❄Quotes Islamic 28

418 12 0
                                    

بِسْــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Bilamana kita telah terjerumus kepada perbuatan dosa, segeralah memperbaikinya, jangan malah justru semakin tenggelam dalam kubangan dosa.
  
        ♡Sarea-Lia

Sahabat Hijrah rahimakumullah,

Banyak orang yang sangat memperhatikan penampilan lahiriah tapi tidak memperhatikan bathiniyahnya.

Ibaratnya pakaian, Ketika pakaian tersebut terkena sedikit noda, kita akan segera mencuci dan tidak rela membiarkan noda tersebut menempel pada pakaian kita.
Sikap perilaku seperti itu tidaklah masalah.
Karena Islam memang menyukai penampilan yang bersih dan mencintai keindahan.

Sebagaimana dalam sebuah hadits sahih disebutkan,

إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ

“Sesungguhnya Allah Maha indah dan mencintai keindahan” (HR. Muslim dari Ibnu Mas’ûd radhiyallahu’anhu).

Namun, sangat disayangkan, kalo perhatian kita terhadap kebersihan luar tidak sebanding dengan perhatian kita terhadap kebersihan dalam kita sendiri.
Alias kita lebih memperhatikan penampilan lahiriah dibandingkan penampilan batiniah kita.
Padahal dampak buruk kotornya hati, jauh lebih berbahaya dibanding dampak kotornya pakaian.
Sebab akan terasa hingga di akhirat.

Nah perlu kita ketahui, bahwa sebagaimana noda di atas pakaian jika dibiarkan akan membandel seperti itu. Begitu pula halnya ketika noda dalam hati tidak segera dibersihkan.

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam menjelaskan,

إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ، فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ، وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ، وَهُوَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ: {كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ}
“Jika seorang hamba melakukan satu dosa, niscaya akan ditorehkan di hatinya satu noda hitam. Seandainya dia meninggalkan dosa itu, beristighfar dan bertaubat; niscaya noda itu akan dihapus. Tapi jika dia kembali berbuat dosa; niscaya noda-noda itu akan semakin bertambah hingga menghitamkan semua hatinya. Itulah penutup yang difirmankan Allah, “Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka lakukan itu telah menutup hati mereka” (QS. Al-Muthaffifin: 4).
(HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu.)
- Hadits ini dinilai hasan sahih oleh Tirmidzi).

Jika bintik, noda ataupun noktah hitam itu sudah penuh dan menutupi hatinya, maka noktah hitam yang datang berikutnya ke dalam hati akibat dari perbuatan dosa dan kemaksiatan yang terus dilakukan, maka hati itu akan merasa tidak terpengaruh dengan noda yang mengotorinya, sebagaimana tidak terlihatnya noda hitam yang menempel pada kain hitam.
Ketika perbuatan dosa sudah tidak terasa lagi sebagai sebuah dosa, maka yang ada adalah rasa nyaman –tsumma na'udzubillah.

Nabiyullah shallallahu’alaihi wasallam menasehati kita,

اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُ كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا
“Bertakwalah kepada Allah kapanpun dan di manapun engkau berada. Serta iringilah perbuatan buruk dengan kebajikan supaya ia bisa menghapuskannya” (HR. Tirmidzy dari Abu Dzar radhiyallahu’anhu.)
-Hadits ini dinyatakan sahih oleh Al-Hakim).

Quotes Remaja Islami {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang