kelinci itu. Sebelum akhirnya, air yang berada di dalam mulutnya itu keluar tersembur bukan pada tempatnya, saat dikejutkan wajah konyol milik kelinci bodoh itu.
Wajah bantal yang sangat imut bila dilihat dari jarak dekat itu menyembul dari sisi kanan bagian pintu, membuat Yeri terkejut. Dan berakhir dengan refleks mengeluarkan air itu bagaikan air mancur, dan jatuh tepat pada bagian dagu sampai dada.
"Yaa! Jeon Jungkook, bodoh!" Yeri protes. Karenanya ia merasa menjadi orang bodoh karena sudah menyemburkan air sembarangan, dan juga bersalah karena yang terkena air kotor itu adalah kekasihnya.
Jungkook sama terkejutnya seperti Yeri. Seharusnya pagi ini hanya Yeri yang dibuat terserang jantung, namun ternyata ia terkena karma lebih kejam daripada itu. Jungkook bersedihㅡmerengek kecil, dengan bibirnya yang sedikit mengerucut. Alih-alih ia menarik ujung kaosnya hingga terlihatlah bagian tubuh yang indah, untuk membersihkan wajahnya yang basah itu.
Raut wajah Yeri seketika berubah merasa bersalah, buru-buru ia letakan sikat gigi pada bagian datar wastafel, dan segera mendekat ke arah Jungkook. Yeri sempat tergelak tawa sebelum akhirnya menghapus bercak air yang tersisa dengan punggung tangannya.
Jungkook masih sibuk mengerucutkan bibirnya, merengek tak jelas. Menutup sebagian wajahnya, yang malah membuat Yeri semakin tertawa.
"Apasih, kamu cengeng sekali, ya?" Yeri protes, karena Jungkook masih terus cemberut.
Seolah tak perduli, Jungkook diam. Perlahan menyingkirkan kedua tangan milik Yeri dari wajahnya. "Sana menjauh. Masih pagi loh, aku udah disembur kamu," Jungkook mengeluh. "Kamu lagi belajar jadi dukun, ya?"
Begitulah Jungkook, mampu membuat Yeri tergelak tawa dengan hal kecil. "Cup-cup, sayang aku masa cengeng cuma disembur doang."
"Bau, tau."
Yeri refleks memukul lengan Jungkook. "Ih!" Kesalnya. Jungkook ternyata masih saja tidak terima dengan perilaku Yeri. "Udah dong, masa mau cemberut gitu terus. Masih pagi, senyum dong!" Yeri kembali mengeringkan wajah Jungkook dengan punggung tangannya.
Jungkook melirik dan memperhatikan tiap gerakan tangan Yeri yang sibuk mengeringkan wajahnya, seolah ia tidak suka dan sedang marah. Yeri memperhatikan gestur wajah Jungkook, dan menatapnya seolah bertanya.
Jungkook membung pandangan, membuat Yeri mendengus kesal. "Ih, kamu masih marah. Aku kanㅡ"
Dalam sekali hentakan Jungkook menarik lengan milik Yeri dan menuntunnya agar melingkar pada tengkuknya. Tentu Yeri terkejut dengan gerakan secara tiba-tiba itu, namun Yeri tidak bisa menolaknya.
Jungkook diam, mengulum senyum. Menatap maniak mata coklat hangat milik Yeri. Jaraknya habis, bahkan Jungkook dapat merasakan degup jantung milik Yeri yang berlomba-lomba dengan miliknya. Tentu Yeri dua kali lebih cepat dari Jungkook.
Setelah lima belas detik puas menatap indahnya tiap lekuk wajah Yeri, Jungkook segera mengecup singkat bibir ranum milik Yeri. Perempuan itu terkesiap, mengerjapkan kedua matanya beberapakali.
"Ini hukuman buat kamu." Jungkook berujar, sebelum akhirnya melanjutkan ciuman selanjutnya.
Jungkook melumat pelan bibir manis milik Yeri, sesekali Jungkook memberi gigitan kecil. Masih terkejut, alih-alih Yeri ikut bergelenyut dalam lumatan. Mengikuti tuntunan permainan Jungkook. Sesekali Jungkook menggigitnya. Dan lidahnya dengan liar mengabsen deretan giginya. Meronta meminta agar membuka mulut.
Belum sempat Yeri membuka mulut sepenuhnya, ia teringat akan sesuatu. Yeri dengan segera mendorong dengan sekuat tenaga mungkin agar Jungkook berhenti menekan tengkuknya.
Jungkook melepaskannya dengan cepat. Raut wajahnnya berubah, kecewa dan menatapnnya bertanya.
"Jorok! Kamu belum sikat gigi, kan?"
Jungkook memutar kedua bola matanya, alasan konyol untuk melakukan morning kiss. "Kamu juga belum, kan?" Yeri mengulum bibirnya rapat. Tak mampu menjawab. Jungkook menautkan sebelah alisnya, menang. Jungkook mendekat ingin melanjutkan, namun Yeri menjauh. "Ada apa? Lebih baik kita lanjut 'kan?"
Yeri menepuk dahi Jungkook tanpa merasa keberatan. "Sudah cukup!"
"Tapi aku belum puas, Kim Yerim," keluh Jungkook.
"Yaa! Jeon Jungkook!" Yeri segera menarik surai hitam milik Jungkook. Menariknya mendekat hingga berdiri tepat di belakangnya, berhadapan dengan cermin. Yeri dengan cekatan mempersiapkan sikat gigi milik Jungkook berserta pastanya.
"Aku mau sama seperti mu," Jungkook segera memprotes saat Yeri hampir memberikan pasta gigi mint pada sikat giginya. Yeri sempat melirik ke cermin agar dapat melihat wajah Jungkook, menatapnya dengan bertanya. "Ada apa? Tidak boleh?"
Yeri menuruti, ia memberikan pasta gigi strawberry pada sikat gigi Jungkook. Dan memberikan sikat gigi itu pada Jungkook. Berakhir dengan menyikat gigi bersama di pagi hari. Saling memperhatikan pantulan di cermin. Terkadang saling tertawa saat mendapati wajah konyol dengan mulut terpenuhi busah.
Jungkook lagi dan lagi mengejutkan Yeri. Lengan kekar itu tanpa aba-aba melingkar di sekeliling pinggang Yeri. Menariknya agar mendekat, menyisihkan darat. Jadilah tubuh Yeri menempel pada tubuh bidang Jungkook. Tidak ada protes dari Yeri, melainkan kekehan kecil dengan wajah tersipu.
●●●
Auth note
Ok, baik aku akan mengingatkan satu hal. Cerita ini bertema so soft, dan short story. Jadi ceritanya itu gak selalu bersambung dari chap satu dan selanjutnya. Dan mungkin cerita ini hanya akan menceritakan berbagai kegiatan yang manis, diantara dua pasangan; Jungri dan Mintzu. Dan mungkin juga di cerita ini jarang ada permasalahan serius.
And btw, kalian ada yang tau scene Jungkook pas di hawai, yang dia kecipratan ombak? Nah, maksud ku kurang lebih Jungkook merengek seperti itu pas lagi bersihin wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Bastard
Proză scurtăOne shot! Jungkook itu cerdas, tapi sayangnya laki-laki itu bejat. Jungkook punya sikap yang sarkas dan agak kasar. Tapi Jungkook tetaplah manusia biasaㅡyang mempunyai kelemahan. Kelemahannya ada pada bunda dan Kim Yerim. Kim Yerim berkepribadian y...