BAB 2.2

350 4 0
                                    

Dmitri melihat wanita yang berdiri di ambang pintu itu dengan kaleidoskop imaji. Rambut eboni lembut yang dijepit di tengkuk, tapi menjanjikan ikal-ikal yang liar. Mata meresahkan--resah--dengan warna hijau tua yang terangkat di bagian ujung. Kulit cokelat pucat yang Dmitri tahu akan berubah menjadi warna madu hangat di bawah sinar matahari. "Lahir di Hawaii?" tanyanya, dan itu merupakan pertanyaan yang aneh kalau diajukan kepada seorang pemburu yang datang untuk berkonsultasi.

Pemburu itu mengerjap, selama sesaat bulu mata yang panjang meneduhi mata yang berbicara tentang hutan-hutan di pedalaman dan batu-batu permata yang tersembunyi itu. "Bukan. Di sebuah kota kecil yang jauh dari laut."

Dmitri mendapati dirinya mengitari mejanya yang terbuat dari kaca dan baja untuk menghampiri wanita itu. Selama sesaat, ia mengira si pemburu akan cepat-cepat mundur dan keluar ke koridor, tapi wanita itu malah menegakkan badan, tidak beranjak dari posisinya. Dmitri mengenali ketakutan yang--tajam dan kuat--mengintai di balik mata wanita itu tidak teratur, pandangannya dialihkan dari Dmitri saat Dmitri berusaha untuk menatapnya. "Siapa namamu?"

"Honor."

Honor. Dmitri menguji namanya, memutuskan bahwa nama itu sesuai. "Pemburu alami?"

Gelengan kepala.

Tidak mengejutkan. Elena pasti sudah memperingatkan Direktur Asosiasi tentang kemampuan Dmitri menggunakan sulur-sulur bau yang kuat untuk menggoda dan memperdaya para pemburu yang dilahirkan dengan kemampuan melacak bau vampir seperti anjing polisi. Sara tidak mungkin mengirim mangsa untuk Dmitri. Tapi wanita ini, Honor ini... Dmitri ingin menggunakan belaian-belaian baunya yang menggugah kepada Honor sampai Honor merona dan lemas, gairah Honor pasti menjadi wewangian untuk indra-indranya.

Naluri memerintahkan Dmitri untuk memastikan Honor tidak berbohong kepadanya--ia pun memancarkan bisikan sampanye yang memabukkan dan gairah yang meleleh menjadi emas, bunga anggrek di bawah sinar rembulan, buah beri yang dicelupkan ke dalam cokelat dan mengecup kulit seorang wanita. Honor menggelengkan kepala dengan pelan, gerakan samar yang menggemakan kerutan di dahinya.

Jadi, tidak cukup kuat untuk menyidentifikasikan dirinya sendiri, atau diidentifikasikan oleh Serikat sebagai pemburu alami, tapi cukup kuat sehingga memiliki kepekaan untuk mencium godaan itu. Dmitri tidak kaget waktu mendapatinya, sudah pernah bertemu dengan dari seorang manusia yang seperti Honor selama berabad-abad setelah ia mengembangkan bakatnya-mereka sepertinya tertarik bergabung dengan Asosiasi walaupun kemampuan berburu alami mereka hanya sedikit. Itu, tentu saja, berarti ia tidak bisa menggoda Honor semudah ia menggoda pemburu alami, tapi bau bukanlah senjata satu-satunya yang ada di gudang senjatanya jika sudah berhubungan dengan seks.

Mengamati Honor lagi, Dmitri melihat denyut kuat di lehernya, tapi kulit yang menyelubungi titik itulah yang menarik perhatiannya. “siapapun yang kau izinkan menghisap darahmu,” katanya dengan bisikan pelan yang ia sadari mengundang belaian yang mengancam, “tidak terlalu cermat.” Bekas luka Honor menyiratkan seorang vampir yang suka mengoyak dan merusak.

Tangan Honor dikepalkan di pegangan tas laptop yang sudah ia turunkan dari bahunya. “itu bukan urusanmu.”

Kaget karena Honor memiliki keberanian untuk bicara seperti itu kepadanya padahal kengerian berteriak di dalam diri wanita itu, kuat dan menumpahkan darah. Dmitri mengangkat sebelah alis. “Ya, itu urusanku.” Ia sudah pernah tidur dengan banyak wanita cantik, membuat beberapa dari mereka terisak karena kenikmatan, yang lain dengan kekejaman sensual yang mengejar mereka untuk tidak bermain-main lagi dengannya. Honor tidak cantik. Ada terlalu banyak ketakutan di dalam dirinya. Dmitri memang menyukai sedikit rasa sakit di tempat tidur, tapi seringnya, ia ingin pasangannya menikmatinya juga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Archangel's Blade (Guild Hunter, #4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang