Author Pov
Setelah selesai meminjam baju dari ruang BP, Devina langsung menuju kamar mandi dan mengganti baju. Untung saja kamar mandi masih sepi. Mungkin karena dia yang memakainya pertama di pagi ini.
"Dasar cowok gak tau diri sumpah. Pake acara balapan motor segala di jalan. Gak tau apa ada orang segede gue gini dijalan apa. Emang cowok kayak gitu mah gak pernah punya mata."
Terus dan dari tadi Devina ngomel gak jelas di kamar mandi. Padahal sudah dari tadi dia selesai mengganti seragamnya.
"Kalau bukan temennya Kak Rey udah gue pites pites tau gak. Lagian kenapa gua tiba tiba diem takut gak jelas kalau didepan Kak Rey sih. Bego amat gue."
Ciittt
"Belom kelar kelar gantinya?"
"Eehh. Lo ngapain ke sini Ris?"
"Ini kan kamar mandi umum"
"Iya juga sih yok keluar"
"La gue baru masuk peak ntar tungguin"
"Tunggu di luar ya"
"Sip oke"Devina keluar dari kamar mandi dan bersandar di dinding sambil mainan handphone.
Disisi lain
"Lo kenal cewek tadi?"tanya Zidan
"Hm" jawab Reyhan
"Anak mana?"
"Anak bumi"
"Serius gue"
"Ya anak sini lah"
"Gue lupa minta maaf tadi. Sumpah gak sengaja"
"Udah gue wakilin"
"Serius lo?"
"Hm"
"Sip paling oke lah. Thanks bro"Zidan pergi meninggalkan kelas padahal jam pelajaran sudah akan dimulai.
-------------***--------------
Kkkrrriiiinnggggg kkrriiinngggg
Bel tanda istirahat berbunyi. Dengan langkah terburu buru mereka para siswa pergi menuju kantin.
"Oy ke kantin yok" kata Salsa
"Males gua" sambung Vina
"Pake males segala ntar juga ujung ujungnya kelaperan. Buruan yok"
"Udah ah lama si Vina tinggal aja. Lo gk titip?"Devina hanya geleng kepala. Setelah kepergian ke dua temannya dia menelungkupkan wajahnya diantara kedua tanganya di meja.
Dalam hati Vina berkata
"Andai aja waktu itu gua gak ketemu kak Rey gila pasti gak bakal kek gini ceritanya. Udah gitu oonnya kenapa gua takut setiap liat dia. Yee kali cuma gara gara anceman itu? Aduhh"Sedari tadi Devina memejamkan mata sambil memikirkan hal itu. Tiba tiba handphonenya berbunyi
Klunting🔊
Devina mengambil handphone di sorok meja dan membukanya
081xxxxxxxxx
Gua tungguin di perpus sekarang
Gua gak mau kena omel Pak Syahrul lagiDevina mengerutkan alisnya
"Lhah malah sekarang dia dapet nomer gua. Mampuss dev mampuss"Dengan segera Devina berlari menuju perpustakan. Tak butuh waktu lama, saat mulai memasuki area itu dia mengedarkan pandangannya. Yapp sosok lelaki itu sudah duduk manis di meja dengan seseorang yang dilihat dari belakang lebih tua ketimbang di Reyhan.
"Ada apaan kak?" Tanya Devina
Si empunya diam saja dan gak ngejawab pertanyaan dari Devina
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Devina Pov
Setelah dapat pesan dari si biang kerok gua langsung tancaap ke perpustakan. Sampai diperpus gua ngelihat sekeliling dan okee gua lihat dia duduk diem sama cowok yang menurut gua lebih tua banget dari dia.
"Ada apaan kak?" Tanya gua to the point
Laaa dianya diem gak jawab. Cuma ngelihatin lagi
"Eh kamu Vin. Duduk duduk"
"Lhaa kok Pak. Kok disini? Katanya.." jawab gua spontan
"Bapak gak jadi ke luar kota ada urusan yang lebih penting dari itu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible
Teen FictionTakut?? Iya aku memang takut dengannya. Tapi semua berubah semenjak kejadian itu -Devina Calysta Kata orang cinta tak harus memiliki, dan sekarang aku mengalaminya - Reyhan Alvaro First Story so vote and coment. Oke??