Chapter 1 : 변백현

4.3K 337 5
                                    

DOR

DOR

DOR

Suara tembakan yang memekakkan telinga terdengar diseluruh sudut ruangan di rumah mewah bergaya arsitektur Eropa tersebut.

Seorang pria bertubuh mungil, dengan curve indah yang membuatnya terlihat seksi ketika mengenakan jeans biru dengan beberapa robek-kan besar memperlihatkan lutut dan pahanya yang mulus, perutnya yang datar dan dadanya yang putih terekspos, ia mengenakan kemeja berwarna putih namun semua kancing yang menempel di kemeja tersebut sudah hilang berhamburan kemana-mana.

Bercak darah menghiasi kemeja putih yang dikenakan-nya, bahkan wajahnya juga terciprat darah segar tersebut, tapi sepertinya ia tidak perduli.

Ia menembaki tubuh lelaki yang sudah tidak lagi bernyawa di hadapannya.

Tiga perluru menembus dada dan perut lelaki tersebut.

Tanpa memasang ekspresi apapun, pria tersebut menaruh pistol nya kembali ke saku celana-nya.

Ia merapihkan rambut silver-nya yang sedikit berantakkan, memperlihatkan wajahnya yang cantik bak malaikat, ia memiliki puppy eyes yang dapat menenggelamkan siapapun yang berani melihat ke dalam matanya, bibirnya yang merah seperti warna darah membuat wajah itu semakin sempurna.

Semua pria dan wanita akan mengantri bahkan untuk menyentuh-nya.

Ia adalah Byun Baekhyun.

Pria cantik yang paling disegani di Korea Selatan, ketua mafia yang memimpin lebih dari seribu pengikut. Wajahnya yang cantik kadang membuat beberapa orang tertipu, bahkan meremehkan-nya, beruntunglah kalau Byun Baekhyun sedang tidak berada disana ketika orang-orang tersebut membicarakan-nya, jika tidak, ia tidak akan segan-segan menarik pelatuk.

"Byun fucking Baekhyun, sudah kukatakan jangan pernah membunuh seseorang di rumah ini!"

Do Kyungsoo. Sahabat baik Byun Baekhyun, karena tidak semua orang berani untuk berbicara kasar di hadapannya. Bahkan Kyungsoo jauh lebih menyeramkan dibanding dirinya, menurut Baekhyun.

Baekhyun tidak menoleh ke arah Kyungsoo, ia sibuk mengetik sesuatu di layar smartphone-nya.

"Kenapa kali ini kau membunuhnya? Karena penis-nya tidak bisa memuaskan hasrat jalangmu Baek?" Kyungsoo memutar bola matanya malas, ia sudah tau dengan sikap seorang Byun Baekhyun, ia sudah berteman dengan Baekhyun sejak mereka masih di taman kanak-kanak.

Baekhyun dulu adalah seorang pria yang baik.

Baekhyun mengangguk. Ia memamerkan senyum manisnya, yang menurut Kyungsoo adalah senyum terpalsu yang pernah ia lihat, senyuman asli Baekhyun sangat indah, sudah lama ia tidak melihat sahabatnya tersenyum dengan tulus.

"Bereskan semua kekacauan ini sebelum aku kembali dari supermarket, atau kau akan terbaring disana bersama dengan fuck buddy-mu"

Kyungsoo menutup pintu berwarna coklat tua itu, meninggalkan Baekhyun dengan mayat yang berlumuran darah tergeletak di dekat perapian kamar milik Baekhyun.

•••

"Bos, kita memilki masalah"

Baekhyun terlihat tidak senang dengan kabar yang disampaikan oleh asisten-nya. Ia menarik kerah pria kekar yang jauh lebih besar darinya itu mendekat ke arah wajahnya.

Baekhyun tidak sekalipun merasa terintimidasi dengan orang yang tubuhnya lebih besar darinya, kenapa dia harus takut? Ia memiliki gelar taekwondo sabuk hitam, membuktikan bahwa dirinya sama, tidak, jauh lebih kuat dari mereka.

Dan ia memiliki kekuasaan.

Siapapun yang berani berurusan dengannya, akan mati.

"Bicaralah Namjin, sebelum aku menggorok tenggorokanmu"

Namjin, pria bertubuh kekar tersebut menelan ludahnya, merasakan keseriusan di nada bicara bos-nya. Dan ia tahu bahwa Byun Baekhyun tidak pernah bermain-main dengan ucapannya.

"Seorang detektif polisi, dia— seperti nya sedang mencari tahu informasi tentang kelompok kita"

Baekhyun melepas genggaman-nya, mendorong tubuh Namjin menjauh.

"Apa kau anak baru? God damn it Namjin! kau sudah berada disini selama setahun dan kau tidak tahu cara mengatasi hal sepele ini?"

Namjin menundukkan kepalanya, meminta maaf.

Baekhyun kembali melanjutkan aktifitasnya menandatangani beberapa berkas penting, ia terlihat tidak terlalu perduli dengan ucapan bawahannya tersebut.

"Mereka hanyalah tikus-tikus perusak Namjin. Kau seharusnya tahu bagaimana harus berhadapan dengan ini, bunuh mereka jika ada kesempatan" Tutur Baekhyun dingin.

Dengan itu Namjin membungkukkan tubuhnya meminta maaf lalu pamit keluar untuk kembali mengintai keadaan yang sedang memanas.

Pemimpin mafia itu mengambil sebuah berkas dengan paper clip yang menyatukan beberapa lembar kertas itu. Dilihatnya identitas polisi detektif yang didapatkannya dengan mudah karena bantuan orang dalam.

Mata sayunya membulat kaget, pulpen yang dipegangnya terjatuh hingga menimbulkan bunyi dentingan kecil ketika mengenai lantai. Ia berusaha menahan emosinya ketika dirinya melihat foto orang yang familier.

Park Chanyeol, 28.

Seorang polisi detektif.

Takdir begitu kejam bukan?

.
.
.
.

a/n: alur ada yg diganti nih xx

Bite The BulletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang